DECEMBER

516 41 7
                                    

Pria dengan stelan casual mendorong kopernya dengan langkah panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria dengan stelan casual mendorong kopernya dengan langkah panjang. Padatnya bandara, membuat pria itu nyaris tertinggal pesawat.

Mengambil bangku, dibantu oleh pramugari yang bertugas, akhirnya Kevin bernafas legah. Peluh yang menetes, sedikit demi sedikit berkurang seraya pesawat menyentuh awan.

Merogoh tas bahu bermerk Diornya, Kevin mengambil ponselnya dan mulai mengetik pesan

"Aku sudah dalam perjalanan, doakan aku agar bisa bertemu dengannya, lagi"


Setelah mengetik pesan tersebut, Kevin membuka selimut yang terletak di laci bangkunya. Membuka dan merentangkan menutup tubuhnya, Kevin mulai menutup matanya perlahan. Kurangnya istirahat membuat Kevin cepat menjemput mimpinya




Kevin Liamdra Halim. Pemilik perusahaan pengembangan IT yang terkenal di Asia.

Dulunya, Kevin hanyalah seorang mahasiswa IT di Universitas Swasta. Hidup sebatang kara, kuliah berbekalkan beasiswa, dan memiliki kekasih yang selalu menemaninya di saat-saat tersulit hidupnya, yang bernama,


Aurelie Vanessas Tandi. Hidup di keluarga yang berkecukupan membuatnya sering membantu biaya hidup seorang Kevin, kekasihnya, yang sudah bersamanya diawal menginjak bangku Universitas.

Permasalahkan dimulai saat mereka berada di semester akhir. Perbuatan yang dilakukan Kevin secara paksa saat dalam keadaan mabuk, ternyata membuahkan hasil. Aurelie hamil, dan mengetahuinya saat usia kandungannya sudah menginjak 3 bulan.

Dengan kegembiraan, Aurelie memberitahu Kevin kabar baik itu. Senyumnya terus mengembang saat mulai bercerita dengan kekasihnya. Tapi, ternyata semua tidak sesuai ekspektasi Aurelie. Kevin meminta dirinya untuk menggugurkan kandungannya, dengan alasan dia tidak siap secara finansial.

Aurelie sempat memberi jalan keluar, bahwa dirinya lah yang akan menanggung biaya pernikahan dan kebutuhan hidup kedepannya, sampai Kevin mendapatkan pekerjaan. Tapi dengan emosi yang memuncak, Kevin menyeret Aurelie menjauh darinya dan dengan segera meminta dirinya menggugurkan kandungannya, karena sampai kapan pun Kevin tidak akan bertanggung jawab atas perbuatannya itu.




Aurelie menghilang. Hari dimana Kevin melampiaskan emosinya, di bulan Desember, adalah hari terakhir mereka bertemu. Kevin berpikir bahwa Aurelie sedang dalam masa menggugurkan kandungannya sesuai permintaan nya. Ternyata sampai 3 bulan lamanya, Aurelie tak kunjung menampakkan dirinya.

Semakin hari, Kevin dilanda rasa bersalah yang memuncak. Pria itu menjadi sosok pria yang bak kehilangan arah hidupnya. Bahkan dirinya melewatkan 1 tahun masa kuliahnya.

1 tahun tak juga membuahkan hasil. Kevin sempat menyerah dan memilih untuk mengakhiri semuanya. Namun, atas dorongan para sahabatnya, Kevin kembali bangkit. Melanjutkan ketertinggalannya di Universitas, demi menjadi sukses dan membawa Aurelie kembali ke sisinya.

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang