five

282 35 18
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

****

Saat ini Zia sedang berada di cafe, ya dia tidak langsung pulang. Males, debat mulu sama manusia manusia di rumah, jadi lebih baik kita bersantai dulu.

"Brengsek banget tu cowok! Awas aja lo asu! "guma Zia, dia mengingat hal di gudang tadi. Sempat terbuai namun Zia segera sadar, dia langsung menendang aset milik cowok itu, setelah berhasil terlepas Zia segera kabur.

"Ck, mana ciuman pertama gue! Bangke"lanjut Zia, dia sungguh kesal.
"Hm, enaknya gue bales mereka gimana ya"lanjut Zia, sedang berfikir keras.

"Loh, Sefa kan? "sapa seseorang

"Siapa?"tanya Zia

"Lo lupa sama gue sef? Gue Dinda temen SMP lo dulu"ucapnya

"Gue agak lupa, btw nama gue sekarang Zia"ucap Zia

"Oh iya,  eh gimana kabar lo? "tanya Dinda

"Baik"

"Gue denger denger lo sering di bully ya. Sabar ya Zi, "ucap Dinda

"Hm, thanks"

"Mending lo telpon om lo yang di luar negri Zi,"usul Dinda

"Buat apaan? "tanya Zia

"Ya ampun Zi, om lo itu sayang banget sama lo. Apalagi tante dan kedua sepupu lo,  mereka gak bakalan tega liat lo lecet dikit aja"jelas Dinda

"Gue pikirin dulu,  btw thanks saran lo"ucap Zia

"Yaudah gue duluan ya, bye Zia"pamit Dinda

Sedangkan Zia hanya mengangguk saja. Dia berpikir sejenak, sepertinya saran dari tamannya boleh juga. Baiklah nanti akan kita hubungi omnya.

****

Zia baru saja tiba di rumahnya, jam sudah menunjukkan pukul 7malam lewat.

"Bagus, jam segini baru pulang!  Dari mana kamu? "tanya Raje

"Papi gak tau, dia itu emang sering begitu. Sering juga kumpul sama cowok cowok gak jelas"ucap Maura,dia menatap Zia dengan remeh. Zia berdecak dalam hati, sepertinya peringatan kemarin belom membuat Maura jera.

"Bener begitu Zia? "tanya Raje

"Ck, males gue jelasin. Toh lo lebih percayakan sama keponakan lo itu, jadi buat apa gue jelasin buang buang waktu"ucap Zia

"Lo?  BERANI KAMU BICARA SEPERTI ITU TERHADAP SAYA!  SAYA INI ORANG TUA KAMU ZIA! "teriak Raje, dia merasa tidak terima jika sifat anaknya berubah.

"Orang tua?  Lo punya kaca gak? Setau gue orang tua itu bakalan sayang sama anaknya, sedangkan lo? Lo gak pernah perduli sama gue, lo gak pernah nanyain gimana kabar gue, bahkan gue yakin lo gak taukan kalo keponakan yang lo sayang itu selalu ngebully gue!  Cih itu yang namanya orang tua?  Lawak banget lo "ucap Zia panjang lebar.

"Heh jangan asal nuduh lo?! Kapan gue bully lo hah? "ucap Maura

"Ck, drama banget hidup lo! Jadi pemain sinetron gih, tapi cocoknya lo itu main di film azab! "ucap Zia

"Pih liatkan, dia itu emang gak pernah suka sama aku dan Nau"ucap Maura dengan nada sedih.

"Ya gilak aja lo, gue suka sama lo.  Gue normal setan, jijik banget gue"ucap zia dengan sinis.

"Zia!!  Bicara yang sopan sama sepupu kamu"bentak Raje

"Belain aja terus tu setan! Kalo perlu tu human jadi anak lo dan gue jadi anaknya tante Ratih dan om Rama?"ucap Zia

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE REAL ANTAGONIS(ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang