Bermula dari bertahan untuk tetap terlihat bahagia, yang sejujurnya sedang tidak baik-baik saja.
Ternyata akupun telah lupa cara meluapkan rasa, tangisku bingung sedang mengadu tentang apa yang ia terjemahkan, marahkah?, kecewakah, sedihkah?.
Keresahan yang menggunung meninggi yang kemudian jatuh mendalam sedasar-dasarnya laut di sana, tak terkira mengapung sudah tak bernyawa.Biarkan rutinitas itu perlahan mencekik hingga terasa sesak, sesekali tangis hanya di antara geraham yang bertemu, asin dan pahit tertelan menyatu, berisik mengusik jiwa, berharap semuanya kembali semula.