Pertimbangan 🌸

2 0 0
                                    

Malam setelah Adit membicarakan tentang khitbah nya Arumi memberanikan diri untuk bicara dengan Ayah dan Bunda nya walaupun sebenarnya dirinya sendiri bingung harus mulai dari mana tapi Ia harus minta pendapat Ayah bunda nya. Terkejut mungkin sekarang yang masih Arumi rasakan, Ia tak percaya Adit akan bicara seperti itu kepada Nya. Dihati Arumi banyak sekali pertanyaan yang ingin Ia tanyakan bagaimana mungkin Adit memilih Arumi.

Malam ini seperti biasanya setelah makan mereka duduk digazebo belakang menikmati angin malam dengan pemandangan indah langit serta bintang tak lupa kolam sederhana yang berisi ikan-ikan milik Abraham sembari ditemani teh hangat beserta camilan sederhana, inilah waktu nya Arumi bicara waktu yang tepat.

" Ayah Bunda, Arumi mau tanya boleh " Arumi memulai bicara.

" Boleh " Jawab Abraham dan Widya serentak.

Arumi mengambil nafas sejenak sebelum bertanya lalu

" Kalau ada yang meng-khitbah Arumi bagaimana ayah bunda? " Tanya Arumi serius.

Abraham dan Widya tampak diam sebentar sebelum akhirnya Abraham duluan yang menjawab pertanyaan anak nya.

" Kalau ayah dan bunda ikut Arumi nak, jika Arumi terima ayah dan bunda ikut dan jika tidak itu adalah pilihan Arumi sebab yang akan menjalani semua nya adalah Arumi dan pasangan Arumi, jika sudah benar-benar yakin kenapa tidak? Ayah dan bunda hanya bisa merestui tapi ayah hanya punya 1 syarat ayah ingin bertemu dan kenal lebih dahulu dengan calon nya Arumi karena Ayah harus memastikan calon Arumi kelak apakah layak untuk mendampingi Arumi dan membimbing Arumi. Dan seperti kata Ayah jika sudah serius datang kerumah temui ayah bunda " Jawab Abraham.

" Memang nya ada yang sudah bicara ingin meng-khitbah Arumi nak? " Tanya Widya.

" Iya bunda, kemarin ada seseorang yang bicara ingin meng-khitbah Arumi, tapi Arumi masih belum yakin dan masih bimbang " Jawab Arumi dengan menundukkan kepala nya.

" Apa yang membuat Arumi bimbang apa laki-laki itu tidak baik? " Tanya Abraham.

" Bukan tidak baik Ayah, Arumi sudah beberapa kali bertemu sebelum nya Beliau adalah klien Arumi perusahaan nya pernah memakai jasa Arumi dan saat bertemu prihal urusan pekerjaan sikap nya sangat dingin tegas dan penuh wibawa, Arumi sedikit terkejut melihat sikap nya yang belakangan ini hangat sekali " Jawab Arumi.

" Nak, jangan menilai seseorang dari luar nya saja kita harus tau Ia bagaimana. Kalau Ayah boleh tau siapa laki-laki tersebut? " Tanya Ayah Arumi.

" Aditya Arsenio, CEO Arsenio Group Ayah. Kata orang Ia sangat terkenal dengan sikap dingin dan tegas nya " Jawab Arumi.

" Aditya anak Erald Arsenio dan Anin? " Tanya Bunda nya.

" Iya Bunda, Arumi pernah bertemu dengan orang tua nya saat acara anniversary perusahaan nya, Bunda kenal???" Sahut Arumi.

" Yang bunda tau Erald dan Anin dulu teman sekolah kami tapi beda kelas setelah lulus SMA mereka kuliah di Singapura lalu dengar-dengar menikah dan pernah beberapa waktu bertemu yaa ayah dan bunda hanya tau sedikit saja nak " Jelas Widya.

" Berarti ayah tau dong sama kak Adit? " Tanya Arumi.

" Hm beberapa kali saat ada anniversary perusahaan lain dan pernah bekerja sama dengan Arsenio grup tapi saat Erald masih menjadi CEO, kalau yang Arumi maksud Aditya Arsenio ayah cukup tau Dia sopan memang terlihat sangat tegas dan terkesan galak tapi beberapa saat bertemu dia selalu ada saat solat jamaah bersama " Jawab Abraham.

Abraham memang beberapa kali pernah bertemu dengan Adit, Adit cukup sopan dalam tutur kata dan perbuatan dan beberapa dipertemuan itu Adit selalu ikut solat jamaah. Dalam sebuah bisnis dan menjadi CEO Adit memang sangat tegas dan bertanggungjawab penuh wibawa tapi Abraham tau orang yang seperti itu biasanya hanya di kantor dan dimata rekan bisnis beda dengan keadaan dirumah yang akan lebih hangat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kekuatan Cinta❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang