Beginning

1.7K 157 19
                                    

"HENTIKAN! JANGAN BUNUH KEKASIHKU, KUMOHON PADA KALIAN!" Teriak seorang pemuda Vampir bernama Jakah.

Disana, tepat di halaman kerajaan, pangeran Vampir bernama Jaan akan di eksekusi oleh para tetua. Bukan tanpa alasan mereka melakukan itu, mereka melakukannya karna Pangeran Jaan sang penerus bangsa Vampir menjalin hubungan dengan Jakah, Vampir dari kalangan biasa yang mana membuat Ayahnya bahkan tetua merasa marah.

"BERHENTI DISANA JAKAH, JANGAN MENDEKAT!" Perintah Jaan, ia tidak mau kekasihnya ikut terluka karnanya.

Jakah tidak mendengarkan perintah Jaan, ia terus berlari mendekati Jaan.

"DIAM DISANA, KALANGAN RENDAH!!" Teriak Tetua.

Ucapan yang keluar dari mulut Tetua membuat Jaan sangat marah. Biar bagaimanapun Jakah adalah kekasihnya dan akan menjadi mate nya.

"BEDEBAH! JAGA UCAPANMU PADA KEKASIHKU!" Bentak Jaan

Splash

Ayah Jaan memberikan cambukan tepat di wajahnya dan memberikan luka tepat di pipi kanan Jaan.

"JANGAN!" Jakah berteriak saat cambukan itu mengenai wajah Jaan, "kumohon jangan lukai Pangeran. Percayalah, ini semua salahku. Tolong hukum aku dan lepaskan pangeran, karna diriku Pangeran tidak patuh pada yang mulia Raja. Aku mohon, hukum aku." Ucap Jakah sambil bersimpuh saat sudah ada di hadapan Raja, para tetua dan Jaan.

"Jakah, berdiri! Jangan memohon pada mereka, kau harus percaya aku bisa melawan mereka semua." Ucap Jaan mencoba meyakinkan.

"Lihat. Sejak kau menjalin hubungan dengannya, kau bahkan bisa mengatakan omong kosong itu. Ingat Jaan, kau masihlah Pangeran, kekuatanmu masih jauh di bawahku terutama para tetua." Ucap Sang Ayah.

"Dan lihat juga, kau memang Ayahku, tapi kau tidak tau semua hal tentang puteramu ini." Jawab Jaan dengan senyum miring.

Ayah Jaan sangat marah mendengar ucapan nya. Iapun kembali melayangkan cambukan, namun cambukan yang mengarah ke tubuh Jaan segera di halang oleh Jakah. Membuat semua orang yang ada disana tentunya sangat terkejut.

Jika Jaan hanya mendapat luka segaris, itu sangat wajar karna ia dari kalangan kerajaan. Sedangkan Jakah dari kalangan biasa, hal itu bisa saja membuatnya terbunuh.

"JAKAH!"

"Lihat, yang mulia benar benar marah"

"Lancang sekali anak itu, bagaimana jika dia mati"

"Biarkan saja dia mati, anak itu memang pantas mendapatkannya karna dia sudah lancang mencintai putra mahkota"

"Jahat sekali. Memang apa salahnya mencintai? Mereka berdua tidak salah, mereka berdua hanya saling mencintai. Cinta itu tidak memandang siapa mereka dan kemana mereka harus berlabuh."

"Kita ini bangsa Vampir, kita hanya haus akan darah, tahta dan kekuasaan. Jika kita memiliki rasa cinta, artinya kita adalah Vampir berdarah murni."

Sedikit banyaknya bisik-bisik para Vampir di belakang sana.

"Hukum saya yang mulia, dan lepaskan Pangeran. Saya bersedia menggantikan pangeran baik hidup ataupun mati." Mutlak Jakah

"Jakah, lebih baik kau diam. Kau tidak perlu masuk dalam masalah kerajaan." Marah Jaan

"Tidak ada yang bisa menggantikan Pangeran Jaan, siapapun itu. Terkecuali dia bagian dari klan bangsawan." Ucap Tetua

"Pengawal, jauhkan kaum rendahan ini dari tempat eksekusi!" Ucap Raja

Mendengar perintah dari sang Raja, beberapa pengawal masuk untuk menyeret Jakah dari sana dan membawanya menjauh. Jakah yang di bawa meronta meminta di lepaskan, namun kekuatan para prajurit tentu lebih besar.

Bite MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang