Karakter dari cerita ini
+Shani
+Gracia***
Malam telah tiba di Jakarta, Sebuah malam yang gelap, menghantui, dan penuh misteri.
Di salah satu mal terkenal, FX Sudirman, Ci Shani dan Gracia dari JKT48, dua anggota grup idol populer.
Bersiap meninggalkan teater setelah menjalani pertunjukan yang sukses.
Namun, tak ada yang tahu bahwa malam itu akan menjadi pengalaman yang mencekam bagi mereka.
Ketika mereka berjalan di sepanjang koridor mal menuju parkiran mobil, suasana terasa hening dan mencekam.
Lampu mal redup, hanya beberapa titik cahaya yang terang berasal dari neon-neon iklan yang tersebar di dinding-dinding mal.
Tidak ada siapapun di sekitar, seolah-olah mereka adalah dua orang terakhir yang tersisa.
Ci Shani dan Gracia saling berbisik satu sama lain, berusaha mengusir perasaan takut yang semakin menggelora di hati mereka.
Namun, setiap langkah mereka ke parkiran mobil membuat ketakutan mereka semakin menghantui mereka berdua.
Suara langkah kaki mereka terdengar sangat jelas di antara heningnya malam.
"Tidak ada yang aneh di sini, kan?"
Ci Shani mencoba menenangkan diri dan mengalihkan perhatiannya pada Gracia.Gracia hanya menggelengkan kepala dengan wajah pucat.
"Aku merasa ada sesuatu yang tidak bere Ci." Ucap Gracia sambil memegang tangan Ci Shani
Saat mereka mencapai area parkiran, tiba-tiba suasana menjadi lebih dingin dan entah dari mana kabut mulai memenuhi udara di sekitar.
Kabut yang semula tipis tiba-tiba berkembang menjadi tebal, menyelimuti mobil-mobil yang terparkir di sekitar mereka.
Suasana semakin gelap dan menyebabkan jantung mereka berdebar kencang.
"D-d-darimana asal kabut ini?" Ci Shani berkata dengan suara gemetar.
Gracia menatap ke sekeliling dengan perasaan teror yang semakin memuncak.
"Lihat, Ci! Di belakang mobil itu, ada sesosok yang samar-samar terlihat!"
Dalam kegelapan dan kabut yang menyelimuti, Ci Shani dan Gracia melihat sosok bayangan yang tidak terdefinisi.
Hanya siluet gelap yang menyeramkan, tetapi cukup untuk menumbuhkan imajinasi mereka yang liar.
Hatinya berdebar semakin kencang ketika sosok tersebut mulai mendekat dengan langkah perlahan.
Mereka berdua memutuskan untuk berlari menuju mobil mereka.
Namun, semakin mereka berlari, semakin cepat pula sosok tersebut mendekati mereka.
Suara langkah kaki yang berat menghantui telinga mereka, membuat ketakutan semakin melekat di dalam jiwa.
"Ci, cepat! Masuk ke mobil!" teriak Gracia sambil mencoba membuka pintu mobil dengan cepat.
Tetapi seolah-olah takdir sedang bermain-main dengan mereka,pintu mobil tidak mau terbuka.
Gracia mencoba berkali-kali, tetapi tetap tidak berhasil.
Sementara itu, sosok misterius semakin mendekat dengan cepat, seolah-olah mengejar mereka dengan tekad yang kuat.
Akhirnya, Gracia menoleh ke arah sosok itu dan melihat wajah yang penuh dengan luka dan goresan.
Hatinya berhenti sejenak, dan dia melihat ke dalam mata yang tajam dan kosong dari sosok itu.
"Gracia, apa yang terjadi?" Ci Shani berteriak ketakutan.
Dengan keberanian yang tersisa, Gracia berteriak, "Kita harus melarikan diri! Kita tidak boleh menyerah!"
Mereka berdua berlari menjauh dari sosok misterius itu, tetapi tanpa disadari mereka berada di lingkaran yang semakin sempit.
Mereka terjebak di antara mobil-mobil yang terparkir, tanpa tempat untuk bersembunyi.
Tiba-tiba, sebuah cahaya terang menerangi parkiran.
Suara langkah kaki dari petugas keamanan mal memecah keheningan malam.
Sosok misterius itu tiba-tiba menghilang ke dalam kabut, seolah-olah dia hanya menjadi imajinasi yang menakutkan.
Petugas keamanan membantu Ci Shani dan Gracia keluar dari situasi yang mencekam.
Kedua gadis itu duduk di samping mobil mereka, gemetar dan masih menangis.
"Kalian berdua baik-baik saja?" tanya petugas keamanan dengan nada cemas.
Ci Shani dan Gracia hanya mengangguk lemah, masih terguncang oleh pengalaman yang baru saja mereka alami.
Parkiran mobil di malam hari yang seharusnya biasa-biasa saja tiba-tiba berubah menjadi perjalanan mengerikan, di mana ketakutan, imajinasi, dan misteri menyatu menjadi satu.
Sejak malam itu, Ci Shani dan Gracia selalu berpikir dua kali sebelum pergi ke tempat yang sunyi dan terpencil, dan mereka tidak pernah melupakan pengalaman yang mereka alami di parkiran malam di FX Sudirman.
.
.
.
.(Cerita ini di buat untuk mengisi kekosongan dari beberapa judul cerita sebelumnya karena beberapa penulis kami sedang sibuk)
Kalau mau cerita horor lainnya bisa komentar dan di klik tombol VOTE
JANGAN LUPA VOTE Yaaaa guys
Biar gue lebih semangat membuat ceritanya
Klik tombol dibawah ini
👇*Admin*