35. Day 5: Menginap

1K 23 9
                                    

Disaat hari mulai gelap, seorang pengemudi ojek online datang ke rumah kak Nada membawakan paket dari rumah. Isinya berupa popok, dan perlengkapan lainnya.

"Akhirnya tiba juga." Kak Nada membawa paket tersebut ke kamar kemudian membukanya.

"Jadi, pertama-tama apa dulu yang harus kita lakukan?" Tanya kak Clara.

"Mandi. Lalu ganti popok, kemudian bermain sebelum tidur." Jawab kak Nada.

"Baiklah. Ayo Jimmy." Kak Clara membawaku menuju kamar mandi.

"Tunggu sebentar. Jadi aku harus mandi bersama kalian?" Tanyaku.

"Tentu saja dong." Kak Clara menjawab sambil merengut sebal. "Karena kamu sudah melanggar peraturan lagi, maka aku akan menghukummu nanti di kamar mandi."

Oh tidak. Ini buruk. 

"Nada! Aku mandiin Jimmy duluan yaa!" Teriak kak Clara.

"Iya! Aku beresin barang-barang ini dulu." 

Mendengar jawaban itu, kak Clara mengukir senyuman senang karena rencananya bisa terlaksana. Dia terus membawaku ke kamar mandi dengan terburu-buru hingga aku kesulitan menyeimbangi langkahnya.

Saat kami hampir tiba di kamar mandi, aku berusaha menahan diriku agar tidak masuk ke dalam sana. Kak Clara menyadari aku memberontak, kemudian dia menatapku dengan wajah yang datar.

"Jimmy. Kamu ngelawan?" 

Aku terbelalak begitu bertatapan dengan kak Clara. Dia melihatku dengan sangat mengintimidasi. Matanya menatap dengan tajam seperti seekor binatang buas yang menemukan mangsanya.

Ini... kak Clara?

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku pelan dan menurutinya masuk ke dalam. Kemudian kak Clara membawaku masuk ke dalam kamar mandi lagi tanpa bisa melawan.

Tadi itu kak Clara? Sejak tadi dia selalu terlihat ceria dan iseng seperti gabungan Seli dan Putri. Namun baru saja aku melihat sisi lain kak Clara yang mengerikan. Aku jadi teringat orang itu yang menghukumku sewaktu di dalam mimpi buruk.

Aku jadi kembali merasakan pantatku yang sakit saat itu, juga teringat wajah mengerikan kak Clara yang mengejarku dan Seli sewaktu di dalam toko. Rasanya mimpi buruk itu jadi seakan sungguhan.

"Oke. Ayo kita buka baju dulu." Kak Clara mulai melepas kancing di bajunya hingga semakin terlihat tali bra yang dia pakai. Dia menyadari aku yang memperhatikannya, lalu berhenti sebentar dan tersenyum.

"Ma-maaf. Aku gak bermaksud memperhatikanmu sewaktu ganti baju."

"Hihihi, Jimmy memang bayi yang nakal ya. Dibilangin berapa kali pun tetap gak mau nurut." Kak Clara tetap lanjut membuka bajunya hingga menyisakan bra dan celana dalam berendanya saja.

Untuk seorang gadis smp, kurasa dia memakai pakaian dalam agaknya yang terlalu dewasa. Aku pikir dia akan memakai miniset berwarna atau celana dalam dengan gambar kucing. 

Aku tidak sadar kalau sedari tadi aku memperhatikannya. Setelah beberapa saat kak Clara membiarkanku melihat tubuhnya yang setengah telanjang, dia pun mengambil handuk untuk menyelimuti tubuhnya.

"Jatahmu sudah habis. Sekarang adalah waktunya Jimmy yang buka baju." Kak Clara menghampiriku lalu mulai menarik baju yang aku pakai.

Tidak butuh waktu lama hingga kak Clara melepas semua pakaianku dengan hanya memakai popok saja. Sambil berdiri, aku dilepaskan popoknya oleh kak Clara. 

Lalu saat dia menarik bagian depan popok hingga menunjukkan bagian pribadiku, pupil mata kak Clara melebar memelototinya dengan penuh nafsu. Aku reflek menutupinya dan memutar badanku membelakangi kak Clara hingga dia mendengus sebal.

Aku dan PopokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang