Episode 36 : Counter Attack

176 9 25
                                    

Speedboat yang melaju kencang dengan agresif membelah lautan berangin di laut Jakarta, kapal berukuran kecil itu mencoba memecah ombak laut yang mulai tinggi dan menyalip yacht dengan kecepatan tinggi. Dari speedboat itu pula, rentetan tembakan terus terdengar, menumbangkan satu demi satu penjaga bersenjata api yang juga memberikan perlawanan. Aksi tembak menembak di tengah laut itu tidak terbendung lagi. Muntahan peluru berjatuhan ke dasar laut, bau bubuk mesiu tercampur dengan aroma amis laut.

Hanya butuh waktu sepuluh detik bagi Pak Batara untuk bisa meloncat naik ke atas yacht dari speedboat yang ia kemudikan sendiri. Pria itu kini sudah pindah ke ayas yacht, ia bergegas menodong senjata apinya pada siapapun yang hendak menghalanhi dan mulai melumpuhkan sisa penjaga yang terus menyerbu Pak Batara. Senjata api Pak Batara adalah senjata semi otomatis yang relatif lebih cepat diisi ulang. Dengan demikian, ia dengan mudah unggul atas lawan-lawannya yang relatif hanya menggunakan pistol biasa.

Seseorang lalu bergerak dengan sebuah pedang di tangannya untuk menyerang Pak Batara. Namun, gerakan itu kalah tangkas dari Pak Batara yang segera menghajar pria itu lebih cepat dengan kedua tangannya sendiri. Sepersekian detik kemudian, pria itu sudah terkapar di lantai tidak berdaya –Pak Batara menyambutnya dengan sebuah peluru yang langsung melubangi dahinya. Dia lalu kembali bergerak melawan tiga orang yang menyerangnya bersamaan, kaki dan tangan Pak Batara bergerilya beradu pukulan dan tendangan dengan mereka. Setelah mereka bertiga agak lengah, barulah tiga-tiganya dihadiahi dengan timah panah yang menusuk dada dan perut mereka secara bergantian.

Satu dua lawan terus berjatuhan di tangan Pak Batara. Bagaikan seorang pendekar, Pak Batara terus bertarung dengan gagah berani tanpa kenal mundur. Pukulan demi pukulan, tendangan-demi tendangan, Pak Batara mengeluarkan semua usahanya untuk siapapun yang menghalangi jalannya mendekat ke geladak utama kapal. Hal itu terus berlanjut sampai semua orang di yacht itu dibuah terkapar berdarah-darah di atas yacht putih milik Alissa tadi.

Segera setelah yacht putih itu lumpuh karena semua orang dihabisi oleh Pak Batara, Alissa segera membuat gerakan taktis. Ia spontan meraih tubuh ibu mertuanya sendiri dan menjadikannya sebagai sandera. Perempuan itu mengalungkan tangannya pada leher Ibu Pak Batara dan mengarahkan moncong revolvernya pada kepala sang ibu mertua.

"JANGAN MENDEKAT! ATAU SAYA TEMBAK MAMA JUGA!" teriak Alissa dengan histeris, tangannya nampak bergetar saat berusaha menjadikan ibu mertuanya sendiri sebagai sandera.

Pak Batara yang berhasil menyapu habis semua orang yang ada di yacht itu menghentikan langkahnya. Sadar kalau ibunya sedang ada dalam sanderaan moncong pistol mantan istrinya sendiri, dia menurunkan pistolnya perlahan-lahan.

Pak Batara menghembuskan nafas, berusaha untuk tetap tenang di kondisi seperti ini. Dia lantas bergumam kecil dan menghembuskan nafasnya tenang, "Rupanya ada yang ingin main ancam-ancaman dengan saya."

"Letakkan senjata kamu atau saya tembak mama kamu, Batara!" teriak Alissa semakin menempelkan mulut senjata apinya pada sang ibu mertua.

"Omong kosong," ujar Pak Batara sambil tersenyum.

Alissa yang merasa tertantang lantas membulatkan matanya dan berkata,"Apa?"

"Semua hal yang kamu ucapkan tidak bisa dipercaya. Jadi, kenapa saya harus mendengar kamu?" Pak Batara bergumam kecil. Ia mendadak menaikkan tangannya yang memegang pistol ke atas dan menekan pelatuk senjata apinya.

'DOR!'

Sebuah tembakkan lagi-lagi terdengar di atas yacht tersebut. Ariska refleks menutup mata juga, takut akan kemungkinan mengerikan yang mungkin akan dia lihat setelah sejumlah aksi berdurasi sepuluh menit tadi yang menewaskan banyak pengawal dari Alissa barusan.

'BRAKK!'

Ariska mendengar seseorang terjatuh dengan amat keras pada permukaan yacht. Ia mencoba memberanikan diri membuka mata sebelum ia menyadari cipratan darah di mana-mana.

Monster and The Burning Desire [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang