Awal Mula

554 38 1
                                    

"Kami pulang!" Seru Yujin setelah membuka pintu rumah. Dibelakangnya juga sudah ada kedua hyung nya, Gyuvin dan Gunwook, yang ikut berjalan masuk kedalam rumah. Suasana dirumah cukup sepi, hal ini dapat dimaklumi oleh mereka bertiga karena kedua orang tua mereka masih belum pulang.

"Hyung, apakah aku boleh meminjam baju kaos hitam mu untuk besok?" "Untuk apa? Bukan nya kau sudah ada?" Heran Gunwook terhadap ucapan Yujin. "Aniya. Sudah kucuci semua." Geleng Yujin. "Baiklah. Ambil saja nanti." Singkat Gunwook dan diangguki cepat oleh Yujin.

"Kalian berdua mau pesan makan apa malam ini? Eomma bilang kita pesan makan saja." Kata Gyuvin kepada kedua adiknya sembari memainkan ponselnya. "Benarkah? Yah, padahal aku ingin pergi makan diluar." Ujar pelan Yujin. "Kalau kau mau, kita bisa pergi berdua-" "Tidak usah pergi keluar-keluar lagi. Dari kemarin kalian pergi keluar terus." Ujar Gyuvin kesal.

"Hyung kesal karena kami berdua selalu pergi keluar tiap malam atau kesal karena tidak kami ajak?" Goda Yujin dan ditertawai oleh Gunwook. Mendengar perkataan Yujin memang membuat Gyuvin menjadi sedikit kesal. Memang tak dapat dipungkiri bahwa ia juga merasa cemburu jika kedua adiknya itu tidak mengajaknya pergi jalan-jalan.

Setelah memesan makanan, mereka bertiga berjalan menuju ke kamar masing-masing untuk beristirahat sejenak dan mandi. Setelah itu, mereka semua pergi menuju ruang tengah untuk menonton televisi bersama. Hal ini termasuk sering mereka lakukan, sejak kecil hingga sekarang. Terlebih lagi dengan peraturan dari kedua orang tua mereka agar tidak meletakkan televisi di kamar, sehingga mau tidak mau mereka harus pergi ke ruang tengah jika ingin menonton televisi.

Tepat ketika Yujin pergi mengambil pesanan makanan nya, kedua orang tua mereka juga telah sampai di rumah.

"Loh, makanan nya baru sampai?" Ucap Jiwoong setelah masuk kedalam rumah. "Iya." Singkat Yujin. "Termasuk cepat juga, biasanya kita selalu menunggu 30 menit untuk pengantaran makanannya." Kata Gunwook dan diangguki oleh Gyuvin. "Kalian ingin makan dulu? Kalau sudah lapar, makan saja. Eomma dan appa ingin mandi dulu." Kata Matthew sambil tersenyum kearah ketiga buah hati nya. "Tidak, kami belum lapar. Kita makan bersama saja nanti." Ujar Gyuvin dan disetujui oleh kedua adiknya.

"Ohoho, tumben sekali. Biasanya kalian langsung makan saja." Kata Jiwoong kepada anak-anaknya. "Dih, biarin." Cibir Gyuvin. "Yeobo, cepatlah mandi. Aku sudah lapar." Bisik Matthew kepada Jiwoong. Tanpa menjawab perkataan istrinya, Jiwoong segera mengangguk serta merangkul pinggang istrinya. Mereka berdua lalu masuk kedalam kamar, meninggalkan ketiga anak mereka.

"Hyung, mengapa kita tidak langsung makan saja? Aku sudah lapar." Kata Gunwook lemah sambil mengelus perutnya yang sudah menahan lapar. "Ck, kau ini. Bersabarlah sedikit." Kesal Gyuvin. "Kalau kau mau, coba lihat didalam kulkas. Kurasa Choco Cake Roll pemberian dari Jay samchon masih ada." Lanjut Gyuvin sambil menunjuk kearah dapur. "Hyung! Aku juga mau itu." Seru Yujin tiba-tiba. "Cake roll nya enak, aku ingin tahu dimana Jay samchon membelinya. Apakah cake roll itu dijual disini?" "Kurasa tidak, pasti dia membelinya di luar negeri." Kata Gunwook sembari berjalan ke arah dapur. Mengikuti saran dari hyung nya, dia berjalan menuju kulkas dan segera mengecek apakah cake roll yang dimaksud masih ada atau tidak. Dan untungnya masih ada. Gunwook lalu membawa cake roll itu dan sebuah pisau kecil ke ruang tengah.

"Apakah Jay samchon membuka jasa titip? Kalau iya, aku ingin sekali membeli cake roll itu." Kata Yujin kembali. "Tapi kalau dilihat dari kotak kue nya, disana tertulis memakai huruf hangul. Berarti cake roll itu dijual disini." Ucap Gyuvin sambil melihat cake box itu. "Benarkah? Dimana?" Bingung Gunwook sambil melihat kotak kue itu. "Disini." Jawab Gyuvin. Ia lalu menunjuk ke bagian samping kiri kotak kue tersebut.

How I Met Your Mother?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang