Y/N POV
Seperti biasa, gue berangkat sekolah pagi-pagi buat ketemu Yuta. Si Yuta emang selalu berangkat pagi. Dia kan emang siswa teladan. Gak kayak gue. Nilai pas-pasan.Tapi hari ini kayaknya gue berangkat agak kepagian. Sekolah masih sepi banget.
"Hoi!" Seseorang nepuk pundak gue. Ternyata Yuta. Padahal gue kira dia udah dikelas.
"Kok tumben agak telat berangkatnya?" tanya gue ke Yuta sambil liatin jam ditangan gue.
"Ada tetangga gue yang meninggal tadi tengah malam. Btw, tumben lo berangkat sepagi ini" blas Yuta agak ngelirik gue.
"Iya,nih tadi jam weker gue kepagian banguninnya. Btw, lo pake parfum baru ya. Wanginya beda dari yang kemaren" ujar gue seadanya. Berusaha mencari topik untuk dibicarakan.
"Iya. Ini oleh-oleh dari tante gue. Kemarin baru pulang dari liburan" jawab Yuta jujur dan seadanya.
Yuta lalu masuk ke kelasnya. Sedangkan gue masih harus melewati 2 kelas lagi sebelum sampai ke kelas gue. Ya, Yuta yang anak teladan itu ada di kelas A sedang kan gue dengan nilai pas-pasan ada di kelas D.
Gue naruh tas di kursi belakang. Lalu segera pergi ke kelas Yuta. Gue emang selalu nyamper Yuta setiap pagi dan sore. Dipagi hari gue nyamper Yuta dengan alasan belajar bareng (modus doang tapi itu mah). Sedangkan kalo sore kita emang sering pulang bareng kalo Yuta gak ada ekskul atau kegiaran osis.
"Yuta! Belajar yok!" sapa gue ketika masuk ke kelas Yuta. Dan dia udah siap dengan setumpuk buku dan alat tulis. Benar-benar siswa teladan.
"Belajarnya disini aja. Masih sepi juga lagian" ujar Yuta tanpa mengalihkan pandangan dari bukunya. Kita lalu memulai belajar sampai kelas mulai ramai.
***
Author POV
Jam istirahat telah tiba. Y/n sudah siap di depan pintu kelas Yuta untuk mengagetkannya. Ya, y/n punya kebiasaan usil ke Yuta.Yuta selalu keluar selas paling akhir. Jadi dia menunggu semua penghuni kelas keluar.
"Dorr!!" y/n berteriak berusaha mengagetkan Yuta. Tapi gagal.
"Jangan gitu. Gak baik loh ngagetin orang. Kalo yang dikagetin jantungan terus mati gimana" tegur Yuta berjalan ke arah kantin lalu diikiti y/n.
"Tapikan elu gak punya penyakit jantung. Lagian gue kan cuma mau bercanda" y/n memonyongkan bibirnya. Tidak suka dengan reaksi Yuta.
Dikantin, mereka duduk lalu memesan makan. Siomay. Seperti biasa.
Hening. Meja itu sepi. Tak ada sepatah kata pun dari keduanya. Bahkan hingga siomay pesanan mereka datang. Mereka mkan dalam keheningan.
Meskipun meja mereka hening, tapi jantung y/n tidak bisa diam. Sedari tadi jantungnya terus berdebar sejak bersama Yuta.
Bukan cuma jantungnya. Matanya juga selalu melirik ke arah Yuta sedari tadi. Bahkan tak sadar kalau siomay yang ada di tangannya hampir jatuh dan mengotori pakaiannya.
Yuta yang sadar akan hal itu segera menangkap siomay dengan sendoknya sebelum siomay itu lepas dari garpu.
Dia lalu menyuapkan siomay itu ke mulut y/n. Kemudian mengambil tisu dan mengelap mulut y/n yang belepotan.
Wajah y/n memerah. Dia mengalihkan pandangannya dari Yuta. Jantungnya berdebar semakin cepat.
"Kalo makan jangan sambil bengong. Untung gak jatuh. Kalo jatuh seragam lo bisa kotor" tegur Yuta lalu melanjutkan makannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Husbu x Reader | Oneshoot Fanfic
FanfictionFanfic Oneshoot tentang kisah asmara Y/n dan karakter-karakter cowok dari anime yang ditulis berdasarkan lagu.