Ruang OSIS menjadi ruangan yang paling Julian tak ingin kunjungi akhir-akhir ini. Apalagi semenjak tugasnya sebagai ketua mulai menumpuk, dan Sekretaris yang biasa membantunya kini pindah sekolah.
Julian sendiri tak begitu menyayangkan kepindahan Shasa ke sekolah lain karena urusan bisnis ayahnya, karena menurutnya presensi Shasa dalam organisasi ini juga tak terlalu penting.
Namun, sejak anggota OSIS merekrut Sekretaris baru dari kalangan adik kelas. Julian tiba-tiba ingin turun jabatan saja.
Baru seminggu gadis itu menjadi anggota OSIS, dia berhasil membuat tekanan darah Julian naik. Sedari awal memang Julian punya sifat pemarah, maka dari itu kehadiran si gadis adalah masalah besar baginya.
Sudah beberapa kali ia meminta pergantian sekretaris pada pembina juga anggota OSIS lain, tapi yang lain malah memuji gadis itu karena kinerjanya yang bagus.
Memangnya, siapa dan bagaimana tingkahnya di depan Julian sih?
Gadis itu berasal dari Jurusan IPA, kelas unggulan yaitu kelas 11 IPA 1.
Namanya, Kanala. Gadis dengan kepribadian yang ramah dan ceria. Berprestasi juga dalam berbagai bidang, namun ia hanya mendapat rangking 5 besar secara keseluruhan.
Awalnya Kanala memang sempat tertarik masuk organisasi OSIS, namun urung gara-gara dia memilih fokus pada ekstrakulikuler kesenian saja, dimana dia jadi ketuanya disana.
Tapi kepindahan Shasa membuatnya terpaksa masuk OSIS, dan setelah dijalani ternyata OSIS seru juga ya?
Meski dia melakukan yang terbaik, Julian tidak menyukai kehadirannya di Ruang kebanggaan guru-guru itu.
Menurut Julian, Kanala itu berisik. Dan sepertinya Kanala juga tidak diijinkan untuk mengubah cara pandang Julian terhadapnya karena setiap kali ia berusaha, ia gagal dan malah membuat Julian semakin kesal terhadapnya.
Seperti minggu lalu, Kanala menawarkan diri untuk mengerjakan program kerja yang sebelumnya dikerjakan oleh Ertha sang wakil sekretaris karena Julian tidak percaya pada Kanala.
Kanala berniat mengerjakannya agar Julian bisa sedikit bersikap baik padanya, tapi gagal karena Kanala tak sengaja mereset program kerja yang sudah hampir ia selesaikan itu.
Tentu Julian marah, Kanala sampai dicaci maki di depan para pengurus OSIS. Tapi beruntungnya, Kanala punya salinan yang dikirim Ertha. Jadi Kanala bisa mengerjakan ulang Proker tersebut, meski waktu mepet yang mengharuskan ia begadang sampai jam 2 malam untuk menyelesaikannya.
Atau kejadian tiga hari yang lalu, dimana Kanala baru saja masuk ke ruang OSIS dengan susu kotak varian coklat favoritnya.
Saat itu, Septa si bendahara menyerahkan sebuah proposal tentang pengeluaran dana OSIS selama satu bulan ini. Kanala berniat membacanya sambil meminum susu kotaknya.
Julian sudah memperingatinya untuk menjauhkan minuman itu dari kertas yang belum ada salinannya dan belum diserahkan pada pembina osis itu. Takut Kanala ceroboh dan merusaknya.
Kanala yang memang yakin tak akan membuat kesalahan malah acuh. Dan lagi-lagi dia ditakdirkan untuk jadi bahan cacian Julian. Ya, apa yang Julian khawatirkan terjadi.
Namun, lagi-lagi Kanala beruntung. Karena berkas salinan itu masih disimpan oleh Jessa. Meski lagi-lagi Kanala harus tanggung jawab memprint proposal tersebut sambil hujan-hujanan pulang sekolah.
Di Ruang OSIS juga tersedia alat print, tapi hari itu rusak. Jadi Kanala pulang ke rumah langsung meriang.
Hari ini Kanala sudah sehat-sehat saja, dan sudah bisa bercanda lagi dengan teman-temannya meski sesekali ditanyai pasal Ia yang terus dimarahi Julian.
KAMU SEDANG MEMBACA
young luv
Fanfiction[ b a h a s a ] julian said that girl was annoying, but he didn't realize that the more he hate her, the more he can fall into her.