4

70 14 3
                                    

"Pagi" ucap Minseok sambil menaruh ransel di kursi dan ponsel di atas meja makan.

"Tumben?" Tanya appa Minseok yang duduk di seberang meja, "mau berangkat bareng appa?"

Kadang Minseok memang berangkat sekolah bareng appanya. Tapi itu jarang ia lakukan. Selain karena dia harus siap-siap lebih pagi, dia juga kasihan sama appanya yang harus mutar balik karena arah sekolahnya dan kantor appanya yang berbeda.

Minseok menggeleng, "bareng Sehun"

"Sehun yang kemarin?" Tanya eomma sambil meletakkan panci berisi kimchi jjigae.

Minseok mengangguk sambil menuangkan kopi

"Yang kemarin belikan tart 2 box itu?" Tanya appa Minseok memastikan

Minseok mengangguk, "yap, orang yang sama"

"Eomma penasaran anaknya gimana. Kemarin ditelepon sopan banget. Sampai meminta izin gitu. Padahal anak sekarang biasa pulang malam tanpa izin"

"Meminta izin?" Tanya appa Minseok

"Iya, kemarin si Sehun itu menelepon dan minta izin mau ajak Minseok jalan-jalan sampe malam. Sopan banget kan, Pa. Mana pulangnya dibawain tart lagi"

Appa tersenyum sambil menaik turunkan alis pada Minseok, "pacarnya Minseokie ya? Kok punya pacar gak cerita"

Wajah Minseok langsung memerah, "bukan pacar, Appa. Cuma teman sekelas Minseok aja"

"Kalau gitu dia lagi pdkt sama kamu, Min" appanya masih jahil

"Iih Appa jangan ngomong yang aneh-aneh deh. Dia beneran cuma teman Minseok. Kami bahkan gak terlalu dekat"

"Masa? Sampai ngebeliin oleh-oleh gitu?"

"Pokoknya dia cuma teman titik" Minseok ngambek sambil menggembungkan pipinya

Appa Minseok tertawa, "kamu kalau masih ngambekan gitu, orang mikirnya kamu masih SD"

Minseok teringat ucapan Sehun kemarin. Aduh kenapa appanya jadi mirip Sehun gini

"Appa kepingin lihat juga Sehun kayak gimana rupanya"

"Aduuh dia cuma teman Minseok"

"Appa cuma pengen lihat wujudnya kenapa dilarang? Hmm semakin mencurigakan"

Minseok cemberut, "ya udah pokoknya jangan ngomongin yang aneh-aneh. Sehun udah baik banget kemarin nraktir Minseok seharian. Jangan bikin dia ngerasa gak nayaman"

"Ditraktir seharian? Waah beneran habis ini anak appa punya pacar. Sudah besar anak ap-"

"Appaaaa" Minseok merengek

"Sudah sudah, cepat dimakan. Keburu dingin. Lagian appa kalau tidak makan sekarang nanti telat loh" ucap eomma Minseok menengahi

Akhirnya mereka bisa makan dengan tenang sambil diselingi percakapan tentang pekerjaan appa kemarin, sekolahnya Minseok, serta kegiatan yang eomma lakukan kemarin

Selepas makan, appa pamit untuk kerja. Dan Minseok mencuci piring serta peralatan lainnya. Memang tugas Minseok ketika pagi adalah mencuci piring.

Baru saja dia mencuci piring pertama, dia mendengar suara motor yang berhenti di depan rumahnya disusul ponselnya yang berdering. Dia bahkan belum mendengar mesin mobil appanya, tanda appanya masih belum berangkat dan ada di depan rumah bersama eommanya sekarang, sedang siap-siap

Dan itu berarti mereka menyambut Sehun

Benar saja, suara dering ponselnya langsung mati. Dan terdengar percakapan yang samar dari arah luar rumah. Minseok buru-buru menyelesaikan mencuci peralatan makan. Lalu menyambar tas serta ponselnya dan bergegas keluar rumah.

From the StartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang