2.30

381 70 60
                                    

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

Helaan napas tersebar bersamaan dengan kabut asap rokok yang bercampur di udara. Rasa pening melanda ketika bayangan akan tindakan impulsif kembali menari-nari di kepala. Merasa sangat sulit untuk memecahkan teka-teki kejadian siang tadi, Ye Mi berkali-kali memijat pelipis dengan kuat, juga memijat pangkal hidung yang terasa semakin berat seiring waktu.

Apakah pada akhirnya Ye Mi tidak mampu melarikan diri dari jeratan pesona Xiao Sa? Sebenarnya, apa yang telah lelaki manis itu lakukan hingga dia menjadi amat sangat kacau?

Tidak berselang lama, ingatan memamerkan kembali gambaran benda persegi milik pihak lain yang tidak sengaja tertinggal. Jiwa penasaran tidak dapat dikalahkan, mendorong Ye Mi untuk mengobrak-abrik isi di dalam ponsel Xiao Sa. Beruntung ponsel itu tidak diberi kata sandi sehingga memudahkan siapa saja untuk menggeledah segala isi di dalam. Mulanya, dia ingin langsung menekan galeri, tetapi sesuatu di samping galeri membuat jiwa penasaran Ye Mi semakin meronta-ronta. Dia pun memutuskan untuk menghabiskan waktu dengan berkutat di aplikasi pesan.

Ye Mi tahu bahwa tindakan tersebut sangat tidak sopan dan melanggar hukum privasi. Namun, dia ingin menenangkan setitik kepahitan yang bergerak-gerak gelisah di dalam hati, juga ingin tahu kepada lelaki mana saja Xiao Sa mengirimkan ratusan pesan.

Keterkejutan tidak dapat dihindari meski ekspresi tetap dijaga datar ketika mata menangkap tidak lebih dari lima kontak yang dihubungi oleh Xiao Sa. Kebetulan kontaknya berada di urutan paling atas akibat disematkan. Nama Hero menempati urutan kedua. Kemudian, ada nama Lin Yi yang diberi emotikon monyet. Sementara tiga lainnya, Gege, Mama, dan Papa yang diberi emotikon hati. Jika dia tidak salah ingat, Lin Yi adalah paman yang dibicarakan oleh Xiao Sa di awal pertemuan mereka. Dia tidak tahu siapa itu Gege yang tampak spesial mendapatkan emotikon hati. Dengan cepat membuka obrolan pada kontak tersebut, menampilkan beberapa percakapan yang tidak seberapa penting dan istimewa. Ye Mi sedikit banyak bisa bernapas dengan lega. Selanjutnya, dia segera melihat obrolan bersama Hero yang tidak dia ketahui indentitasnya.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk mengetahui bahwa itu adalah lelaki yang bersama Xiao Sa kemarin siang melalui ajakan makan pada obrolan terakhir. Mereka memiliki obrolan yang cukup banyak dan juga ada sisi romantis yang ditemukan dalam obrolan tersebut. Entah sudah keberapa kalinya rahang Ye Mi mengeras hari ini, yang jelas mata terasa gatal ketika terus menerus berada di ruang obrolan kedua lelaki itu. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk keluar, tetapi urung dilakukan ketika menangkap sesuatu yang tidak sengaja terlintas.

Sebuah pesan rahasia yang tidak seharusnya Ye Mi ketahui sebab dapat mempengaruhi akal sehat. Dia menjadi gila hanya karena membaca pesan berupa, Hero, aku benar-benar jatuh cinta kepada Tuan Ye, tapi kenapa lelaki tua bangka itu justru semakin menjauh?!

Ye Mi dapat merasakan betapa besar rasa frustasi mendekam di hati Xiao Sa akan perlakuan dinginnya selama satu tahun ke belakang. Namun, tetap saja sebutan lelaki tua bangka sangat tidak cocok diberikan kepada dirinya. Dia tidak setua itu meski mereka terpaut usia 10 tahun. Lagi pula, semua orang yang dia temui selalu mengatakan bahwa dia semakin tampan semakin bertambahnya usia. Lantas, kenapa Xiao Sa mengutuk dengan sebutan kejam seperti itu?

"Apa yang kamu sukai dari lelaki tua bangka ini, hum?" gumam Ye Mi dengan suara parau, "Anak nakal."

Beragam jenis bunga indah tengah bermekaran di dalam perut Ye Mi, bahkan sudah ada banyak kupu-kupu yang berterbangan dengan sangat riang. Meski demikian, dia tidak mengalami perubahan dalam ekspresi, masih terlihat kaku dan datar, seperti tidak terjadi apa-apa pada dirinya saat ini.

THE GLOOM S.2 (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang