005

8.3K 609 2
                                    

Cerita ini mengandung banyak typo jadi jika ada kesalahan tolong tandai..








Devan telah selesai membersihkan semua mainan Kenzie yang berserakan, tubuhnya terasa sangat lelah karena seharian ini ia hanya beristirahat sedikit saja

ia beranjak menuju kamarnya dengan langkah gontai,dia mengantuk sekarang

setelah masuk kedalam kamarnya yang cukup luas ia pun mulai merebahkan tubuhnya di kasur empuknya













diruang keluarga terdapat Rajendra,Gala dan sikecil Kenzie yang tengah asik bermain di karpet berbulu

Rajendra tengah duduk di sofa sambil memangku laptop mahalnya dan ditemani oleh secangkir kopi hitam, sedangkan Gala tengah duduk disamping Rajendra sambil bermain handphone

"Daddy uncle mana?"ujar Kenzie sambil menatap wajah tampan daddynya

Rajendra mengalihkan pandangannya pada putra bungsunya yang sedang bertanya kepadanya

"Daddy juga tidak tau, Kenzie mau ke uncle?"jawab Rajendra

"Mau mau!!!"

Rajendra berdiri dari duduknya lalu mengangkat tubuh mungil sang anak untuk masuk kedalam gendonganya

Ia berjalan menaiki tangga sambil berceloteh ria dengan sang anak

Ceklek..

Rajendra memutar kenop pintu yang membuat pintu itu terbuka, pemandangan yang pertama ia lihat adalah wajah damai Devan yang tengah tertidur lelap

Kenzie memberontak dari gendongan Rajendra bahwa ia ingin diturunkan

"Uncle~...."seru Kenzie pelan

"Uncle sepertinya sedang kelelahan sebaiknya kita turun"ujar Rajendra yang langsung mengangkat tubuh mungil sang anak

"Iya uncle capek kasian Daddy"seru Kenzie dengan lugu, Rajendra yang gemas pun mencolek hidung mungil milik anaknya ini

"Kalau begitu kita kebawah, bagaimana kalau kita menonton film?"ajak Rajendra

Kenzie mengangguk dengan keras,lalu Rajendra membawa anaknya ke bawah meninggalkan Devan yang tengah asik berkelana di dunia mimpinya.












"Eunghhh"

Devan mencoba untuk membuka matanya,ia duduk dan bersandar di ranjangnya sambil menunggu nyawanya terkumpul

Ia mengambil handphonenya yang terletak di meja nakas

16.45

Matanya membola sempurna,ya tuhan kurasa dia tertidur terlalu lama

Devan segera bangkit lalu berlari menuju ruang keluarga yang ia yakini bahwa Kenzie berada disana

Sekarang sudah lewat waktunya Kenzie mandi

Ia sudah sampai diruang keluarga,yang ia lihat adalah Kenzie tengah duduk dipangkuan sang ayah yang tengah bermain ponsel

"Kenzie.."panggil Devan

Kenzie yang merasa terpanggil pun menengok kearah Devan,lalu ia turun dari pangkuan sang ayah dan berlari memeluk Devan

"Maafkan uncle ya karena terlalu lama tertidur"ucap Devan sambil mengelus rambut Kenzie

"Gak papa uncle~kata daddy uncle capek jadi Kenzie gak bangunin uncle"jawab Kenzie

"Ouuuu makasih ya, Kenzie udah mandi belum?"

"Udah tadi mandi bareng Daddy"jawab Kenzie sambil menunjuk kearah Rajendra yang tersenyum padanya

"M-maafkan saya tuan karena telah merepotkan Anda"ujar Devan sambil membungkuk kearah Rajendra

"Tidak apa-apa lagi pula Kenzie adalah anakku"jawab Rajendra

"Tapi seharusnya ini menjadi tugas saya tuan, sekali lagi saya minta maaf"ujar Devan lagi

"Kau selalu aku maafkan"

Ucapan Rajendra membuat tubuh dan hati Devan menegang seketika, padahal itu hanya kalimat biasa tapi mengapa dia..

Ah sudah ,lupakan!

"A-a terimakasih dan maaf sekali lagi tuan "Rajendra mengangguk lalu pergi meninggalkan keduanya

Devan memandang tubuh tegap Rajendra yang terus berjalan menuju lantai atas matanya tak lepas dari pria itu tapi tiba-tiba Rajendra menatap kearahnya yang membuat Devan memalingkan wajahnya seketika

Sialan!

"Uncle kenapa?kok mukanya merah kayak tomat"tanya Kenzie polos

Blamm..

Devan seketika gugup,ia lupa bahwa ada Kenzie yang sedari tadi memeluknya

"U-uncle tidak apa-apa kok, lebih baik Kenzie ikut paman kedapur terus kita bikin cake mau?"tawar Devan sambil mengalihkan topik

"Mau mau!!"

"Ayo"

















Pendek dulu maaf ...

🎧

obsession by the employer•bxb✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang