BAB 4

407 70 5
                                    

#Warning! Memasuki area 18+

Hujan di sepanjang hari membuat orang-orang enggan untuk keluar rumah, Zhan dan Jingyu hanya tinggal berdua di kafe itu, hanya tinggal menunggu tutup. Seperti biasa Jingyu yang baik hati akan membiarkan karyawannya untuk pulang lebih awal, sedangkan Zhan dengan alasan apapun dia akan selalu menjadi yang terakhir pulang.

Zhan mulai ngedumel sendiri, dia ngerasa bos nya tidak adil padanya  tentang pekerjaan, tapi saat Zhan menerima gaji matanya akan bersinar karena dia selalu mendapatkan gaji lebih dibanding teman-temannya, pernah diam-diam Zhan datang ke ruangan Jingyu dan menanyakan gaji yang lebih itu, tapi Jingyu dengan santai bilang itu adalah bayaran untuk menemani dirinya. Membuat Zhan hanya bisa mengutuknya dalam hati.

Drrttt...drrrtt...

Suara handphone Jingyu bergetar.

“Ada apa, Dalu?? Ok aku segera ke sana.”

“Maaf Zhan, sepertinya aku tidak bisa membantumu menutup kafe, aku ada urusan mendesak. Jingyu meninggalkan Zhan begitu saja yang sekarang sedang ngambek itu, karena ulah Jingyu temanya sudah pulang semua, alhasil semua menjadi Zhan yang rapikan.

Jingyu berhenti dan menoleh lagi ke arah Zhan yang sedang cemberut.

“Cukup tutup saja, kau tak perlu membersihkan apa pun!”

Senyum telah merekah di bibir Zhan, bosnya itu sangat pengertian.

Zhan mulai bosan, sudah satu jam sejak bosnya pergi, tak ada satu pun pelanggan yang masuk ke kafenya.

Para koki pun sudah berpamitan pulang sekarang, mereka pulang lebih awal, dan akan kembali besok lebih awal dari yang lain, karena harus menyiapkan bahan-bahan.

"Zhan, tak apa aku tinggalkan kau sendiri?" Salah satu koki merasa tak enak hati.

"Tidak apa, santai saja Paman. Bos tadi sudah berpesan untuk aku tutup saja.

Kini Zhan benar-benar sendirian, Acheng temannya yang tak tahu diri malah ikutan kabur dari pintu belakang.

Tepat pukul 11 malam Zhan menutup cafenya dia  sengaja tutup lebih awal karena yakin tidak akan ada lagi yang akan datang.

Sebuah mobil mewah hitam parkir di depan kafe tersebut saat Zhan bergegas pulang. Pintu mobil itu terbuka menampakan sosok dengan pesona ketampanan tidak bisa di pungkiri.

“Baru jam 23.00 kenapa sudah tutup?” tanya lelaki itu, Zhan merasa bahagia karena dia sudah lebih dulu tutup sebelum Yibo datang, jika tidak dia harus dengan sabar menunggu orang itu menghabiskan waktu tidak jelas.

“Semua orang tinggal di rumah, ada apa denganmu yang malah berkeliaran di cuaca dingin seperti ini?” cibir Zhan ketus.

“Aku tidak menyangka, ternyata kau sangat perduli padaku,” jawab Yibo dengan senyum sedikitnya yang menjadi ciri khas.

Ternyata sindiran halus Zhan malah di tanggapi sebagi kata-kata manis oleh Yibo, salah Zhan yang  menggunakan bahasa baik untuk menghadapi Yibo.

Saat mereka sedang saling berbicara tidak jelas, tiba-tiba hujan turun dengan deras tanpa aba-aba, membuat dua orang yang sedang berbicara di parkiran kafe itu sontak berlari ke latar kafe untuk berteduh.

“Aku haus, aku baru pulang dan langsung ke sini menemuimu,” Yibo berbicara datar tanpa ekspresi membuat Zhan mengerti.

Tanpa disuruh Zhan langsung mengambil kunci dan membuka kembali kafe yang tadi sudah dia tutup, Zhan terlalu malas untuk menyalahkan lampu, dia pikir dia cukup mengambil air mineral di dapur dan memberikannya kepada Yibo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOU MUST BE MY LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang