Pagi yang cerah, netraku tiada hentinya menelisik pemandangan sepanjang jalanan. Berdua, denganmu di atas motor yang sedang melaju dengan santainya membelah jalanan. Dan, hei, kamu mengenakan jam tangan yang aku beri beberapa waktu lalu! Terlihat sangat keren melingkar di pergelangan tangamu, terima kasih karena sudah mengenakannya.
Perjalanan ini rasanya sangat menyenangkan hingga senyuman terus terpatri di wajahku. Bersama denganmu menuju daerah yang selama ini aku ingin injakan kaki di sana, Kaliurang, Yogyakarta.
Agustus ini genap dua bulan kita berpacaran ya? Dua bulan berpacaran, hampir satu tahun kita saling mengenal, dan menghabiskan empat bulan untuk pendekatan. Lucu sekali rasanya jika aku masih merasakan kecanggungan dalam hubungan ini, bukan karena dirimu yang membuatku tak nyaman, namun memang karena diriku lah yang masih malu untuk banyak berbincang denganmu. Tolong maklumi, ya, ini pertama kalinya aku berpacaran dan bisa sedekat ini dengan lawan jenis.
Terus aku haturkan ucap syukur kepada Tuhan karena dikali pertama aku menjalin hubungan ini, aku mendapatkan lelaki terbaik seperti dirimu. Terima kasih, ya.
Di tempat ini, kita sampai di tempat yang kamu pilih untuk kita kunjungi. Indah, satu kata mewakili seisinya saat netraku melihat ke bawah dimana destinasi wisata itu terpampang jelas. Suatu tempat dengan hamparan rumput hijau yang segar beserta sungai yang mengalirkan air jernih sebagai pemeran utamanya. Aku jadi tidak sabar untuk menyentuh airnya!
Dengan hangat tanganku kamu genggam erat dengan sendirinya, dengan senyuman terulas begitu manis dan menenangkan. Langkahmu menuntun kita untuk turun ke bawah melewati tangga disamping tebing bebatuan yang lumayan terjal. Genggaman terus kamu eratkan seolah renggang sedikit saja mungkin diriku akan terpeleset.
Hatiku berdebar, untuk pertama kali diperlakukan sebegini spesialnya. Dan anehnya pipiku terasa panas setiap kali bertemu netramu yang sering kali menengok ke belakang untuk memastikan aku baik-baik saja, aku tersipu.
Hingga akhirnya tangga licin itu berhasil kita lewati dengan perasaanku yang entah sudah melayang kemana karena ulah perlakuan kecilmu. Kamu memilih untuk mengajakku duduk di tikar dekat tepi sungai, bersama dengan orang-orang yang juga ingin menikmati pemandangan sejuk Ledok Sambi.
Terima kasih ya, sudah membawaku kemari. Aku sangat suka dengan pemandangan alam yang menyegarkan mata, ditambah dengan adanya kamu disampingku membuat hatiku terasa nyaman.
Kita berbincang, membahas tentang sekitar, sampai membicarakan anak kecil yang sedang berenang juga tentang ayahnya yang ikut serta bersenang-senang dengan sang buah hati. Kita tertawa bersama, memandang satu sama lain dengan penuh senyuman kebahagian, dan kita masih sangat hangat untuk memberikan rasa saling peduli.
Semoga kehangatan ini tidak berlarut pudar ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Kamu Di Jogja
RomanceTempat yang kita singgahi akan aku simpan erat di dalam rak memori dengan segudang kenangan indah di dalamnya. Untukmu, kekasih pertamaku.