Flashback...
Tokk....Tokk....Tokk
"Masuk" Jawab seseorang yang ada diruangan tersebut.
"Permisi Tuan, aku mendapatkan informasi anak itu dan dia adalah orang yang tuan cari selama ini" ucap Asisten terpercayanya itu, sambil menyerahkan Amplop coklat berisi informasi dari Pria yang dia temui di taman kemarin.
"Apa kamu yakin dengan informasi ini?" Off langsung membuka Amplop dan membaca isi dari Amplop tersebut.
"Ya tuan, 100% saya yakin bahwa dia orang yang tuan cari selama ini dia anak dari tuan Phunsawat nama lengkapnya Gun Atthaphan Phunsawat sahabat tuan yang sedari dulu tuan cari tapi ada kabar buruk dibalik itu tuan" Ucap Pria tersebut.
"Ceritakan"
"Ibu dari tuan Gun telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu dan ayahnya tidak mau mengurusnya dan adiknya jadi mengharuskan dia untuk bekerja tapi sayangnya sampai saat ini tidak ada yang mau menerimanya bekerja"
"Baik terima kasih Foi dan beri dia pekerjaan disalah satu Barku aku mau dia bekerja dulu sebelum aku menjemputnya " Pria tersebut langsung mengangguk dan pergi meninggalkan ruangan tuannya itu.
"Akhirnya Aku menemukanmu Gun"
Flashback off....
"T-tapi bagaimana dengan nenek dan adik saya tuan? Saya masih memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menjaga dan membiayai nenek dan adik saya tuan, bagaimana aku bisa jauh dari mereka? Mereka hanya memiliki saya saat ini" Gun langsung menjawab kata-kata yang keluar dari Off barusan.
"Aku akan membiayai seluruh kebutuhan serta Pendidikan adikmu Gun, aku juga akan memperkerjakan maid serta bodyguard untuk menjaga mereka"
"Maaf tuan apa alasan saya harus tinggal Bersama tuan? Kita sebelumnnya tidak saling mengenal kan?"
"Apakah kamu meminta penjelasan? Seumur hidupku baru saat ini aku meminta seseorang, sekali lagi aku tegaskan Gun aku tidak menerima penolakkan!" Off langsung menatap Gun dengan tatapan menusuknya.
"Baiklah Tuan, kapan aku akan kemansionmu?" ucap Gun dengan sendu.
"Sekarang!"
"Apa?, aku sedang bekerja tuan dan aku belum pamit terhadap nenek dan adikku" Gun kaget dengan perkataan tuannya itu.
"Aku yang memiliki Bar ini jadi aku berhak atasmu, dan untuk nenekmu dan adikmu aku akan mengantarmu pulang dan berpamitan dengan mereka."
"Bisahkah kamu memberikan aku waktu beberapa hari sebelum aku meninggalkan mereka Tuan??"
"Tidak, cepat ambil barang-barang mu aku masih ada urusan". Off pergi meninggalkan Gun yang masih merasa sedih akan berjauhan dengan nenek dan adiknya, Gun segera pergi keruang ganti dan menyiapkan barang-barangnya untuk dibawah pulang tidak lupa juga dia berpamitan kepada beberapa teman-temanya.
Dalam perjalanan yang memakan waktu sekitar 20 menit dari bar tersebut membuat suasana didalam mobil sangat cangung dan sangat hening 2 orang itu hanya terdiam dan larut dalam pemikiran masing-masing, Gun diam menatap keluar jendela dengan pikiran yang memikirkan bagaimana kehidupannya selanjutnya yang akan hidup dengan ketua mafia itu apakah dia akan Bahagia? Atau malah sebaliknya dia akan dijadikan budak entahlah dia hanya akan berserah kepada Tuhan untuk hidupnya ini.
Setelah berlarut dalam pemikirannya akhirnya mereka sampai dirumah Gun yang bisa dibilang tidak terlalu besar tapi sangat nyaman untuk ditinggali, Gun langsung turun dari mobil dan segera masuk kedalam rumahnya.
"Nek, Gun pulang?". Ucap Gun yang langsung melihat neneknya yang tengah duduk dan menonton Tv.
"Ouuu kenapa cepat sekali pulangnya Gun? Ini baru jam 9 malam tapi kau sudah pulang, apa kau sakit?" Nenek Gun seketika cemas setelah melihat Gun yang sudah pulang, karena dia tau Gun bekerja di Bar dan sering pulang larut malam jadi dia merasa heran.
"Hmm tidak Nek, Gun tidak apa-apa hanya saja" Gun langsung menjeda perkataanya karena Off yang tiba-tiba masuk kedalam rumah.
"Sawaddikab". Ucap Off masih dengan tatapan yang dingin.
"Nong?". Nenek Gun terlihat bingung karena tidak biasanya Gun membawah teman kerumah.
