Part 10

13.6K 700 0
                                    

Double up nih...
Vote and komen juseyo💚

Pagi-pagi sekali Galvin sudah siap dengan seragam sekolah nya. bahkan saat ini dia sedang berada di meja makan.

Padahal waktu masih menunjukkan 6 pagi. tapi anak itu sudah siap-siap saja untuk berangkat. di kursi, Galvin tengah menyantap makanan nya di temani oleh Bondan.

"Galvin? kau sudah bangun?"

Suara berat milik Kyler terdengar begitu pemuda itu baru turun dari tangga dengan masih memakai piyama. pemuda itu terlihat baru bangun tidur.

Galvin melambaikan tangannya sambil tersenyum. "Abang! sini gabung sama Galvin! kita sarapan bareng" kata anak itu bersemangat.

Kyler melangkah mendekati Galvin, mengelus rambut adiknya. "Ini masih terlalu pagi, tapi kenapa kau sudah bangun hm? tidak seperti biasanya" tanya Kyler, lembut.

Galvin mencubit tubuh Kyler, membuat sang empu meringis. "Ih, abang lupa ya? hari ini kan Galvin mau berangkat ke sekolah!" kesal anak itu, membuat senyum Kyler luntur. wajahnya berubah datar.

Bahkan tangannya berhenti untuk mengelus rambut anak itu. dia baru menyadari bahwa sekarang Galvin sudah memakai seragam sekolah yang sama dengan Ken dan Kai.

"Tangan mu masih terluka. jadi kau tidak boleh sekolah"

"Dih, mana bisa gitu! Galvin gpp ko. tangan Galvin juga gak sakit lag-- awss Abang sakit!" Galvin meringis kesakitan begitu Kyler menekan luka di telapak tangan kirinya yang di perban.

Tanpa rasa bersalah pemuda itu menarik salah satu kursi dan mendudukkan dirinya di sana. mengabaikan tatapan tajam dari sang adik bungsu. "Tadi kau bilang tidak sakit. tapi mengapa sekarang kau mengeluh? aneh sekali" cibir pemuda itu sambil memakan buah apel.

"Konsepnya ya gak gitu juga Abang!"

Kyler mengangkat bahu nya acuh. "Kenapa kau begitu berantusias untuk pergi ke sekolah? di sana tidak aman untuk mu" ujar Kyler mulai menatap serius wajah Galvin.

Kyler berdiri menatap kedua mata Galvin dengan lekat. tingginya ia samakan dengan anak itu. "Dengarkan Abang baik-baik, dek. Abang tau kau bersikeras untuk bersekolah bukan untuk belajar. melainkan untuk bisa keluar dari sini dan bersenang-senang di luaran sana. tapi kau harus tau, dunia di luar sana itu sangat berbahaya dan terlalu kejam untuk mu. Abang hanya tidak ingin kau terluka. suatu saat nanti kau pasti akan mengerti maksud dari perkataan abang ini. Abang hanya ingin yang terbaik untuk adik kecil abang yang satu ini" ucap Kyler dengan serius, lalu pergi dari sana menuju lift untuk bersiap-siap.

Galvin menatap Kyler yang mulai menghilang di balik pintu lift. "Bang Kyler terlalu dramatis nih" celetuk anak itu kembali melanjutkan makan nya.

💚😸

"Ayo abang, buruan kita keluar. Galvin udah gak sabar!"

"Iya de, sabar. ini kita juga bakal keluar"

Tangan mungil Galvin menarik paksa tangan Ken dan Kai. posisinya sekarang ini sedang berada di tengah-tengah dua titan kembar, hendak memasuki area sekolah Alvarendra School.

Ketiganya melangkah ke koridor yang sepi akibat bel masuk sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu.

"Bang, sekolahnya gede banget! Galvin suka!"

Kai mengacak rambut Galvin gemas. langkah ketiga nya kompak berhenti ketika mereka sudah sampai di kelas 10-2. dimana kelas Galvin berada. "Kita sudah sampai di kelas mu" ujar Ken.

Galvin Malvelino Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang