3

80 14 4
                                    

"Hyung!" Minseok berseru ketika melihat sosok Changmin di lobi sekolah

"Minseok!" Changmin melambaikan tangan.

"Kenapa hyung ngajak ketemuan?"

Changmin menoleh ke cewek di sebelahnya dan tersenyum, "aku dan Jieun baru berpacaran" Changmin tertawa malu, "kami mau ajak beberapa teman kami ke cafe untuk mentraktir mereka sebagai, uhm, traktir jadian. Dan aku ajak kamu juga. Kamu bisa ikut? Kalau iya, kamu bisa bareng mereka naik taxi" Changmin menunjuk ke segerombolan siswa.

Tapi Minseok tidak mendengarkan. Sejak kata 'berpacaran' keluar dari mulut Changmin rasanya dunianya berhenti. Tubuhnya kaku tidak bergerak, bahkan mulutnya masih menyunggingkan senyum walaupun sekarang senyum itu terasa awkward.

"Gimana Minseok?" Changmin bertanya lagi. Biasanya dia perhatian dan sadar kalau suasana hati Minseok berubah, juga Jiaen. Tapi karena keduanya masih dalam suasana kasmaran, mereka tidak menangkap itu. Mereka hanya tersenyum sambil menunggu jawaban Minseok -yang sedang berjuang keras untuk keluar dari shock dan kembali sadar.

Tiba-tiba sebuah tangan melingkar di pundak Minseok, "aduuh maaf banget. Tapi Minseok mau kencan denganku, ya nggak babe?"

Changmin dan Jieun menoleh ke arah suara cablak itu. Sehun sedang menyeringai sambil memandang Minseok

"Kalian pacaran?" Changmin bertanya kaget

"Iya, kalau Minseok mau menerimaku nanti" ucap Sehun sambil mengedipkan mata.

Minseok akhirnya bisa menguasai rasa sedihnya. Ia merasakan lengan Sehun yang melingkari pundaknya semakin erat saja hingga kepalanya nyaris bersandar di bahu cowok itu. Dan apa tadi? Mereka akan kencan? Dan mereka akan pacaran kalau dia mengiyakan?

Minseok sudah akan menyentakkan lengan Sehun ketika ia sadar, Sehun berniat menyelamatkannya dari situasi ini. Minseok berdeham membuat perhatian 3 orang itu tertuju padanya, "iya, aku ada janji sama Sehun mau pergi setelah pulang sekolah"

"Berdua aja?" Jieun tampak khawatir, maklum biasanya Sehun selalu 'membully' Minseok

"Iya, kenapa emang? Aku gak boleh pergi berdua sama Minseok?" Tanya Sehun rada sensi

"Eh bukan gitu" Jieun tampak tidak enak karena merasa ucapannya menyakiti Sehun, "soalnya biasanya kamu ganggu Minseok"

"Itu hanya usil biasa. Wajar kan kalau remaja suka usil. Apalagi Minseok mirip hamster kalau lagi kesal"

Untuk kali ini Minseok tidak bisa berpura-pura dan langsung berseru, "hamster?! Kapan hari kamu bilang aku mirip kucing. Kapan harinya lagi kamu bilang aku mirip tupai. Kapan harinya lagi kamu bilang aku mirip puppy. Kenapa sih kamu selalu nyamain aku sama hewan?!"

Sehun mengangkat alis, "kok kamu jadi marah? Bukannya sekarang banyak ya orang yang suka dimiripin sama hewan lucu? Dan kamu sendiri suka kalau dimiripin kucing kan"

"Tapi kamu selalu mengucapkannya dengan nada meledek. Kapan hari kamu juga bilang aku mirip bakpao, mirip mochi. Kamu kira aku makanan?!"

"Iya, aku pengen makan kamu" Sehun mengedipkan mata

Minseok melotot, "gak usah mesum kamu!"

"Siapa yang mesum? Kan aku cuma bilang pengen makan kamu. Dan itu bisa dikontekskan karena kamu lucu menggemaskan. Kamu yang pikirannya mesum di sini"

Pipi Minseok langsung memerah malu, tapi dia tidak mau kalah, "kamu sih ngomongnya ambigu. Yang jelas dong!"

"Lihat, kalau kamu marah marah gini mirip hamster. Mau aku fotoin buat bukti?"

Minseok ingin membalas tapi dia tidak mau dikatai hamster lagi, jadi dia memalingkan wajah sambil cemberut.

"Nah kalau gitu kamu mirip seperti anak SD"

From the StartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang