in which furuya rei blames himself, then again, when is he not?

295 21 4
                                    

Sewaktu berita mengenai kematian Date Wataru sampai ke telinganya, baik Amuro maupun Rei tidak banyak bereaksi sekalipun saat itu lagi shift Bourbon. Semenjak kematian Hiromitsu nampaknya ia sudah memprediksi hal semacam ini akan terjadi-bahwa pada akhirnya ia akan sendirian. Meski begitu dengan egoisnya Rei mencoba segala cara yang diketahuinya untuk mencegah firasat itu menjadi kenyataan. (Puluhan kali ia merasa tidak tahan dan tangannya menekan room chatnya dengan Date, ratusan kali ia mengurungkan niatnya dan membatin, 'Untuk Ketua Date. Untuk satu-satunya yang kupunya sekarang.')

Bourbon pikir membuat jarak antara dirinya dengan Date sudah cukup, Rei harap itu cukup karena hal yang paling berbahaya di hidup Date adalah terlibat dengan ketiga identitasnya, terutama Bourbon.

Rei dengan cepat dan kejam disadarkan dari pemikiran itu.

Algojo kematian membayangi kehidupan semua orang, kapak itu bisa diayunkan kapan saja dan semua akan berakhir tidak ada yang bisa mencegahnya. Tidak berada dalam zona perang dan tidak memiliki banyak musuh bukan berarti terhindar dari kematian, penyakit kronik atau bencana alam atau bahkan karena tergelincir di lereng gunung yang curam atau kecelakaan mobil bisa terjadi kapan saja. Inilah kenyataannya.

Secara logis, tidak seharusnya Rei menyalahkan dirinya, ia tahu. Kalau menyelamatkan temanmu saja kau tidak bisa bagaimana bisa kau menyelamatkan semua orang?

Dengan sentimen itu, Rei membanting setir menuju onsen pertama yang dilihatnya.


***


Dengan tidak terburu-buru sama sekali, Rei melepas dasi miliknya dan membuka satu persatu kancing kemejanya. Pikirannya semakin lama semakin kalut menjadi lebih berbahaya dibanding sebelumnya. Gerakannya terganggu, dari tergesa melambat menjadi tidak sama sekali bergerak, matanya kosong dan napasnya tercekat. Rei merasa sesak.

Harusnya aku bisa mencegahnya. Bagaimana? Kalau aku disitu aku akan bisa menarik dia tepat waktu. Kecelakaan itu salahku. Bagaimana dengan pacar ketua? Mereka akan segera menikah. InisalahkuInisalahkuAkusendirianHirotolong-

Rei tidak ingat sama sekali bagaimana ia akhirnya berhasil melepas semua pakaiannya, membilas tubuh seperlunya (sial, Rei merasa sangat bersalah, ia akan membayar lebih nantinya), dan melangkah ke tempat pemandian tetapi akhirnya ia bisa bernapas lebih mudah ketika air panas sudah mencapai dadanya. Ia menarik dan menghembuskan napas berkali-kali, membiarkan kedua bahunya rileks dan merasa nyaman ketika rasa panas menghangatkan tubuhnya.

Untung saja tempat yang ditujunya lumayan terpencil sehingga di onsen saat ini hanya ada dirinya sendiri dan berbagai masalahnya.

Rei merubah posisinya sehingga air sekarang mencapai tulang selangkanya. Ia sempat tergoda untuk merendam sekujur tubuhnya tetapi akhirnya diurungkan karena sepertinya aksi itu terlalu jauh bahkan untuk Rei sendiri. Setidaknya pikirannya sudah lebih jernih sekarang dan tidak sempat mempengaruhinya dalam tingkat ekstrim.

Entah sudah berapa lama waktu berjalan ketika Rei malah merasa pusing. Rupanya sudah cukup lama sebab langit malam sudah berganti dan ia dapat melihat warna jingga sinar matahari mulai memenuhi. Rei memutuskan ia sudah cukup tenang lalu beranjak dari tempat pemandian umum itu.

Sepertinya Amuro akan cuti untuk hari ini. Ia merasa bersalah membiarkan Azusa menangani semuanya sendirian, tetapi kali ini ia akan kembali egois dan mengambil waktu yang ia butuhkan.

"Menyelamatkan semua orang, haah, dipikir lagi aku konyol sekali saat itu." Rei mendengus, menertawakan dirinya sendiri. "Sok pahlawan sekali."

Sungguh, siapa yang ia bohongi? Eksistensi Bourbon sendiri seharusnya menjadi pengingat kalau ia bukan lagi Furuya Rei murid berprestasi di Akademi Kepolisian yang belum mencicip kenyatan. Bourbon kejam dan tidak berbelas kasih kepada musuh-musuhnya dan akan melakukan apapun untuk mencapai tujuannya.

Setidaknya sekian tahun di Akademi Kepolisian itu tidak sia-sia dan berpengaruh besar terhadap kehidupannya. Terlepas dari kekejaman Bourbon, akan ada Furuya Rei dari Biro Keamanan Publik yang mampu mengimbangi sisi gelapnya itu dan melindungi warga biasa dari orang seperti Bourbon.

Rei menyalakan ponselnya dan membuka room chat dirinya dengan Date, memperlihatkan pesan terakhir temannya yang mengajak Rei sesekali bertemu. "Sampaikan salamku kepada Hiro dan yang lain, ketua. Aku akan menyusul kapan-kapan, semoga kau tenang di sana."


===

gatau lagi, i just hope i do his character justice. selalu ngerasa kasian tbh sama rei yang ditinggal temen-temennya gitu :((

hiro's death was the reason of his hatred towards akai because hiro is special to him, but his last friend's death probably broke him too.

oh sama di sini kayaknya dialog gitu bakal jarang sih, lebih ke narasi karena mau nunjukin internal messnya zero, tapi biar ngga suntuk suntuk amat kumasukin beberapa monolog yang i hope it fits the scene??? terlepas dari efektif atau engga, thanks for reading this story!

Hotspring ; for amuro tooru | furuya reiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang