Para member berkumpul di studio. Mereka berbicara sebentar dengan semua staf dan memutuskan untuk membuat beberapa lagu untuk melihat bagaimana melakukannya. Dia mulai menghangat tetapi Jimin mulai merasakan kesedihan yang meningkat dalam dirinya, dia tidak yakin lagi apakah dia bisa melakukannya, dia bernafas lebih cepat dan dia menemukan dirinya dengan tangan di lantai terengah-engah.
Hoseok sedang meregang di sampingnya, meletakan tangannya untuk menggosok punggungnya, dan meniupnya.
"Jimin dengarkan aku, aku tahu kau takut tapi kau tahu kau bisa melakukannya. Plus, kau sudah pernah melakukannya, ini bukan pertama kali kau menari tanpa melihat."
Jimin duduk dan mengulurkan tangannya yang Hoseok genggam dengan lembut.
"Ya, tapi itu berbeda"
"Tidak juga Jimin, kau tahu aku sudah sangat terkesan ketika kau membuat bagian itu dalam Lie tapi selama duet kita aku terpesona. Kau adalah penari yang hebat dan kau tahu cara menggunakan indra mu yang lain, kau tidak membutuhkan pemandangan yang telah kau buktikan. Percayalah padaku Jimin, karena kami mempercayaimu."
Jimin menarik nafas dalam-dalam, motivasinya terangkat menghadapi dorongan temannya.
Dia tahu dia bisa melakukannya.
Dia telah menari sepanjang hidupnya.
.
.
"Oke, mari kita mulai. Aku akan memainkan musiknya, tolong perhatikan Jimin. Dan Jimin kau pergi ketika kau merasa siap."ujar sang pelatih.
Mereka mulai dengan Spring Day.
.
.
Jimin tetap tegar pada awalnya.
Dia mendengar musik lebih keras dari sebelumnya.
Dia merasakan yang lain, di sekelilingnya.
Dia merasakan dan tahu bahwa Namjoon akan datang.
"Sekarang Minnie."bisik Namjoon ketika berbalik.
Jimin tersenyum mengikuti gerakan itu. Kemudian dia membiarkan dirinya di bawa oleh tubuhnya yang mengetahui gerakan itu.
Para member itu menariknya ke tempat mereka bergeser, dengan hati-hati dan memperingatinya untuk menyesuaikan kembali posisinya.
Kemudian mereka melanjutkan, beberapa tarian memerlukan beberapa perubahan tapi dia membuatnya dengan mengesankan semua orang termasuk dirinya sendiri.
"Baiklah anak-anak, kami bangga dengan kalian. Pertemuan akan di lanjutkan besok sore."ujar manajer mereka.
Hoseok mendekati Jimin yang sedang duduk di dekat cermin.
"Jiminie waktunya pulang, aku sudah mengemas tasmu."
"Uhh... Hyung apa menurutmu aku bisa menari sedikit?"
"Aku akan tinggal bersamamu, tapi kita tidak tinggal terlalu lama. Aku tidak ingin kau terlalu lelah. Aku akan memberi tahu yang lain."
Jimin tersenyum, senyum lebar di wajahnya.
"Kami akan tinggal, Jimin dan aku. Dia ingin menari lebih banyak"
"Menurutmu ini ide yang bagus?"tanya Jin pada Hoseok.
"Kita tidak bisa mengambil ini darinya Jin Hyung. Menari adalah bagian dari hidupnya."
"Seorang penari meninggal dia kali"bisik Namjoon.
Mereka semua menatapnya bingung.
"Apa?"tanya Jungkook.
"Martha Graham say : seorang penari meninggal dia kali, yang pertama ketika dia berhenti menari dan kematian yang pertama ini yang paling menyakitkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sickfics Park Jimin [Translate³]
Fiksi PenggemarNew translation book... Original title : Sickfics Park Jimin Original author : @xill-ine Translated and developed by BbyChim_13 [All Credits Belongs to us]