3. Singgah

1 1 0
                                    

Sudah 15 menit Reinet menikmati ice Matcha Latte nya. Namun berbeda dengan orang di depannya yang meminum ice Americano. Reinet yang melihatnya saja sudah terbayang sepahit apa dengan warna hitam pekat.

Kedua anak SMA itu memilih untuk singgah sebentar untuk menikmati sore harinya di sebuah caffe dekat dengan rumah Reinet. Reinet tidak masalah toh yang menawarkan Vernon, entah cowok itu kesambet apa tiba - tiba mengajaknya untuk singgah di caffe tersebut.

"Ini lo gak ada niatan ngajak ngobrol gue? asem banget nongkrong diem - dieman." ujar Reinet menatap cowok di depannya bingung. Sejak mereka sampai hingga minuman Reinet hampir habis pun Vernon hanya diam sesekali melihat sekitarnya tanpa mengajak Reinet berbicara membuat gadis itu bosan.

Vernon yang merasa disindir pun menatap Reinet yang sudah menatapnya kesal. "Gue lagi mikir"

Reinet menaikan sebelah alisnya penasaran biasa jiwa penasarannya susah untuk ia hilangkan.

"Emang lo mikirin apa?"

"Em lo kok lo bisa pendek banget?" ujarnya tanpa dosa. Reinet yang mendengar pun membulatkan matanya.

"WAH NGAJAK PERANG LO YA? SINI LO MAJU !" ujar Reinet yang sudah berdiri di tempatnya dan dengan tangan yang mengambil ancang - ancang.

Vernon melihat tingkah aneh gadis di depannya pun tertawa pelan. Biasanya gadis yang bertemu dengannya selalu menjaga image dan malu - malu namun berbeda dengan gadis yang ada di depannya sekarang.

Reinet yang melihat Vernon tertawa akhirnya maju dan tanpa ba bi bu langsung saja menarik hidung mancung Vernon.

"LO NGAPAIN SIH?!"

"ORANG YANG SUKA BOHONG TUH IDUNGNYA PANJANG GUE BANTUIN LO BIAR KAYAK PINOKIO SEKALIAN !"

"Lepas gue gak bisa napas kalo lo tutup gini bego !"

Tidak butuh waktu lama Reinet melepaskan tangannya dari hidung Vernon yang sekarang memerah ulah gadis itu.

"Makannya jangan macem - macem nyebelin lo !"

"Baliknya jalan aja sana lo !"

"Gue juga bisa balik sendiri kali !"
Reinet mengambil tas nya dan berniat beranjak pergi namun Vernon menahannya.

"Pasti mau nahan gue biar balik bareng"ujar Reinet menduga - duga batinnya.

Vernon berdiri lalu memberikan sesuatu pada tangan Reinet.

"Apaan sih?"

"Ongkos buat lo balik." ujar Vernon dan berlalu pergi meninggalkan Reinet yang melongo.

"Vernon anak jahanam awas aja ya lo !" cibir Reinet yang melihat mobil Vernon keluar dari parkiran dan benar - benar meninggalkannya.

Sepanjang jalan pulang Reinet sesekali bersenandung, Reinet memutuskan jalan kaki karena rumahnya tidak jauh dari sana dan masih dengan rasa dongkolnya pada Vernon gadis itu masih memaki cowok itu mengingat wajah tampan namun menyebalkan Vernon membuatnya kesal.

"Oh iya kenapa gak gue tanya tentang dia sama Helios ya kenapa mereka musuhan tapi nanti keliatan sok ikut campur lagi." seru Reinet penasaran namun ia tau diri bukan siapa - siapa. Sepanjang jalan gadis itu memikirkan banyak hal random dengan mimik wajahnya yang berubah - ubah dan berbicara sendiri hingga membuat seseorang yang diam-diam mengikutinya geleng - geleng kepala.

"Cewek aneh." cicit Vernon menatap Reinet dari dalam mobilnya mengikuti Reinet sampai rumahnya memastikan gadis itu aman dan berlalu pergi membelah ramainya ibu kota di sore hari.

15/5/23

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REINETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang