" Ku rasa disana" ucapku sambil menunjuk ke monitor yang kami maksud. Lalu deok-joong berlari diikuti oleh ku lalu kimchi. Namun...
______
Bugh
Sial. Aku tak sengaja menabrak kursi orang lain.
" joesonghabnida " ucap deok-joong.
" joesonghabnida. joesonghabnida" ucapku sambil membungkukkan badanku berkali-kali.
Lalu orang itu melirik kearah deok-joong dengan aku yang masih membungkukkan badanku.
" Apa?" Ucap deok-joong dan kimchi.
Aku yang mendengar itu langsung melihat kearah orang itu.
" Younghoon-a?" Ucapku.
" Kamu juga memainkan ini? Tunggu" ucap deok-joong.
" Kenapa kamu kesana?" Ucap deok-joong.
" Seharusnya kamu kesana" lanjut deok-joong. Sambil menunjuk layar monitor aku langsung menepuk tangannya.
"Tidak, kamu harusnya kesana" ucapku. Sambil menunjuk arah berlawanan dengan yang ditunjuk oleh deok-joong hingga aku tak sadar wajahku dan younghoon berdekatan. Aku langsung melirik kearahnya.
" Ah. Mian" ucapku lalu berdiri disamping kimchi.
" Ya kau payah dalam hal ini" ucap deok-joong pada younghoon.
Lalu younghoon langsung pergi.
" Dasar bebadah sombong" ucap deok-joong.
" Ya hentikan" ucapku.
Lalu terlihat younghoon yang diam sejenak didekat pintu warnet. Sepertinya ia mendengar apa yang dikatakan deok-joong.
" Sampai jumpa lagi younghoon! Lain kali kita bermain bersama ya!" Ucapku. Lalu ia pergi.
Lalu kami duduk dikursi monitor dengan deok-joong yang masih mengumpat younghoon.
" Ya hentikanlah. Kalo tidak aku ga jadi traktir nih" ucapku sambil mengancamnya.
" Iya iya" ucap deok-joong
" Bisakah kita masuk ke universitas Seoul?" Tanya deok-joong.
Lalu mereka mengobrol dan aku hanya menghiraukan mereka. Dan menyalakan monitor yang kupakai.
_________
Empat pekan kemudian.
Aku sedang merokok di Rooftop. Ya aku merokok tapi itu juga hanya sesekali, saat stress, banyak pikiran atau saat aku mengingat trauma ku dulu.
Aku mendengar suara pintu rooftop terbuka namun aku tak menghiraukannya karena aku tau siapa itu.
" Ya kau juga sering merokok?" Tanya illha. Aku hanya meliriknya.
" Ani. Sesekali hanya saat banyak pikiran" jawabku. Sambil melihat kearah langit dan menghisap rokokku. Lalu ia ikut berdiri disamping ku.
" Indah ya. Meski terhalang oleh bola ubi itu" ucapku.
" Iya indah" ucapnya
Illha pov on
" Indah ya. Meski terhalang oleh bola ubi itu" ucap sa-rang sambil melihat langit.
" Iya indah" jawabku.
Namun yang ku maksud indah bukanlah langit itu.
Illha pov end
Beberapa saat tak ada percakapan dari kami.
" Sudah hentikanlah" ucap illha sambil merebut rokokku dan menghisapnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐓𝐇𝐄𝐑𝐄𝐀𝐋✧ ┊ duty after school × reader
Ngẫu nhiên" sepertinya aku pernah melihat kejadian ini. tapi dimana?" ∘₊✧──────────────────✧₊∘✧₊∘ Warning ! ! ! • slow update!! • alur cerita hanya mengikuti drakor • mungkin bakal ada typo & OOC :D, • hanya imajinasi penulis (gue) ^^ • saya hanya meminjam...