"Changbiiiiiiiin." Aku membuka mataku mimpi itu terulang kembali.
"Ada apa sayang?" Mamaku datang dan langsung memeluk ku
"Changbin ma changbin."
"Mimpi lagi ya?"
Aku mengangguk.
Nafasku masih belum beraturan.
"Sayang, changbin udah tenang disana jangan di ingat-ingat lagi ya kasian changbinnya."
"Enggak, ma. Changbin bilang kita mau kepantai kok."
"Sayang, dengerin mama ya. Changbin udah disurga sayang lebih baik kamu doain dia ya jangan sedih terus."
Air mataku jatuh mengalir deras, aku menangis tanpa suara.
Andai saat itu aku gak nyuruh dia berhenti cuma untuk beli jagung semua ini gak akan terjadi, dan aku gak mungkin kehilangan changbin.
"Ini salah y/n ma kenapa y/n nyuruh changbin berhenti harusnya saat itu kita lanjut jalan sampe ke pantai." Tangisku terisak-isak
"Sssstttt udah ya sayang ini bukan salah kamu ini udah takdir."
"Bin, maafin aku sayang. Maafin aku."
"Sayang udah ya nak udah jangan nangis."
"Tinggalin aku sendiri ma aku mohon."
Mamaku dengan berat hati meninggalkan ku sendiri, aku tau dia tidak tega melihat keadaanku sekarang.
"Sayang, maafin aku yaaang. Harusnya itu gak terjadi. Ini semua salah aku." Aku menangis sambil memukuli diri ku sendiri
"Sayang."
Pandangan ku seketika buram, aku melihat changbin duduk dihadapan ku.
"Changbin." Aku langsung memeluknya
"Maafin aku sayang, maafin aku."
"Sayang, ini bukan salah kamu. Mama kamu bener ini udah takdir. Aku mohon ya lanjutin hidup kamu. Bahagialah demi aku."
"Enggak, aku gak bisa hidup tanpa kamu,bin."
"Bisa sayang, bisa kok."
"Enggak, hidupku itu cuma kamu tanpa kamu aku gak bisa hidup."
"Sayang, dengerin aku ya. Kita udah beda alam sayang, kamu harus lanjutin hidup kamu. Aku selalu jagain kamu kok dari atas sana."
"Jangan nangis lagi ya." Ia menghapus air mataku
"Mulai saat ini kamu harus tersenyum ya sayang."
Seketika sosok changbin menghilang.
"Changbin? Bin, changbin? Sayang kamu dimana? Bin jangan tinggalin aku, bin."
"Changbiiiiiin." Aku kembali menangis sejadi-jadinya.
Aku duduk memeluk lutut ku dengan masih sesenggukan, tiba-tiba kembali terlintas kenangan bersama changbin.
Dia mencolek-colek pipiku agar aku terbangun.
"Kamu ngapain disini?"
"Sengaja mau bangunin kamu."
"Kalo gak bisa jangan sok jago"
"Oh kamu ngeremehin aku?"
Changbin melempar bolanya
"Tadi itu cuma pemanasan doang "
"Nih bonekanya simpen baik-baik ya."
"Yaang jangan cepet-cepet jalannya kan aku pake heels."
"Kamu capek?"
Changbin menggendongku ke punggung nya.
"Sayang, aku jalan aja gapapa deh nyeker."
"Udah gapapa."
"Hooooaaaammmm"
"Kamu ngantuk? Yaudah tidur aja."
"Sayang, makasih ya udah hadir dalam hidup aku."
"Aku sayang kamu"
"Aku juga sayang kamu."Changbin tersenyum kearah ku sambil mengelus punggung tangan ku.
Tiba-tiba genggaman itu perlahan memudar bersamaan dengan sosok changbin yang tersenyum dan menghilang.
"Chaangbiiiiin." Aku memeluk boneka pemberian nya yang terakhir kali juga foto kami berdua yang berada di nakas tak jauh dari tempatku duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss you || Seo Changbin
Fanfictionkisah y/n yg merindukan changbin, sang kekasih.