Aku membayangkan bahwa setelah malam di Jeju hubungan kami akan berubah. Kami akan menjadi pasangan suami istri yang sesungguhnya. Namun, perkiraanku salah. Sepanjang perjalanan pulang kami tidak berbicara kepada satu sama lain. Hubungan kami menjadi lebih canggung dari sebelumnya. Kami berusaha menghindari untuk saling bertemu pandang. Mengapa begini? Apakah ia menyesalinya? Apakah aku tak bisa memuaskannya? Aku merasa sedih.
Biasanya setelah sampai di rumah hubungan kami akan kembali seperti semula, tetapi tidak untuk kali ini. Apakah aku melakukan kesalahan? Apakah aku membuatnya marah?
Hubungan kami yang seperti ini berlanjut sampai berhari-hari. Suasana saat kami makan bersama di pagi dan malam hari biasanya terasa hangat. Namun, sekarang terasa sangat dingin.
***
"Jae, ada apa denganmu? Setelah kembali dari Jeju, kau bersikap sangat dingin kepadaku." Apa? Bukankah ia yang bersikap dingin kepadaku? "Kau selalu menghindariku. Apakah kau menyesalinya?"
Aku memberanikan diri untuk menatapnya. "Aku tidak menghindarimu." Aku tidak balas menuduhnya. Aku tidak ingin hubungan kami semakin jauh.
"Kau menjadi sangat pendiam," katanya. "Katakan apa masalahmu!"
"Aku tidak memiliki masalah apa pun." Aku membela diri.
"Sudah saatnya kita bersikap jujur kepada satu sama lain." Ia berkata.
Aku tak bisa jujur kepadanya. Aku tak bisa mengatakan bahwa aku mencintainya. Aku merasa tak siap untuk menerima penolakan.
Ia menghela nafas. "Jae, maafkan aku!" Mengapa ia meminta maaf? Kesalahan apa yang telah ia perbuat? Apakah ia akan menceraikanku? Apakah waktuku sudah habis?
"Yunho, kumohon jangan lanjutkan!" Aku memelas. "Aku tak akan sanggup untuk mendengarnya. Berikan aku sedikit lagi waktu!"
"Hah?" Ia tampak kebingungan. "Apa maksudmu?"
Aku berdiri dari tempat dudukku. "Bisakah kita tidak membicarakan ini sekarang?" Aku harus mempersiapkan hatiku.
"Baiklah." Ia terlihat murung.
***
Jeje:
Min, katakan yang sebenarnya kepadaku! Apakah ia mencintai wanita lain?
Changmin:
Mengapa kau menanyakan hal ini lagi? Bukankah aku sudah menjawabnya?
Jeje:
Jangan balik bertanya! Jawab saja pertanyaanku! Aku memerlukan jawaban yang sebenarnya.
Changmin;
Jawabannya masih sama.
Jeje:
Jangan berbohong, Min! Aku akan menerima apa pun kebenarannya.
Changmin:
Ada apa denganmu? Jika kau tidak percaya dengan apa yang kukatakan, tanyakan saja sendiri kepadanya!
Changmin benar-benar tak bisa diandalkan. Aku mengerti bahwa ia harus melindungi sepupunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You (Yunjae Fanfiction)
FanfictionSebuah insiden menyatukan dua insan yang tak saling mengenal.