Dengan langkah yang berat Lan WangJi berjalan membelah keramaian yang ada di depannya.
Matanya menatap seseorang yang tengah di ikat di sebuah kayu, tepat di tempat tertinggi.
Napasnya mulai menderu, dengan rahang yang mengeras saat melihat seseorang yang sangat dia rindukan tengah di cemooh dan dihina oleh orang-orang disekitarnya.
Bahkan ada beberapa orang yang melemparkan batu kepada orang yang tengah di ikat itu.
Lan WangJi mulai melangkahkan kakinya dengan ragu, agar lebih dekat.
Pandangan matanya menatap lekat manik mata berwarna abu-abu itu, yang juga menatapnya balik.
"Wei Ying," panggilan tanpa suara itu, terlontar dari bibir tipis Lan WangJi.
Senyuman perlahan mengembang di bibir orang yang sedang di ikat itu. Bukannya takut, tapi orang itu malah tersenyum sambil menatap Lan WangJi yang sedang menatapnya dengan khawatir.
"Itu kau? ...." Lan WangJi meneguk salivanya dengan susah payah, "Itu benar-benar, kau Wei Ying," gumamnya pelan.
Lan WangJi menggenggam pegangan Bichen dengan erat. Matanya masih menatap Wei WuXian yang tengah di ikat.
Wei WuXian yang melihat genggaman erat tangan Lan WangJi pada Bichen, dengan cepat langsung melarangnya.
Dia menggelengkan kepalanya dengan pelan sambil bergumam, "Jangan lakukan itu."
Napas Lan WangJi tercekat saat melihat ketidak setujuan Wei WuXian dengan tindakannya.
Apakah dia tidak boleh menyelamatkan orang yang dia cintai? Orang yang perlahan mulai masuk kedalam kehidupannya dan dengan sabar menghadapi segala sikap dinginnya selama bertahun-tahun.
Orang yang selalu menjadi bagian dari kehidupannya, entah sejak kapan itu terjadi? Dia hanya ingin menyelamatkan orang yang sangat dia cintai.
Itu adalah Wei WuXian, orang yang sedang di ikat di sebuah kayu besar dihadapannya.
Lan WangJi mengambil napas dalam-dalam dan menghembuskan nya dengan perlahan, mencoba untuk menetralkan emosinya.
"Cepat bakar dia!!"
"Bunuh dia!!"
"Jangan biarkan dia hidup!!"
"Dia tidak pantas untuk hidup, sudah begitu banyak orang yang mati karnanya!!"
Wei WuXian yang mendengar itu hanya menghembuskan napasnya dengan pelan, seakan menerima nasibnya.
Baru saja dia hidup kembali di tubuh orang lain, tapi dia akan mati lagi.
Lagi dan lagi, dia mati di depan orang yang sangat dia cintai.
Yaitu Lan WangJi.
Mata Wei WuXian memerah berusaha untuk membendung air matanya yang sudah siap untuk terjun bebas dari pelupuk matanya, saat tak sengaja melihat gerakan bibir Lan WangJi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love [WangXian]
RomanceSangat menyakitkan melihat orang yang dicintainya mati didepannya, tanpa bisa melakukan apa-apa. Lan WangJi melihat Wei WuXian mati didepannya berkali-kali, tanpa bisa melakukan apa-apa ataupun melindunginya. Hingga akhirnya, Wei WuXian kembali kepa...