Part 3 Mine

1.7K 65 13
                                    

Hii, Readers!
Apa kabar?
Baik-baik yaa kalian disana
Sehat² loh yaa
(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
Hope u like this chapter and don't forget to vote and comments
Maaf juga kalau ada typo bertebaran dimana-mana..

HAPPY READING
______________________________________
================================
______________________________________

♡♡♡

"APA KAMU TULI HAH!! BERHENTI LAH MENANGIS, SIALAN!!".

mendengar bentakan Alva, Cia berusaha dengan keras menahan suara tangisannya di atas pangkuan suaminya. Cia membekap mulutnya sendiri agar suara tangisannya tidak terdengar terlalu kencang meskipun air matanya terus saja keluar.

Para pelayan menunduk dan melakukan apa yang seharusnya mereka kerjakan. Seolah-olah tidak melihat adanya dua insan disana. Mana mau mereka terkena amukan Alva.

Alva mengusap air mata di pipi Cia lalu memeluknya sembari mengelus rambut Cia.
"Lihat, Sayang. saya meninggikan suara lagi ke kamu".

"Shutt...berhenti nangis, Okey?". Tiga ciuman mendarat di kedua pipi gembul Cia dan bibirnya.

"Maaf". Bisik Alva.

Cia mengangguk memaafkan suaminya. Gadis itu kemudian kembali memeluk leher Alva dan Alva mengeratkan pelukannya di tubuh kecil istrinya.

Alva berdiri dari duduknya dan keluar dari dapur. Alva menggendong Cia sembari menuju ke ruang makan yang bernuansa mewah tersebut.

Saat akan makan, Alva tetap memangku Cia dengan tubuh gadis tersebut menghadapnya.

"Makan yang banyak, Sayang".

Cia menggelengkan kepalanya.
"Cia mau pudding itu, boleh?". Mintanya sembari menunjuk salah satu piring berisi pudding Chocolate yang sangat menggiurkan untuk di santap.

"Gak!".

"Makan dulu".

Cia cemberut dan langsung memeluk Alva saat lelaki itu hendak menyuapinya nasi.

"Sayang, buka mulut kamu". Perintah Alva.

"Tapi Cia pengen, Om". Rengek nya.

"Makan nasi dulu, Sayang".

"Gak mau. Cia ma--".

"Sayang!". Suara yang sangat rendah tersebut seolah-olah tidak mau di bantah. Apalagi melihat tatapan mata tajam Alva yang tertuju padanya membuat gadis itu mengurungkan niatnya untuk meminta pudding lagi.

Ayolah, gadis itu tak ingin kejadian beberapa hari yang lalu terulang lagi. Sangat sakit jika ia harus di banting lagi dari atas pangkuan suaminya.

"Maaf..". Ujar Cia pelan sembari menerima suapan Alva.

Cup~ Cup~

"It's okay, baby". Alva mencium pipi kiri dan bibir Cia.

🌿🌿🌿🌿🌿

Obsesi Alva (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang