Chapter 03

13 2 0
                                    

Next.... Semoga suka...

💛 💛 💛

❄️ ❄️ ❄️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❄️ ❄️ ❄️

Eastman Coffee House

Malam Hari 19.12 wib

Saat ini Nabil sedang dicafe menunggu seseorang yang akan mengajaknya ke pasar malam. Sejak tadi siang Ibu dan Anak belum berbaikan, masih perang dingin. Bahkan tamu bernama Rakha ikut terseret.

Nabil padahal tahu jika Ia salah, tapi karena ego sedang menguasai mau tidak mau Nabil langsung pergi dari rumah saat Hatna sedang dikamar.

Sedang sibuk mengaduk minumannya Nabil dikejutkan oleh tangan yang mengelus kepalanya.

"Sorry. kaget ya." Ucapnya lembut lalu duduk disamping Nabil

Nabil menatap kesal orang didepannya yang sudah duduk sambil tersenyum, membuatnya ingin memuntahkan kembali isi perutnya.

"Kamu udah makan?" Tanyanya basa-basi

"Gak buta kan." balas Nabil menggeser piring kosong sambil menyilangkan kedua tangannya menatap kearah lain

Laki-laki yang bersama Nabil menghela nafas panjang, Ia tahu gadis dihadapannya sedang mode senggol bacok.

"Baiklah, sepertinya kamu sedang badmood. Jadi, gimana kalo Aku ajak jalan-jalan." Ucap Gibran tersenyum mencairkan suasana

Nabil mengambil nafas panjang dan dihembuskan lalu menatap balik kakelnya yang mengajaknya saat disekolah dijam istirahat.

"Sorry." ucap Nabil. Ia tahu bahwa laki-laki didepannya tidak tahu apa-apa dan Ia malah melampiaskan emosinya ditempat yang salah

"Gapapa, Aku gak masalah. Sekarang kita ke pasar malam mau kan?" ajaknya lagi dan dibalas anggukan Nabil

Area parkir...✨

"Nih, pakai." Gibran menyerahkan helm ke Nabil

Nabil menerimanya dan langsung Ia pakai.

Nabil menatap horor motor milik Gibran karena motor Gibran yang terbilang cukup tinggi itu membuatnya melengkungkan bibirnya kebawah.

"Lain kali kalo mau ajak keluar jangan pakai motor ini, susah tau naik nya." Gerutu Nabil menatap tajam Gibran

Gibran mengangguk. "Ini terakhir dan sekarang pegang tangan gue."

Nabil menerima uluran tangan Gibran dan menaiki motor dengan penuh kehati-hatian takut ngejomplang/ jatuh.

"Pegangan, kalo terbang kan repot." Celetuk Gibran mengambil tangan Nabil untuk dibawa ke pinggangnya

"Ck. Cepat jalan elah. Kelamaan tahu gak." Kesal Nabil yang memilih pegangan dibahu Gibran

"Oke. Pegangan yang erat." Gibran mengalah dan melajukan motornya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Family OverprotektifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang