Setelah naik bianglala dia mengajakku makan, karna kami hampir lupa untuk makan malam.
Selesai makan aku mengajaknya pulang takutnya kami pulang kemalaman.
Ia menyetir mobil dengan santai.
"Besok free gak?" Tanyanya
"Eum.. knp?"
"Gimana kalo besok kita kepantai."
"Gak ah males."
"Yaang mumpung aku ada waktu loh dua minggu ini aku sibuk trus gak lama lagi waktu pernikahan kita."
"Yaudah deh iya"
'boom' tiba-tiba terdengar suara ledakan.
Dan seketika mobil yang dikendarai changbin oleng tak terkendali untung saja dia sempat mengerem.
"Astaga apa tadi yaang?"
Changbin keluar dari mobil dan mengeceknya.
"Kenapa yaang?"
"Ban nya pecah."
"Trus gimna? Mana sepi banget lagi gak ada yang lewat."
"Ya emang sepi kan kita ngelewatin hutan."
Ya, kami melewati hutan kota karna ini jalan satu-satunya agar cepat sampai kerumahku.
"Terus gimana?"
"Bentar, aku telpon orang bengkel dulu."
Changbin menelpon orang bengkel kepercayaan nya lalu kembali masuk ke mobil.
"Gimana?"
"Mereka gak bisa kesini malem ini, besok baru bisa."
"Trus kita pulangnya gimana?"
"Yaudah jalan kaki."
"Apa? Kamu gila? Ini hutan yaang."
"Udah tenang ada aku kamu pasti aman kok."
Changbin mengunci aman mobilnya lalu pergi, aku menggenggam erat lengannya karna hutannya lumayan gelap hanya ada penerangan minim yang berjarak per 100 meter.
"Sayang, jangan cepet-cepet jalannya aku kan pake heels."
Changbin menarik nafas.
"Yaudah lepas aja."
"Nyeker dong?"
"Lah iya, kalo gamau nyeker pake aja heelsnya."
Karna aku gamau nyeker ya mau gamau aku pake heelsnya walaupun kaki ku mulai terasa sakit.
Aku melepaskan genggaman tangan ku darinya lalu duduk di aspal karna kakiku begitu sakit mana ngantuk lagi.
"Kamu capek?"
Aku mengangguk.
Dia melepas heelsku lalu menyuruhku memegang nya.
"Pegang sepatunya."
"Kan udah aku bilang aku gamau nyeker."
"Udah ah bawel, ayo berdiri."
Dengan kesal aku berdiri, kukira dia akan menyuruhku melanjutkan perjalanan dengan keadaan bertelanjang kaki rupanya ia menggendong ku di atas punggung nya.
"Yaang? Aku jalan sendiri aja gapapa nyeker juga."
"Gapapa biar aku gendong aja."
"Tapi masih lumayan jauh yaang."
"Gapapa kok udah diem aja."
Cukup lama ia menggendong ku hingga dahinya berkeringat.
"Capek ya? Istirahat dulu yuk."
"Enggak kok aku masih kuat."
"Tapi dahinya keringetan."
"Gapapa olahraga."
"Yaaang"
"Apa?"
Aku memeluk lehernya lalu mencium pipinya.
"Aku sayang banget sama kamu."
"Aku juga sayang banget sama kamu."
"Hooooaaaaam."
"Ngantuk ya? Yaudah tidur aja."
"Tapi nanti siapa yang ngajak kamu ngobrol nanti kamu kesepian lagi."
"Udah gapapa tidur aja."
Karna mata yang udah berat aku pun tertidur. Hingga saat bangun aku sudah berada dikamarku dan dia tidur di lantai dengan kantung tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss you || Seo Changbin
Fanfictionkisah y/n yg merindukan changbin, sang kekasih.