Diantara banyak hal yang perlu kita syukuri, terkadang mungkin hal-hal kecil seperti biasa bernafas, makan, ataupun berjalan. Walaupun tak banyak semoga tetap hidup untuk segala hal baik yang tercipta di dunia.
Hari ini Arjuna mengganti jadwal biasa yang dia lakukan. Ini awal bulan jadi sudah menjadi rutinitas setiap bulan sekali Arjuna akan mengunjungi rumah Opa Oma Adyatama, sebenarnya bukan mengunjungi tapi lebih ke sedikit membantu pekerjaan dirumah itu.
"Pagi pak Danang" sapa Arjuna pada supir pribadi keluarga Adyatama
"Loh mas Juna to? Dah sampai mas? Gimana macet gak tadi?" Tanya pak Danang balik
"Syukurnya enggak pak, masih pagi juga jadi jalanan ramai tapi lancar" jawab Arjuna
Arjuna memakai kaos polos warna abu-abu dengan celana katun hitam biasa. Memakai kaca mata, rambut yang sedikit panjang dan menggunakan jaket hitam bahan kesayangannya.
"Arjun" itu suara Oma yang memanggil Arjuna dari dalam rumah, Oma Elena namanya.
"Ya sudah pak saya masuk dulu ya, permisi" kata Arjuna
"Oh iya mas Monggo Monggo" jawab pak danang
Arjuna bergegas masuk ke dalam rumah, meletakkan tas bawaan nya ke bagian kursi dekat dapur.
"Selamat pagi Oma" awal sapa Arjuna sambil mencium tangan Oma nya
"Ini kamu mandikan si Coco dulu, sama nanti langsung kuras kolam ikan opa, paham kan? " Tanya Oma Elena sambil memberikan anjing pudel kesayangan keluarga berwarna coklat pada Arjuna
Arjuna langsung bergegas mengambil segala peralatan yang dibutuhkan untuk memandikan anjing ini.
"Coco mandi sama aku lagi, nih biar wangi tak kasih sabun yang banyak" kata Arjuna kepada anjing yang telah dia rawat selama hampir 3 tahun.
Setelah selesai membersihkan Coco, Arjuna lanjut menguras ikan koi milik Opanya. Dari arah kolam dia dapat melihat Oma Elena yang sedang menonton TV dan Opa Ady yang sedang membaca koran. Ini sudah hampir 2 jam Arjuna akan segera menyelesaikan pekerjaan nya. Tapi demi apapun jangankan tegur sapa, air minum saja tidak disiapkan.
Hingga saatnya selesai, jam sudah menunjukkan pukul 12 siang, Arjuna sudah menyelesaikan segala pekerjaan nya yang awalnya berniat berkunjung ke rumah Opa Oma nya. Saat Arjuna berkemas, tiba-tiba kakak dari ayahnya datang menghampiri nya. Terlihat wajah bangun tidur dan juga tatapan judes yang terlihat.
"Siang Tante" sapa Arjuna sopan
"Hem, duduk dulu aja Jun kenapa buru-buru" kata Tante Kresya, oh iya jangan lupa tantenya ini masuk kedalam list manusia paling ditakuti oleh Arjuna.
Arjuna kemudian duduk disalah satu kursi meja makan bersebrangan dengan Kresya.
"Udah bersih bersih sama mandiin Coco nya?"
"Sudah Tante" jawab Arjuna seperlunya
"Tante denger kamu sekolah di SMA 1 ya?" Tanya Kresya lagi
"Iya Tante" padahal Arjuna sudah kelas 12 tapi pertanyaan konyol ini keluar dari mulut Kresya
"Kenapa di negri? Padahal Dewa sama Shaka aja sekolah swasta termahal malah. Kenapa? Ayah bubu mu gak mau keluar dana ya? Atau kamu yang sadar diri?" Tanya Kresya langsung pada intinya.
"Gak papa Tante, menurut Arjun fasilitas nya sama bagus nya kok" jawab Arjuna
"Iya mungkin, Gimana hubungan mu sama Dewa masih saling pukul pukulan?" Tanya Kresya lagi dengan kekehan
"Enggak Tante itu cuma iseng aja mungkin bang dewa"
"Iseng kok sampai memar dimana-mana, dulu ya dewa itu sebenarnya anak baik, nurut, sopan juga. Sebenarnya sekarang masih sih, tapi mungkin cuma ke kamu aja kesel nya dia. Ya, gak perlu Tante jelasin kamu paham lah alesan nya" kalimat panjang Tante Kresya menyudutkan
KAMU SEDANG MEMBACA
KAK ARJUNA
Teen FictionTernyata perihal hidup sudah ditulis dengan rapi tentunya Akan banyak suka duka tak ada makhluk yang tau pastinya Bahagia kadang sederhana bentuknya Menjadi anak ayah bubu contohnya "Arjun janji akan tetap jadi anak ayah bubu, walaupun ayah bubu...