Second Step: Na Camden

129 15 0
                                    

"Hei, Jiwoong." Panggil Hoetaek. "Ada apa?" Tanya Jiwoong sembari mengetik tanpa menatap kearah Hoetaek yang berada di sampingnya. "Malam ini kau sibuk?" "Kemungkinan nanti malam aku akan pergi bersama temanku, kenapa?" Ujar Jiwoong kembali. "Benarkah? Sayang sekali, kukira malam ini kau tidak sibuk." Kata Hoetaek sambil duduk di kursinya.

"Memangnya kenapa? Hyung ingin ikut bersamaku nanti?" "Tidak, bukan soal itu." Geleng Hoetaek. "Nanti malam aku, Jay, dan Kamden bakal melakukan Zoom Call Meeting. Aku berencana untuk mengundangmu ikut untuk sekalian bertemu dengan Kamden mengenai masalah Matthew-" "Oh! Kebetulan sekali aku sedang tidak sibuk nanti malam. Jam berapa? Apakah aku harus datang kerumahmu nanti hyung?" Seru Jiwoong tiba-tiba sembari menatap Hoetaek bersemangat. "Wah, lalu janji pergi bersama temanmu itu mana?" Tanya Hoetaek sambil tertawa ringan. "Tidak, tidak. Urusan Matthew lebih penting." Geleng Jiwoong. Tentu saja kalau sesuatu yang berhubungan dengan Matthew, Jiwoong akan maju kedepan.

"Ahaha, kau ini." Gelak Hoetaek. "Sebetulnya malam ini kami hanya berbicara sebentar saja, soalnya tadi Kamden tiba-tiba mengajakku dan Jay untuk melakukan Zoom Call Meeting nanti malam. Tapi karena kau ikut, sekalian juga deh untuk membicarakan Matthew dan dirimu." Jelas Hoetaek. "Memangnya kau sudah siap?" "Tentu saja. Demi mendapatkan Matthew aku harus siap." Angguk Jiwoong. "Bagus, bagus." Gumam Hoetaek sambil mengangguk pelan.

"Hoetaek hyung, Jiwoong hyung! Kalian berdua lagi ngapain?" Seru seseorang dari arah belakang mereka. Hoetaek dan Jiwoong langsung menoleh, dan rupanya itu mentor mereka, Sung Hanbin. Melihat wajah Hanbin membuat Jiwoong menjadi kesal bukan main. Terlebih lagi mengingat perilaku masa lalu Hanbin yang menyakiti Matthew-nya yang semakin membuat Jiwoong menjadi kesal.

"Hanbin-ah. Sedang apa kau disini?" Tanya Hoetaek sekedar berbasa-basi. Sementara itu, Jiwoong hanya diam saja sambil tersenyum kecil kearah Hanbin. "Oh, tidak ada. Aku tadi disini hanya sedang berkeliling melihat yang lain bekerja." Ujar Hanbin sambil tersenyum. "Kalian berdua sudah selesai bekerja ya?" "Sudah." Singkat Jiwoong. "Baguslah kalau begitu." Kata Hanbin.

Semakin lama Hanbin berada disana, semakin membuat Jiwoong menjadi kesal dan marah. Bukan karena masalah masa lalunya dan Matthew, tapi menurut Jiwoong, Hanbin ini terlalu suka mengatur-atur sesuatu yang tidak penting. Seperti mengenai pekerjaan mereka, bahkan hingga pakaian yang dipakai oleh Hoetaek dan dirinya. Sangat tidak penting untuk dibahas, pikir Jiwoong.

Untungnya, Hoetaek mampu 'menghentikan' percakapan Hanbin dengan mereka berdua dengan mengajak Jiwoong pulang bersama. Jika tidak, bisa-bisa Jiwoong dibuat gila karena mentor mereka yang 'menyebalkan' itu.

Sesuai dengan kesepakatan, Hoetaek benar-benar mengajak Jiwoong untuk melakukan Zoom Call Meeting bersama dengan Kamden dan juga Jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai dengan kesepakatan, Hoetaek benar-benar mengajak Jiwoong untuk melakukan Zoom Call Meeting bersama dengan Kamden dan juga Jay. Hoetaek sebelumnya juga sudah bertanya terlebih dahulu kepada Jay dan Kamden mengenai hal ini, dan mereka berdua sama-sama setuju untuk memasukkan Jiwoong ke dalam Zoom Call Meeting nya.

How I Met Your Mother?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang