1

26 2 0
                                    

"Nanta...." MINGUEL memanggil kekasihnya tersebut sembari melambaikan tangannya.

NANTA yang melihatnya langsung tersenyum dan membalas lambaian tangan Minguel.

Minguel Wijaya, adalah kekasih dari Winanta Azrael. mereka telah berpacaran selama hampir tahun tahun.

"Lihat aku" Minguel langsung menangkup pipi Nanta dengan kedua tangannya untuk menghadapnya.

"Kenapa el?" Nanta yang diperlakukan seperti itu lantas bertanya.

"Aku cakep ngga?" Minguel pun bertanya tentang penampilannya.

"Engga jelek" Nanta meledek Minguel.

"Alay, mau kemana kamu rapi-rapi gitu?" Nanta bertanya, sembari melihat keseluruhan pakaian yang di kenakan oleh kekasihnya itu.

"Ke rumah mama"

"Aku izin ya?" Minguel melanjutkan ucapannya sembari melepaskan tangannya dari pipi milik kekasihnya itu.

"Kenapa izinnya ke aku?" Nanta menatap Minguel kebingungan

"Ya ngga papa, aku mau izin aja" Minguel tersenyum menjawab pertanyaan Nanta

"Sus ya kamu" Nanta menatap Minguel dengan tatapan menyelidik.

"Ngga ngapa-ngapain kok"

"Aku disuruh mama ke rumah, mungkin kangen sama aku" Minguel mengusap rambut Nanta lembut

"Pede banget" Nanta tertawa mengejek

"Kan aku anaknya" Minguel pun berucap pede

"Siap"

"Yaudah sana berangkat, mama kamu nungguin dirumah" Nanta tersenyum dan menyuruh Minguel untuk segera menemui mamanya.

"Okeee, minta doanya yaa supaya baik-baik aja" Minguel balas tersenyum

"Iyaaa"

"Tuhan, semoga Minguel ngga kenapa-kenapa nanti" Nanta pun merapatkan tangannya untuk berdoa

Minguel pun tertawa.

"Gemes banget kamu"

"Apa aku ngga jadi ke rumah aja ya?"

"Di sini aja, peluk kamu di sini" Minguel tak kuat menahan gemas melihat kelakuanku kekasihnya itu.

"Noo, mama udah nungguin kamu" Nanta menggelengkan kepalanya pelan.

Melihat hal itu Minguel pasrah aja. padahal ia lebih suka disini. ia tak perlu mendengarkan omongan mamanya yang terus menjelek-jelekan kekasihnya itu.

"Yaudah, aku ke rumah dulu yaa" Minguel pamit ke pada kekasihnya itu.

"Dadah" Minguel melambaikan tangannya pada Nanta

"Dadah, hati-hati di jalan" Nanta pun membalas lambaian tangan milik kekasihnya itu.

Minguel mulai meninggalkan pelataran kos-kosan tempat Nanta tinggal itu. dan setelah memastikan bahwa Minguel sudah pergi, Nanta pun menutup pintu kamar kosnya.

See you di chapter berikutnya

Jangan lupa vote dan komen

agar aku semakin semangat up-nya

MUAK  | MINWON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang