four

230 22 5
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

*****

Setelah membuat kehebohan di kantin, kini Zia sedang berada di dalam toilet. Dia sedang duduk santai mendengarkan para siswi bergosip tentangnya.

"Gila, lo liat tadi gimana Sefa nendang kak Vano"

"Iya anjir, ngeri banget gue liatnya"

"hem, lo juga ngerasa gak sih kalo dia itu beda. Auranya sekarang serem banget coy"

"Ngerasa, beh gak mau gue berurusan sama dia. Amit amit deh"

"Udahlah yuk pergi,"

"Yuk"

Setelahnya hening, Zia sudah tak mendengar suara apapun itu. Dia segera bangkit dari duduknya dan berjalan keluar menuju wastafel untuk mencuci kedua tangannya.

Saat sedang asik mencuci tangan tiba tiba datang seseorang bersama gengnya.

"Wow, lihat siapa yang ada di sini gaes"ucap Siswi berpenampilan seperti tante tante.

"Siapa? "tanya Zia dengan santai.

"Wih, beberapa hari gak ketemu lo lupa sama gue? "ucapnya dengan senyum menyebalkan

"Lo gak sepenting itu buat gue inget"ucap Zia

"Woahh,  gaya bicara lo udah beda. Kayaknya udah kuat lah ya"ucap Reka. Ya Reka dan gengnya sangat sering membully Sefa.

"Alah palingan juga nanti nagis kayak biasanya"ucap Nadin

"Nah bener tu, entar ngadu sama maminya"sambung Angel

"Hm, masa sih. Duh takut nih"ucap Zia dengan nada di buat buat. Reka yang mendengar nada suara Zia pun marah. Dia hendak menampar Zia, tapi tangannya di cekal oleh Zia.

"Jangan pernah lo sentuh wajah gue dengan tangan kotor lo anjing! "ucap Zia dengan penuh penekanan.

"Wow, sambutan yang sangat liar biasa. Gaess seperti biasa"ucap Reka, dengan segera Nadin dan Angle memegang tangan Zia.

"Lepasin gue! "berontak Zia

"Syutt, ini gak sakit kok lo tenang aja oke"ucap Reka

Plakk

Plakk

Dua tamparan langsung mendarat mulus di pipi Zia, hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah.

Cuihh

Zia meludahi seragam milik Reka, Reka tentu saja tidak terima. Dia marah, saat dia ingin menjambak rambut Zia, Zia langsung menendang perut Reka.

Dughh

Brukk

'Akhh'

Rintih Reka saat punggungnya menabrak tembok toilet. Zia juga langsung mendorong Nadin dan Angle hingga mereka jatuh dengan gaya tidak elit.

Zia berjalan ke arah Reka yang sedang kesakitan, tak segan Zia menjambak rambut Reka dengan kencang.

"Akhh, lepass"ucap Reka

"Ini peringatan pertama dan terakhir yang gue kasih, kalo lo dan antek antek lo masih berani gangguin gue,  gak bakal segen bikin lo masuk rumah sakait! Inget satu hal Gue Zia bukan Sefa, karna Sefa udah mati, inget itu! "ucap Zia, dia langsung melepaskan jambakan dan melenggang keluar toilet dengan santai.

****

Saat ini Zia sedang berada di ruang BK, ternyata tadi ada yang mengadu gaes. Bukan hanya Zia tetapi ada juga Reka, Nadin, angle dan Vano, iya Vano masih ingetkan.

THE REAL ANTAGONIS(ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang