Part 5 Sepupu Jahanam

1.1K 60 10
                                    

Annyeong, Readers!!

Apa kabar? Sehat² yaa
Dahlah langsung aja cuss

♡!HAPPY READING!♡

______________________________________
================================
-
-
-
================================
_____________________________________

♡♡

"Look, Baby". Cia menoleh ke arah Alva dan menghampiri suaminya yang tengah duduk di ruang tengah.

"Here". Alva mengangkat tubuh kecil istrinya ke pangkuan nya.

"Mana Cia mau liat". Cia memegang Handphone yang berada di tangan Alva dengan tak sabar.

Sepulang dari kantor tadi sore, Alva membelikan istri kesayangannya Handphone mengingat istrinya tersebut tidak mempunyai Handphone yang layak untuk di pakai mengirimkan pesan.

Handphone dengan ukuran kecil persegi panjang milik istrinya terlalu jadul pikir Alva. Bahkan untuk mengirim pesan tidak ada layar sentuh nya. Alhasil, Alva membuangnya.

"Wah, ini Handphone Cia, Om?". Tanya Cia dengan binar.

"Iya, Sayang".

Cup~

"Do you like it, Baby?". Tanya Alva sembari mencium pipi Cia.

"Hah? Apa, Om?".

"Do you like it?". Ulang Alva.

"Itu bahasa apa sih?".

"Cia enggak ngerti tau, Om".

"Dari kemarin ngomong yang Cia enggak tau mulu".

"Jadinya Cia ngomong seadanya aja deh".

Lihatlah Alva, istrimu sedang cemberut sekarang. Ini semua gara-gara bahasa Inggris.

Alva menghela nafas mengetahui ternyata istrinya tidak mengerti apa yang ia katakan saat menggunakan bahasa asing selama ini.

"Cia cuma tau Yes, No, How are you sama satu lagi". Alva menaikkan sebelah alisnya menunggu kalimat apa yang akan istri kesayangannya keluarkan.

"I Love You". Lanjutnya dengan cengengesan. Sedangkan Alva hanya menggelengkan kepalanya.

Cup~ Cup~

"I Love You More, Baby".

"Hah? Mor itu apa, Om".

"Cia taunya Om cinta sama Cia aja".

"Sayang, ka--".

"ALVAAAAA I'M COMING!!".

Alva menatap tajam manusia yang telah merusak waktu berduaan dirinya dengan Cia. Tolonglah, ia marah sekarang.

"How stupid you are!". Marah Alva menatap tajam dua gadis yang tanpa permisi masuk ke dalam rumah mewah Alva.

"Oh my God. Take it easy, man".

Yang sedari tadi terus berbicara dengan Alva adalah Alexandria Dermatja, sepupu perempuan Alva. Panggil saja Alexa.

Alva menatap malas sepupunya tersebut. Hampir setiap tahun Alexa memohon untuk membiarkannya menginap disini. Padahal ia sangat mampu membayar hotel atau penginapan lainnya.

Alexa terus memohon dengan alasan ia di minta untuk mengawasi Alva. Padahal gadis tersebut ingin mengunjungi salah seorang teman Alva yang ia taksir beberapa tahun terakhir.

Obsesi Alva (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang