Hai, GenksYa! Ketemu lagi sama Yamami yang ketjeh :v muehehehe. Karena Yamami lagi gabut, jadinya mau tambahin cerita baru lagi, nih. Lebih tepatnya, kelanjutan dari sebelumnya, ya!
Sankyu. (*^3^)/~♡
🌹
DINGINNYA es krim di mulut Via, tidak serta merta membuatnya kedinginan. Gadis 17 tahun itu justru merasa begitu hangat karena kehadiran sang pacar di sebelahnya. Siapa lagi jika bukan sang pelatih tampan?
"Jangan ngeliatin aku terus, kalau kamu diabetes, aku juga yang susah."
"Ya, kamu obati, dong, Kak."
"Seperti apa? Seperti ini?"
Bagas mencondongkan tubuh, mendekati wajah Via. Gadis itu menahan napas. Mukanya merona merah muda. Bahkan memejamkan mata.
"Kamu ngantuk?"
"Hah?"
Via membuka mata. Malu dan kesal melebur menjadi satu. Namun, jemari Bagas menyeka noda es krim di ujung bibir Via.
"Jangan menggodaku. Kita belum sah."
"Ma-maksudnya?"
Via mengalihkan pandang. Bisa-bisanya cowok satu ini terus membuat jantung berdegup keras. Bukannya penyakit diabetes, tetapi jantungan kalau begini terus!
"Setelah ini mau ke mana?"
Bagas kembali menegak. Ia pun menghabiskan es krimnya.
"Ke rumah hantu, dong!"
"Rumah hantu?"
Wajah Bagas memucat.
Dahi Via mengerut. "Jangan bilang, Kakak takut?"
Bagas mengalihkan pandang. "Siapa bilang? Time traveler kayak aku enggak mungkin takut dengan hantu bohongan kayak gitu."
"Iya, deh. Percaya. Ayo!"
Via bangkit dan mengajak pacarnya menuju rumah hantu. Terlihat langkah Bagas yang sangat lambat, membuat Via menarik Bagas lebih kuat. Via tertawa dalam hati. Sisi lain Bagas yang baru ia lihat. Gadis itu makin ingin mengenalnya.
Seperti yang sudah ditebak Via dalam pikirannya, Bagas sering berteriak dan kaget selama perjalanan di rumah hantu. Bahkan Via sering menjahili pacarnya itu dengan meletakkan tangannya yang dingin di tengkuk Bagas. Via tertawa lebar melihat Bagas ketakutan.
"Kamu ngerjain aku?" protes cowok itu.
"Bukannya tadi bilang sendiri nggak takut?"
Bagas berdeham. "Memang enggak. Cuma agak tegang aja."
"Hilih, ngeles."
Bagas yang kian canggung, mengajak kekasihnya cepat-cepat keluar dari rumah hantu. Barulah cowok itu bernapas lega. Namun, Via malah merasa aneh dengan pandangannya yang memburam. Ia mengucek mata.
"Kenapa?"
"Enggak tau. Mungkin dari gelap ke terang."
"Coba sini lihat."
Lagi-lagi Bagas mencondongkan tubuh dan wajah keduanya sangat dekat. Entah mengapa pandangan gadis itu malah terlihat sangat jelas. Cepat-cepat ia mundur.
"Udah jelas."
"Cepet banget."
Terlihat ekspresi kecewa di raut muka Bagas. Lantas, cowok itu meraih tangan si pacar. "Kita jalan lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Cerpen] Penjelajah Hati✓ (Tamat)🌹
FantasyReboot from Pacar Masa Depan --- Via, Shelly dan Felly adalah sahabat. Ketiganya adalah gadis terlicik di sekolahnya, yang suka mengganggu temannya. Terutama Nuri dan Keza. Suatu ketika, Via melakukan perjalanan menuju GOR Ken Aris. Di sana ia berte...