"Aku Pulang, Aww P'Gun kenapa sudah pulang? Bukannya ini masih terlalu larut?". Yahh suara dari perempuan itu adalah Pimwale Phunsawat adik kandung dari Gun.
"Sudah dulu nek ada yang ingin Gun sampaikan kepada nenek dan kamu Pim". Gun langsung mempersilakan Off untuk duduk terlebih dahulu.
"Jadi" ucapan Gun terpotong karena Off yang segera menyela pembicaraannya.
"Gun akan tinggal dengan saya" ucap Off langsung to the point.
"Apa?!" Kaget nenek dan Pim secara bersamaan.
"I-iya nek, Gun akan tinggal dengan tuan Off".
"Bagaimana bisa Nak?".
"Gun minta maaf Nek, Gun harus meninggalkan nenek dan Pim tapi Gun janji bakalan sering datang disini dan Nenek juga jangan kawatir Gun bisa menjaga diri Gun sendiri, Gun harus bekerja buat kalian" Ucap Gun dengan sendu.
Off hanya diam dan memperhatikan keadaan sekitar, dia merasa ada yang aneh dari perasaannya ini tapi entah apa.
"Bisa kita pergi sekarang?" Off akhirnya membuka suara.
"T-tapi Gun belum berkemas Tuan"
"Tidak perlu semuanya sudah aku siapkan dirumah, kamu tidak perlu membawa baju atau apapun". Off langsung berdiri dan mengucapkan permisi kepada nenek dan Pim, Off langsung pergi dari tempat itu dan Gun reflek langsung mengikuti Off dan tidak lupa juga sebelum dia pergi dia memeluk nenek dan adiknya "Jaga diri kalian, Gun akan baik-baik saja Gun sayang kalian".
~*~
Mansion Off...
Setelah perjalan yang memakan waktu sekitar 1 jam lebih akhirnya OffGun tiba dimansion Off. Gun sungguh terpesona dengan pemandangan mansion tersebut yang sangat besar dan sangat mewah, Gun terdiam beberapa saat karena mengagumi mansion tersebut sampai tiba-tiba Off menyadarkannya dari lamunan tersebut. "Sudah cukup mengaguminya, karena kau juga akan tinggal disini".
Gun segera menyadarkan lamunanya dan segera oikut masuk Bersama dengan Off kedalam mansion tersebut, setibanya didalam mansion itu Gun lebih dibuat kagum karena kemewahan yang berada didalam. OffGun disambut oleh semua Maid dan penjaga mansion yang berbaris rapi.
"Bii, kamar yang saya suruh untuk dibereskan apa sudah dibereskan?"
"Sudah tuan jangan khawatir"
"Baiklah Bii, tolong antarkan dia kekamarnya dan jalankan perintah yang sudah saya sampaikan tadi pagi." Ucap Off yang segera beranjak untuk kekamarnya.
"Baik tuan." Ucap Maid dan para penjaga itu serentak.
Wanita paru baya itu segera mendekati Gun dan memperkenalkan dirinya.
"Selamat malam Tuan Gun dan selamat datang, perkenalkan saya Godji kepala maid disini ayok saya antarkan kekamar tuan."
"Nama saya Gun Bii, tolong panggil Gun saja na" ucap Gun dengan lembut dan imut.
"Oii kamu imut sekali Nong, ahh baiklah aku akan memanggilmu Gun" ucap Godji sambil berjalan menuju kamar Gun.
"Bibi cantik dehh seperti Mae Gun, ahh Gun jadi kangen mae" ucap Gun dengan sendu.
"Sini kemarilah ini kamarmu, dan kamu bisa memanggilku dengan sebutan Mae karena sekarang kamu akan menjadi anakku, kamu maukan?" jujur Godji sudah tertarik dengan Gun dari dulu dia sudah sangat menyayangi anak itu dan saat Off menunjukan foto Gun beberapa hari lalu rasa sayang itu muncul lagi, Godji juga sudah seperti ibu bagi Off karena Godji yang sudah merawat Off dari kecil sampai sudah menjadi CEO serta ketua mafia itu.
Janggan Lupa support naa dengan cara Like and komen hehheee supaya Author bisa rajin update, dan kalau ada kesalahan dalam kata atau kalimat bisa langsung bilang naaaaaa....
follow juga Instagram Author @cceisyavp_ yang mau Req Cerita boleh bangetttt, langsung DM jugaaa....
Khobkhun naa, jubbbjubbb💚💚💚
KAMU SEDANG MEMBACA
"Struggle for Life {OFFGUN}"
FanfictionCerita mengenai perjuangan seorang Gun Atthaphan yang begitu sulit untuk menghidupi adik dan neneknya, dan siapa sangka dia bertemu dengan seorang Mafia yang paling ditakuti di Thailand namun pertemuannya dengan mafia tersebutlah yang bisa merubah h...