c

118 27 2
                                    

di jam pulang, Jay seperti biasa menaiki bis, di saat menunggu bis mata Jay menangkap Kamden yang baru keluar dari gerbang sekolah, Jay bingung, pasalnya dia melihat Keita sudah pulang dari setengah jam yang lalu.

Jay pun memutuskan mengejar Kamden, padahal bis yang ia tunggu sudah terlihat oleh matanya, tapi masa bodo dengan bis, pulang bersama Kamden lebih menarik untuk Jay.

"baru pulang??" tanya Jay tiba tiba saat sudah disamping Kamden.

Kamden sedikit terkejut dengan kehadiran Jay, "gak usah ngagetin, bisa??", ucap Kamden dengan raut wajah kesal.

Jay cengengesan, melihat raut wajah kesal Kamden sudah biasa baginya, "ayoo pulang bareng!" ucap Jay dengan semangat, tangannya tiba tiba menggandeng tangan Kamden dengan erat.

Kamden coba melepaskan gandengan pemuda disampingnya, tapi karena terlalu erat, Kamden agak kesusahan, "lo jangan gandeng gandeng gue deh", tolak Kamden.

tapi Jay masa bodo, Jay terus berjalan dengan mengandeng Kamden, kalau dilihat lebih ke menyeret Kamden sih, karena Kamden terus menolak.

"ciee ciee, udah gak ditolak nih kak jayy???"

Phanbin datang dengan menaiki sepeda motornya, dari saat keluar gerbang ia sudah melihat Jay dan Kamden, sengaja pula ia berhenti didekat keduanya untuk hanya sekedar meledek.

tapi ucapan Phanbin hanya direspon senyuman kecil Jay serta pelototan dari Kamden, "hahah, oke oke, gak gue ganggu. lancar bang kencannya", ledek Phanbin lagi sebelum ia benar benar pergi.

"kencan matamu!!"

"mau kencan beneran???"

"nih lagi satu, buset, pait pait"

dan perjalanan pulang mereka berdua ditemani dengan raut jengkel Kamden yang masih belum bisa melepaskan genggaman tangan Jay, sedangkan Jay bercerita dari A sampai Z, tapi ya gitu, tidak ada respon dari Kamden.

tak masalah, yang penting menurut Jay, mereka berdua bisa bergandengan selama perjalanan pulang.

"mommy Jay, Jay baru pulang tuh, marahin marahin!"

saat memasuki rumah, Jay langsung disambut dengan suara Hanbin, dan benar saja, Hanbin sedang duduk ditemani Zhang Hao disampingnya.

"ini kenapa ya jadi ngungsi di rumah gue?? gak punya rumah???"

"sini ngomong depan gua!"

"mampus lu"

Kalo untuk ribut dengan Hanbin, Jay bisa jamin, tapi kalau untuk ribut dengan Zhang Hao, mundur aja. Jay memilih duduk di sofa, ia mendongakkan kepalanya menandakan ia benar benar lelah.

"tuh minum"

Hao membawakan Jay jus jeruk dan ikut duduk disampingnya Jay, "muter balik lagi??" tanya Hao.

sambil meminum jus jeruknya, Jay mengangguk, "em, kaya biasanya"

Hao menggelengkan kepalanya, sedangkan Hanbin sudah tak bisa berkomentar apa apa, "gak ada bosennya emang" ucap Hao.

Jay celingak celinguk mencari mommynya, "mommy kemana??" tanya Jay.

"Tante lagi pergi, beli sayuran buat dimasak makan malem"

"ohh"

Jay akhirnya memilih untuk mandi dan salin baju, mengingat sudah sore juga ia kembali ke rumah. sebenarnya, arah rumah Jay dan Kamden jelas berbeda, tapi Jay tetap kekeuh pulang bareng dengan Kamden bila ada kesempatan. Kamden juga tidak tau kalau Jay tidak searah pulang dengannya, yang Kamden tau, Jay tinggal berdekatan dengannya, karena beberapa kali Jay memaksanya pulang bersama.

jadi, karena keinginannya yang kekeuh pulang bersama Kamden, Jay harus menunggu bis sore tiba, yang mengakibatkan Jay terlambat sampai rumah, kebiasaan itu sudah Zhang Hao dan Hanbin ketahui. Zhang Hao yang notabenenya bertetanggaan dengan Jay dan pacarnya juga satu sekolah dengan Jay terlampau hafal dengan jam pulang tetangga serta pacarnya tersebut.

Zhang Hao sering ditinggal perjalanan bisnis kedua orangnya, jadi orang tua Hao sering menitipkan Hao ke mommy Jay, hanya untuk sekedar mencukupi makan Hao, karena Hao sering terlambat makan dan berakhir sakit, jadilah Hao sering mampir ke rumah Jay.

sering juga disaat Zhang Hao mampir, Jay belum pulang sekolah. Zhang Hao jelas kebingungan, karena setaunya jam pulang sekolah Jay itu sebelum sore. jadi Zhang Hao menanyakannya ke Hanbin, karena pertanyaan Zhang Hao, Hanbin langsung menyusul Zhang Hao ke rumah Jay.

disaat itulah, Hanbin mencecar Jay dengan banyak pertanyaan kenapa pulang terlambat, dan Jay yang dicecar serta mendapatkan tatapan mau Zhang Hao, mengakui kalau dia pulang bersama Kamden dan mengharuskannya ia menunggu bis sore.

sampai saat ini juga, mommy Jay tak tau kebiasaan Jay tersebut, Jay beralasan karena ia mengikuti eskul, sebelum itu juga Jay memohon kepada Hanbin dan Zhang Hao agar tak memberitahu hal tersebut ke mommy Jay.

"mau sampai kapan sih ngejar Kamden terus???" tanya Zhang Hao saat melihat Jay sudah selesai mandi, pemuda tersebut terlihat lebih segar.

"Kamden kok dikejar, emangnya layangan putus dikejar kejar"

"oalah anak ini"

"sayang, sabar yang..."

Hanbin menghentikan pacarnya tersebut untuk tak melempar toples makanan ke arah Jay, "ini di rumah orang yangg, jangan main kekerasan"

"ini anak emang minta di kerasin sih!"

Jay menghiraukan pasangan tersebut, ia lebih memilih ke dapur untuk mencari makanan, sesuatu yang bisa dicemil sampai menunggu mommynya pulang belanja.

b. kamjayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang