chapter 01

102 18 21
                                    

Aluna Bripta, seorang gadis cantik, baik dan juga cerdas, tetapi terkadang sedikit ceroboh. Orang-orang menilai dia sebagai gadis independen, karena di usia muda sudah begitu mandirinya membangun karir
untuk masa depannya. Tapi, tanpa mereka tau sesosok gadis independen itu terkadang di waktu malam sering merasa kesepian dalam hidupnya.

Seperti lagu yang baru-baru ini viral, lagu yang di nyanyikan begitu indah oleh sang penyanyi, Lyodra - Sang Dewi. Ada beberapa lirik yang begitu mewakili kehidupannya saat ini. Contohnya : 'wanita mana yang sanggup hidup sendiri, di dunia ini?', 'walaupun mulutku pernah bersumpah, tak sudi lagi jatuh cinta. Wanita seperti dirikupun ternyata mudah menyerah.'

Andaikan kisah hidupnya seperti keseluruhan dari lirik lagu tersebut, pasti dia akan merasa sangat bahagia. Nyatanya ekspetasi tidak selalu sama dengan realita. Tersenyum tipis, merasa bodoh mengharapkan hal yang tidak mungkin. Menghela napas sejenak sebelum akhirnya melanjutkan aktivitasnya, yaitu mengetik pesan kepada seseorang di balik layar laptop. Seseorang yang sudah setahun ini menjadi temannya secara online.

Abu, nama dari teman onlinenya. Sesosok lelaki yang menurut dirinya cukup misterius, karena tidak pernah menceritakan begitu detail bagaimana keseharian lelaki itu. Jika di tanya kabar dia akan menjawab 'baik, tapi gak baik' yang membuat dirinya bingung.

Berbanding terbalik dengan dirinya yang secara terbuka menceritakan hal apa saja yang di alaminya. Membuat dirinya kadang berpikir takut temannya itu akan risih kepadanya. Tetapi, Abu pernah
mengatakan jika dia tidak keberatan di jadikan tempat cerita oleh dirinya.

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, yang dimana dirinya harus beristirahat karena besok ada janji dengan temannya yang lain untuk sekadar shopping menghilang stress. Dirinya segera
mematikan laptop dan beranjak dari duduk untuk menaiki kasur kesayangannya.

"Kira-kira bisa gak ya gue ketemu sama Abu, gue penasaran sama dia." Monolognya sebelum jatuh tertidur.

....

Di lain tempat, seorang lelaki baru saja mematikan laptopnya sembari tersenyum simpul. Merenggangkan tangannya sejenak guna melemaskan otot-otot jarinya. Menghela napas lalu berdiri dari duduknya.

Diliriknya jam dinding yang menunjukkan pukul sepuluh malam. Sudah sejam setengah dia duduk sambil berhadapan dengan laptop untuk membaca ulang laporan yang ada di emailnya dan berbalas pesan dengan teman onlinenya. Temannya yang sudah setahun dia kenal melalui aplikasi online.

Terkekeh saat mengingat awal perkanalan mereka yang bisa dibilang lucu, karena keduanya sering berbalas komentar di salah satu base yang cukup viral didunia maya. Sampai akhirnya dia yang memutuskan untuk lanjut berbalas pesan di direct message. Ya, awalnya dia duluan yang mengirim pesan ke temannya, yaitu Aluna. Merekapun akhirnya saling follow akun satu sama lain dan sampai saat ini mereka masih berkomunikasi walaupun tidak 24/7.

Menurutnya Aluna itu tipe cewek yang asik, bawel dan sedikit lemot. Kali ini dia tertawa kecil saat mengingat pesan yang pernah di kirim Luna untuk dirinya yang membuatnya sedikit emosi karena kelemotan si temannya itu. Tetapi walaupun begitu dia berterimakasih karena Luna sudah mempercayainya sebagai tempat wanita itu bercerita.

Abu berjalan keluar dari kamarnya, tujuannya saat ini adalah pantry rumahnya. Tiba-tiba saja dirinya merasa lapar, padahal tadi sekitar jam tujuh malam dia sudah makan. Diapun mencari cemilan di area kulkas dan menemukan beberapa makanan ringan.

"Abu." Saat hendak mengambil cemilan ada suara yang menghentikannya sejenak dari aktivitasnya itu. Dia menoleh kearah sumber suara. Ternyata disana ada seorang wanita cantik yang sedang memperhatikannya.

"Kamu lagi cari apa disana?" tanya wanita itu.

"Bukan apa-apa." Jawab Abu sambil melenggang pergi, meninggalkan wanita itu dengan beberapa cemilan di tangannya. Sedangkan wanita itu menatap punggung Abu dengan tatapan sedih.

Teman online? atau teman hidup?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang