Bab 14

2.8K 83 12
                                    

Haechan segera pergi ke kamar nya,tepat di samping kamar Mark,ia langsung mengunci pintu dan naik ke kasur,dan membuat posisinya menjadi Setengah duduk dengan sandaran bantal.

"ughh...apa ini sudah saatnya? ughh...oww"

haechan segera beranjak dari kasur dan melepas celana nya,saat ini ia hanya memakai kaos yang agak besar berwarna abu abu.

"ya tuhann...ini sakitt.... tidak ada seorang pun di rumah selain aku sendiri,aku bagaimana?,aku tak tau apa apa, bagaimana jika terjadi sesuatu...aghhh"

"Basah?" benar saja ketubannya sudah pecah,perasaan haechan semakin tidak karuan,ia tak tau harus bagaimana.

"Akhhh!.....mamaa aku harus bagaimana?" ia terduduk di lantai.

haechan terpaksa melahirkan diri di rumah,andai ada suaminya paling tidak dia bisa membawanya ke rumah sakit.
ia membuka kakinya dan bersandar di dinding.
dengan tangan yang mencengkram kuat pada kasur.

"ya tuhan....kuatkan lah aku kali ini..."

"ahhh,sakittt,ughhhh..."

"aggghhhhhhh!!,SAKITTT!!!!"

Di kediaman Ten dan Johnny.

"ini air mu"

"makasih sayang"

"sayang?"

"sayang?"

"SAYANGG!!"

"Apa sih jangan teriak dong"

"lagian kamu kenapa sih ngelamun gitu ada masalah?"

"perasaan ku nggak enak John dari tadi mikirin echan terus"

"udah jangn khawatir echan pasti baik baik saja"

"tapi dia sedang hamil tua John kalu terjadi apa apa gimana?"

"jangan gitu ngomongnya,jangan mikir yang aneh aneh oke" ucap Johnny dengan memegang tangan Ten.

di rumah sakit.

"bubu kenapa?" tanya jeno

"bubu khawatir sama echan,bubu takut terjadi apa apa"

"bubu tenanglah echan baik baik saja lagipula di rumah ada Hyung kan?"

"iya tapi tetep bubu nggk percaya sama Hyung mu"

Kembali ke adaan haechan.

"akkhhhhhhhhhh!!!!"

"kena...pa...susah sekalii....ughhhh"

"egghhhhhhh,Asta..ggaaa...akhhhhh!!"

"hahh,hahhh,haah"

"ka markkkkk hiks tolong echan!!!.......aaaggghhhhhhh!"

akhirnya setelah hampir setengah jam kepala bayi keluar, sekarang hanya tinggal badanya,tentu bahunya lebih besar.

"Akhhhh...aku nggak bisahh.."

"enghhhh,aaarrggghhhh!" haechan sudah menangis saat ini,ia sangat kesakitan,baru pertama ini ia merasakan sakit yang seperti ini.

"ughhhhhh"

"aku lela...ahh..aku ..tidak ..kuat lag..ii hiks hiks.."

tangan kiri haechan menekan perut nya ke bawah agar bayi nya cepat keluar.

"ini kapan selesainya aku tak sanggup lagi..hiks"

"aghhhh"

haechan mengambil nafas panjang.

"AARRRRGGGGHHHHHHHH!!  SAKITTTTTTT!!UGGHHHHHHHHH,AKKHHHHH!!"

usaha haechan tak sia sia ia berhasil mengeluarkan bahu sang bayi.

"uuuggghhhhhhh,aahhhhhhh,sakiittt"

"AAAKKKKHHHHHHHH!!!"

tubuh bayi pun sudah keluar sepenuhnya haechan merasa lega tugas nya sudah selesai saat ini.

dengan lemah haechan mengambil bayinya dan memeluknya sambil menangis.

"hai,anak mommy hiks..maaf ya sayang ayah kamu nggak bisa nemenin mommy saat kamu lahir,nggak papa ya" Cupp.

"sayang kenapa kamu nggak nangis?"

haechan mulai khawatir bayi nya sama sekali tidak menangis setelah di lahirkan.

tak lama kemudian bayi tersebut menangis kencang,haechan kembali tersenyum, setelah bayi sudah tenang ia membersihkan bayi tersebut sekaligus dirinya dan kembali ke kasur.

"rasanya lega sekali...."

haechan menutup mata dan tak sadarkan diri.

4 jam setelah itu Taeyong datang dan langsung menuju ke kamar haechan,tapi taeyong tidak bisa membuka pintunya karena di kunci,ia pun memanggil jaehyun untuk mendobrak nya, jaehyun segera datang dan mencoba mendobrak
akhirnya setelah dobrakan ke 3 pintu berhasil di buka.

"haechann!!" Taeyong terkejut seketika saat melihat kamar haechan,penuh darah dan juga caeiran dan terdapat bayi di sana,haechan memang lupa tidak membersihkan darah bekas lahiran tadi.

"haechan sayang bangun nak" ucap taeyong dengan khawatir,muka haechan semakin pucat tubuhnya pun sudah melemas.
dan bayinya mulai menangis.

"jae ayo bawa echan ke rumah sakit sekarang!"

"ayo ku siapkan mobil"

AND SEGITU DULU CAPEK

Benci Jadi Cinta ♡[Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang