Prolog

2.3K 231 33
                                    

      Jes hanya bisa menatap ngeri dengan suasana bisnis gelap yang ia datangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


      Jes hanya bisa menatap ngeri dengan suasana bisnis gelap yang ia datangi. Para manusia yang akan di lelang dirantai bahkan disiksa jika tidak menurut.

Yang mengajaknya kesini adalah Apo yakni anak dari bos tempat kerjanya. Apo dan Jes memang amat dekat, bagai adik dan kakak yang susah untuk dipisah.

Namun, hari ini Jes cukup tertegun dengan anak yang kerap kali ia temani. Ternyata wajah polos tak bersalah itu hanyalah sebatas topeng. Apo tidak sepolos yang ia pikir.

"Kau tau bisnis ini dari siapa astaga!" Bisik Jes geram. Sungguh, karena suasana disini terlihat menyeramkan terlebih dengan kehadiran laki-laki tua ber-Jas. Melihatnya sekilas juga pasti tau jika yang hadir disini bukanlah orang sembarangan. Bangku-bangku diisi oleh para mafia dan tentunya para pengusaha kelas atas.

"Kata papa- kamu sedang mencari orang untuk dinikahi makannya ku bawa kemari" pungkas Apo. Ia mendengar dari ayahnya jika Jes sedang mencari seseorang untuk ia nikahi secepatnya.

"Sial, aku bisa ikut kencan buta Po"

"Diamlah phi Jes, biar ku traktir"

Jes mendelikan matanya, traktir? tidak ada makanan atau minuman satupun disini. Isinya hanya para pria dewasa yang terduduk dan menunggu. Jes terlalu lambat berpikir maksud traktir yang Apo bicarakan.

"Kita pulang!" titah Jes.

"Duduk dan diamlah, bukannya menikah keinginan terakhir ayahmu phi. Kamu sudah terlalu tua untuk berpacaran! lebih baik kita membeli disini"

Ayah Jes memang terus mendesaknya untuk menikah, Jes bukanlah orang biasa. Ayahnya mempunyai bisnis besar namun Jes tak bergantung pada ayahnya, ia memilih bekerja di perusahan milik ayah dari Apo. Bekerja sebagai karyawan kantor biasa.

Memiliki penyakit kronis membuat ayah Jes ingin cepat melihat anaknya menikah. Namun sialnya Jes menjomblo terlalu lama, bahkan ia tak berminat untuk menjalin hubungan.

"Kita---"

Belum selesai ia menyelesaikan kalimat, Apo sudah membungkam mulut itu dengan tangannya.

Mata Jes terbelalak saat pelelangan budak dimulai.

Ini pengalaman pertamanya datang ke bisnis gelap ini. Cukup menakutkan karena budak yang terlihat melawan akan disiksa habis-habisan. Kini Jes maupun Apo terdiam.

Apo terlihat santai namun Jes sedikit gemetar tak tahan saat ada budak yang disiksa karena tak menurut.

Beberapa budak sudah di naikkan namun Apo belum menemukan orang yang cocok untuk kakak tersayangnya ini.

Hingga akhir rupa manis kini terpampang.

Hingga akhir rupa manis kini terpampang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Phi! Dia saja orangnya" 

Jes cukup takjub dengan rupa itu, meski tiap inci tubuh dipenuhi luka dengan darah yang sudah mengering beserta lebam yang amat sangat banyak memenuhi inci tubuh.

"Manis" pungkas Jes.

Satu persatu mulai mengajukan harga, bahkan mulai meninggi tiap detiknya.

sang budak yang dilelang hanya menunduk dengan air mata yang membasahi pipi nya. Isakan kecil terdengar di indra pendengaran Jes.

Harga mahal yang di ajukan Apo membuat Jes terkejut, mata yang awalnya melihat ke depan kini mulai melirik kearah Apo.

"Po! kau membelinya?"

"Ini maksud traktirku tadi, orang itu untukmu phi"

Jes benar-benar tak menyangka atas perilaku anak yang menurutnya polos. Apo memiliki ke pribadian liar karena tau bisnis gelap ini.

Harga yang di ajukan Apo adalah harga tertinggi. Tidak ada yang mengajukan harga diatasnya.

Alhasil, Apo menang lelang.

Bodyguard dengan perawakan tinggi besar menuntun Apo kearah ruangan dimana dokumen penting identitas budak yang dibeli ada disana. Transaksi pun di langsungkan disana,

"Tunggu disini phi" Titah Apo.

Jes hanya menunggu di bangkunya. Cukup lama hingga Apo kini keluar dari ruangan itu membawa serta budak berwajah manis itu bersamanya.

"Dengar, aku memang yang membelimu. Tapi tubuhmu milih orang ini jadi menurutlah" Pungkas Apo berbicara pada budak lelang yang telah dibelinya, jarinya menunjuk kearah Jes jika sang pemilik asli adalah Jes bukan dirinya.

Budak berwajah manis itu hanya mengangguk perlahan.

"Namanya Bible. Ini dokumen identitas miliknya" Apo memberikan map berisi dokumen itu pada Jes.

Jes awalnya enggan , namun rupa manis itu terasa nyaman dilihat alhasil ia membawa Bible untuk menjadi miliknya.

"Thankyou Po"

"Bawa phi, aku masih ada urusan" pungkas Apo meninggalkan Jes.

Sedangkan Jes menggenggam tangan Bible erat dan membawanya menuju mobil.

•••

Jes membawa Bible ke apartemennya, mulai dari membersihkan diri Bible yang terlihat berantakan, menggantikannya pakaian yang lebih layak serta mengobati luka yang terlukis di tubuh putih itu.

"Aku harus kerja apa disini?" Tanya Bible perlahan saat Jes masih sibuk mengobati luka di kakinya.

"Hanya perlu mengurusku"

"Maid?"

Jes menggelengkan kepalanya.

Bible mengerutkan keningnya, jika bukan maid apa lagi?

"Apa hanya memasak saja?"

Jes juga menggelengkan kepalanya. Bible sudah melontarkan beberapa pertanyaan namun hanya dijawab gelengan kepala.
Alhasil Bible sedikit kebingungan.

Kini Bible melamun dan larut dalam pikirannya. Namun, pikiran Bible buyar disaat kata itu terlontar dari bibir Jes.

"Jadi istriku"

Perkataan Jes membuat Bible tersedak ludahnya sendiri. Tak habis pikir, kenapa ada orang yang mencari calon istri di sebuah bisnis gelap perdagangan manusia.

Bible sedikit terkekeh tak percaya dan hanya menganggap jika itu sebuah candaan. Namun pemikiran itu berhasil dibungkam dengan tutur Jes untuk kesekian kali.

"Aku serius"






Mine || JesBible ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang