BAB 3

397 77 25
                                    

Zhan bekerja setelah pulang kuliah, dia akan bekerja mulai pukul 6 sore sampai tutup kafe sekitar jam 12 tengah malam. Dia selalu menjadi orang yang terakhir pulang karena sudah tugasnya membuang sampah dan membersihkan kafe dan resto itu setelah tutup. Tapi akhir-akhir ini tugasnya menjadi berkurang karena bosnya, Jingyu, yang baik hati selalu menemaninya sampai tutup, bahkan Jingyu juga selalu membantunya merapikan meja-meja yang berantakan, membuat kerjaannya semakin berkurang.

Jingyu sangat baik kepada Zhan bahkan terlalu baik membuat teman sesama pegawai menjadi iri padanya, tapi jelas terlihat kebaikan Jingyu mempunyai arti.

Jingyu akan selalu mencari celah untuk bisa bersama Zhan, walau sepertinya Zhan belum menyadari, kedua saudara sepupu itu sebenarnya sama saja.

Zhan terlihat mulai bersiap closing, tetapi masalah datang, jika kemarin-kemarin Yibo akan datang pukul 7 malam setiap hari, tapi akhir-akhir ini dia akan datang di menit-menit akan tutup kafe yang membuat suasana menjadi sangat canggung.

Malam itu hujan cukup deras, lelaki itu sedang mengaduk coklat panasnya di meja dengan tenang, kemejanya sedikit basah karena tetes-tetesan air saat dia masuk ke kafe ini, dia datang dalam keadaan hujan, padahal jam sudah menunjukan pukul 22.30 malam.

Lelaki itu adalah Yibo yang sudah tidak sabar menunggu Zhan di dalam mobilnya dan akhirnya memutuskan keluar juga.

Zhan datang menghampiri Yibo, mencoba memberitahukan jika sebentar lagi kafe akan tutup.

"Maaf, Tuan, aku akan mulai membersihkan tempat ini, karena sudah tidak ada pelanggan yang lainnya, jika Tuan merasa keberatan, Tuan bisa kembali besok." Zhan berbicara dengan biasa tapi jelas kata-katanya itu mengusir. Zhan kesal saat dia berpikir untuk menutup kafe lebih awal Yibo malah datang.

"Lakukan saja yang ingin kamu lakukan, aku akan di sini sesuai jam tutup kafe yang tertera di depan itu." sambil menunjuk ke arah papan di luar. Zhan menjadi kesal sendiri kenapa juga harus memasang pemberitahuan jam operasional kafe jika dalam keadaan seperti ini. Itu artinya Zhan harus sabar menunggu sampai jam 12 malam.

Dengan sengaja Zhan merapikan meja-meja dan kursi dengan suara yang sangat keras setiap mendorongnya, mencoba membuat lelaki yang sedang menyeruput coklat panasnya itu terganggu. Tapi setiap Zhan melakukan sesuatu dengan sengaja dia akan menoleh ke arah Yibo, tapi lelaki itu santai seolah tidak terjadi sesuatu.

Jingyu selalu berada di dalam ruangannya, dia jarang keluar saat jam operasional tapi akan keluar saat sudah jam akan tutup kafe, karena dia tahu hanya akan ada Zhan di kafe tersebut.

Para koki selalu pulang lebih awal dibandingkan waiters. Maka biasanya hanya akan ada dirinya dan Acheng yang tersisa.

Zhan mulai mengambil lap basah, satu persatu meja Zhan lap dengan teliti, hari ini Zhan bekerja full di kafe itu karena mendadak temanya sakit jadi hanya tinggal Zhan dan Acheng yang ada, dengan santai tadi Jingyu bilang jika kafe sepi jadi tidak masalah jika yang lain pulang lebih awal, Acheng kesenangan dan langsung hilang begitu saja.

Dan saat ini hanya meninggalkan Zhan dan bosnnya di kafe tersebut, Zhan merasa aneh dengan sikap bosnya itu, kenapa dia bisa dengan santai menyuruh orang pulang sedangkan dirinya selalu ditahan lebih lama di sini.

Yibo masih meminum coklatnya dengan tenang, dia tidak pernah menyangka sebelumnya, ternyata cafe ini menjadi tempat yang paling sering Yibo kunjungi sekarang, dan perlahan penilaiannya untuk cafe ini berubah, ini adalah cafe paling indah yang pernah Yibo datangi.

Terlepas dari niat tujuan awalnya, dia merasa senang jika bisa mempersulit hidup Jingyu, sepupunya yang keparat itu. Jika bukan karena dirinya, Yibo tak akan pernah mau kembali ke kota ini.

Ayahnya yang diktator dengan enteng mengatakan dua tahun yang lalu. Jika kau tak kembali, tak apa, ayah masih memiliki Jingyu untuk mengurusi bisnis keluarga Wang.

Yibo yang mendengar itu geram! Jingyu is Huang! Not Wang, katanya!

Tetapi di mata ayahnya dia putra dari adik wanita tercintanya. Sama seperti anaknya sendiri, bahkan ayahnya lebih menyayangi Jingyu karena dia tak banyak bertingkah seperti Yibo yang sering buat masalah saat sekolah dulu.

Yibo sedang asik memperhatikan bagian belakang Zhan dengan saksama yang sedang mengelap meja itu, tiba-tiba seorang lelaki yang Yibo kenal, berjalan dari arah belakang Zhan yang sedang dalam keadaan setengah menunduk itu dan langsung menabrakan bagian depan tubuhnya ke tubuh bagian belakang Zhan, membuat posisi mereka sekarang seperti orang yang sedang bercinta.

Zhan kaget dan langsung menoleh kebelakang, membuat posisi mereka sekarang benar-benar membuat marah dan pusing bersamaan untuk orang yang melihatnya.

"Boss ... apa yang kau lakukan?" Zhan mencoba menghindar, karena sekarang tangan Jingyu sudah melingkar di pinggang ramping Zhan .

Sepertinya Jingyu tidak menyadari jika masih ada satu pelanggan yang tersisa yang sedang melihat ke arah mereka dengan tatapan sinis.

Yibo mencoba bersuara, tubuhnya sudah sangat panas melihat adegan itu.

Ehm ...

Jingyu menoleh ke arah suara kaget dan langsung melepas pelukan belakangnya dari tubuh Zhan .

"Kenapa kau sudah bersih-bersih di saat masih tersisa satu pelanggan, Zhan?" tanya Jingyu.

"Maaf, habis sepertinya dia masih akan lama pulang, Bos."

"Kalau begitu, usir saja!" Jingyu tampak kesal sendiri.

Jingyu melirik ke arah Yibo, kedua mata mereka bertemu lalu saling buang muka seolah-olah tak saling mengenal.

"Ayunga bedabah! Pasti dia dengan sengaja mengajak Yibo ke sini!"

Yibo sudah mengalihkan pandanganya ke laptop di depannya saat notif berbunyi.

Zhan dan Jingyu hanya bisa saling pandang melihat senyuman di wajah Yibo saat melihat laptopnya, padahal baru saja Yibo menunjukan ekspresi terseramnya seolah-olah akan memakan mereka hidup-hidup.

Jingyu akhirnya masuk kembali ke ruangannya, meninggalkan Zhan untuk melanjutkan bersih-bersih.

Zhan lebih santai menghadapi mereka berdua, dan melanjutkan mengelap meja, hingga akhirnya sampai di samping meja Yibo, diam-diam Zhan memperhatikan Yibo tersenyum sangat manis hanya karena melihat laptop itu. Yibo tidak sadar saat Zhan sudah berada di sampingnya dan ikut membaca cerita Yizhan dengan logo 21+ tersebut.

"Apa yang sedang kau baca?" tanya Zhan polos.

"Bad Boss by xxxx."

"Lalu apa favoritmu?"

"Banyak! Boomerang, Tempting Fairy, di sana Zhan Ge sangat polos dan lucu." Tanpa sadar Yibo membocorkan apa yang sedang Yibo baca.

Arghh!!

Tiba-tiba Yibo kaget saat Zhan teriak di kupingnya, langsung dia tutup laptopnya.

"Kenapa kau baca cerita seperti itu? Kau sama seperti Jingyu yang sangat menyukai cerita mesum! Apa kau tidak tahu itu cerita tidak berfaedah yang dapat merusak otak?!"

Yibo hanya tertegun mendengar Zhan berkata seperti itu. Tapi dalam hatinya berkata, "Benar yang dia katakan, tapi bukanya semakin mesum cerita semakin seru?"

 Tapi dalam hatinya berkata, "Benar yang dia katakan, tapi bukanya semakin mesum cerita semakin seru?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung.

A/n: gege, klo aku gak ikutan, ya. Beneran msih polos 🙊

YOU MUST BE MY LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang