Di pagi hari yang dibilang cukup cerah itu, yang seharusnya semua orang merasa damai-damai aja, bertolak belakang dengan Gio yang di hantui oleh rasa penasaran sama seseorang yang bernama Rafi. Ngga tau kenapa, Gio sangat ingin tau siapa itu Rafi."Kalo kak Rian ga mau ngomong, yaudah ntar aku paksa kak ekal buat jelasin semuanya ke aku" batin Gio ketika di dalam kelas
Pelajaran masih berjalan lancar, tapi pikiran Gio malah ngga berjalan lancar, cuma gara-gara Rafi.
_______________________________Gio terus melamun di tempat duduknya, sedangkan guru sudah selesai menerangkan pelajaran untuk pagi ini. Hingga akhirnya, pelajaran pun selesai. Waktunya istirahat, Gio langsung berlari ke kelas 12 MIPA 2 untuk menemui Rian.
Langsung tuh, si Gio berjalan cepat menuju kelas 12 MIPA 2. Sesampainya disana, ternyata di kelas cuma ada Haikal dan teman-temannya, kecuali Rian. Lantas, Gio langsung nanya dong, ke Haikal.
"Kak, liat kak Rian?" Menepuk pundak haikal
"Eh kamu, Rian lagi latihan untuk pertandingan besok. Kan 3 hari lagi, harus terus berlatih dong"
"Ouhh gitu, dimana latihannya?" Tanya Gio
"Di belakang aula, tempat khusus ekstrakulikuler karate, di awasi kepsek. Kita ngga boleh ke sana"
"Yahhh, padahal daritadi ngga sabaran nunggu jam istirahat untuk ketemu sama kak Rian, eh kak Riannya malah ngga bisa di temui" ekspresi kecewa
"Udahh, ngga usah merasa galau gitu. Kakak temenin mau ngga? Ke kantin, ke perpus, kemana aja deh" ucap ketua OSIS yang rupawan itu
"Hmm, boleh deh. Kita ke kelas aku aja gimana, kak? Biasanya jam segini kelas ku kosong"
"Ngapain ke kelas? Ini juga kelas, apa bedanya?"
"Iyaa juga sih, tapi kalo kakak ngga mau, yaudah" ucap Gio, lalu pergi ke kelasnya dengan ekpresi kecewa
Gio merasa ngga puas, karena ngga bisa ketemu sama Rian. Kemudian, ia masuk ke kelasnya dan duduk di kursi sambil mencoret-coret buku, biasalah edisi gabut. Dikarenakan Haikal ngga sampai hati melihat Gio yang lagi galau ngga bisa ketemu sama Rian, ia pun menemui Gio yang lagi duduk sendiri didalam kelasnya.
"Ganteng banget ketua OSIS kita, ya" ucap salah satu siswi yang melihat Haikal berjalan menuju kelas Gio
"Iyaaa, itu kan kak haikal. Ya ampun, selain ganteng manis banget" ucap siswi lainnya
Haikal yang mendengar itu dari kejauhan, cuma bisa tersenyum. Lalu ia langsung masuk ke kelas Gio.
"Katanya tadi ngga mau kesini" ujar Gio dari tempat duduknya
"Kata siapa? Kakak kan ngga ada bilang gitu. Kamu aja yang langsung pergi. Kok cemberut aja dari tadi? Ngga bisa pisah sama Rian yah?" Tersenyum dan mencolek hidung Gio
"Iyaaa kak, aku tuh dah sayang banget sama kak Rian, makanya ngga bisa pis...." ups, keceplosan
"Hayoo, tadi ngomong apa" senyum sinis
"Eh maksud akuu, hmm anu-anu" kebingungan
"Udahh, kakak dah tau kok kalo kamu tuh suka sama Rian. Malahan dari waktu orientasi, Kakak dah bisa liat kalo kamu suka sama Rian" ucap Haikal yang membuat Gio sedikit was-was
"Ja-jadiii, Kakak dah tau? Dan sekarang kakak mau viralin aku yah, hmm yaudah kak, aku pasrah, aku emang salah" menundukkan kepalanya
"Hey, kamu ngomong apa ham? Kakak ngga gitu kok orangnya. Kakak dah biasa ngadepin masalah ginian, kamu ngga usah takut" menenangkan Gio
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] Uke Ugly dan Kakel Cogan
Short Story________ WARNING!! CERITA INI MENGANDUNG HOMO/LGBT Mengagumi pria tampan sudah menjadi hal yang lumrah bagi semua orang. Termasuk Gio, siswa SMA jaya abadi. Gio Alviansyah , seorang siswa kelas 1 SMA yang menyukai kakak kelas yang berjabatan wakil...