Prolog

9 1 0
                                    

"Kak, kak Acaa"

Thiesya gadis kecil yang namanya di panggil pun langsung ngebuka pintu rumahnya, dia kaget ngelihat adik laki-laki yang jaraknya setahun darinya itu lagi di gendong di punggung temannya dengan kepala yang berlumuran darah.

Thiesya langsung lari kedalam rumah buat manggil Bunda yang Lagi nyuci pakaian di lantai 2 rumah mereka dengan lari yang terburu-buru.

"Bunda,,, Uwo bun, Kepalanya berdarah itu "

Emang kata orang kita gak boleh terlalu membenci seseorang, nanti malah jadi orang yang paling dekat sama kita,  Haruto dan Jeongwoo dua bocah yang masih duduk di taman kanak-kanak itu dulunya selalu ribut kalau di satukan, contohnya dikelas Haruto bakalan selalu gangguin Jeongwoo entah itu ngejek gambar perahu nya Jeongwoo mirip gunung Tangkuban perahu karna lebih mirip gunung daripada perahu, atau ngerebut ayunan di taman bermain sekolahnya, pokoknya setiap hari Jeongwoo pasti selalu nangis dibuat Haruto bahkan Jeongwoo bilang kalau udah besar dia bakalan jadi Pelaut trus mau tabrak rumah Haruto pakai kapal, padahal kapal gak bisa jalan di aspal, karna pikiran Jeongwoo saat itu kendaraan paling besar itu adalah kapal pesiar dan dia pernah lihat kapal jalan di aspal waktu karnafal padahal itu juga sepeda yang di hias mirip kapal

Tapi nyatanya tadi beberapa hari yang lalu Jeongwoo naik sepeda dan jatuh di gang rumahnya Haruto justru Haruto yang nolongin karna kondisinya jalan emang lagi sepi di jam 2 siang penghuni kompleks lagi pada tidur siang.

"Kak Acca Uwoo mau beli esklim yah"

Jeongwoo memegang dua eskrim rasa coklat dan vanila setau Thiesyah Jeongwoo gak terlalu suka es krim coklat, lalu buat apa eskrim vanilla bukannya membeli 2 eskrim coklat

"Ini buat Ruto 1 karna Ruto udah tolongin Uwoo"
Jeongwoo memeluk kedua eskrimnya erat sepanjang jalan bukannya memasukannya ke kantong belanjaan, karna mereka baru dari minimarket disuruh sama bunda beli Bawang goreng malah kembaliannya dibeliin eskrim, emang bibit korupsi dari kecil dua anak bunda ini.

Sampai di gang rumah Haruto, Jeongwoo langsung pisah jalan sama Thiesyah, Tujuan utamanya adalah rumah Haruto, Haruto yang tinggal di ujung gang dengan kondisi rumah yang selalu sepi, cuma ada  Haruto kalau siang karna Abangnya Haruto sekolah di Boarding school jadi pulangsnya setiap liburan panjang doang, Haruto tinggal sama Tantenya yang seorang singgle perent dan juga punya anak perempuang seusiaan Haruto.

"RutoOOO,,,"
Teriak Jeongwoo berulang di luar pagar rumah Haruto padahal ada bel, tapi siapa yang perduli dengan bell, anak-anak emang seruan teriak gak sih.

Waktu Haruto keluar dia sedikit kaget ngelihat penampakan sosok kurus kering, hitam di depan rumahnya lagi megang dua eskrim sambil nyengir kuda gak lupa kacamata nobitanya yang buat Jeongwoo tambah imut, gemesin bawaannya pengen nampol anak bunda yang satu ini.

Sebenarnya Haruto sering ngisengin Jeongwoo karna Jeongwoo itu lucu kalau nangis ingusnya meler trus dilap ditangannya buat ingusnya tambah meler, dan Haruto juga pengen Deket sama Jeongwoo tapi Jeongwoo anaknya cengeng jadi salah satu cara Haruto deketin Jeongwoo itu yah dengan cara buat Jeongwoo nangis lah apa lagi.


Sejak kejadian itu Haruto sama Jeongwoo makin berteman dekat, bahkan mereka juga sekolah di sekolah yang sama, duduk di kelas yang sama tapi bedanya sekarang Haruto lebih kejagain Jeongwoo gak gangguin Jeongwoo lagi bahkan Haruto juga sering jagain Jeongwoo karna Jeongwoo masih aktif dan cengeng , dikit-dikit jatoh kesandung nangis, Jeongwoo ini anak Tunggal jadi bawaan majanyanya masih aja, Sedangkan Thiesya sepupu Jeongwoo juga anak Tunggal, jadi kalau Orang tua Jeongwoo kerja di titipnya ke rumah Thiesya, Bundanya Thiesya  seorang bidan yang buka praktek di rumahnya jadi bisa sekalian jagain anak dan ponakannya sambil jaga kliniknya.

Orang Tua Jeongwoo memang pasangan yang sibuk Papanya seorang Pilot yang pulangnya tergantung jam terbang sedangkan Mamanya Jeongwoo seorang sekretaris disebuah perusahaan besar, jadi cuma punya waktu di hari Minggu buat jagain Jeongwoo, tapi Jeongwoo samasekali gak merasa kesepian karna ada Thiesya dan Haruto yang juga hampir setiap hari main kerumah Thiesya buat main sama Jeongwoo.



Orang Tua Jeongwoo memang pasangan yang sibuk Papanya seorang Pilot yang pulangnya tergantung jam terbang sedangkan Mamanya Jeongwoo seorang sekretaris disebuah perusahaan besar, jadi cuma punya waktu di hari Minggu buat jagain Jeongwoo, tapi Jeon...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeongwoo (9 Tahun)








Jeongwoo (9 Tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haruto (9 Tahun)




Thiesya (10 Tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thiesya (10 Tahun)

The BokemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang