bagian lima - balikan

558 59 3
                                    

Jam menunjukkan pukul lima pagi, tak satupun dari mereka ada yang bangun dan karena itulah Doyoung langsung membangunkan Haruto untuk mandi duluan dari yang lain.

Haruto menurutinya, lagi pula tubuh mereka berdua terasa sangat lengket usai kegiatan malam yang mereka lakukan sebagai penebus rindu.

"Kenapa?" tanya Doyoung yang tiba-tiba saja ditarik tangannya.

Haruto tersenyum kecil, dibukanya pintu kamar mandi sedikit lebih lebar. "Mandi bareng yuk?"

Saat itu juga Doyoung langsung mendorong Haruto kuat, pipi dan telinganya memerah bak kepiting rebus.

"Aku takut.. nanti mereka lihat."

Bahu Doyoung tampak gemetar, Haruto pun mengurungkan niatnya dan meminta maaf pada Doyoung karena telah hampir mengajaknya untuk ronde kedua.

"Maaf ya.. aku mandi dulu."

"Iyaa.. baju kamu aku letakin di mana?"

Haruto menunjuk ke atas kulkas yang tepat di sebelah pintu kamar mandi. "Di sini aja, nanti aku ambil."

"Handuknya?" tanya Doyoung lagi untuk sekedar memastikan.

Haruto pun menyahut dari dalam. "Udah!"

Doyoung sedikit terkejut karena rasa senang dan gugup bersamaan, dirinya juga semakin dibuat kaget karena kak Junkyu dan isterinya tiba-tiba saja sudah bangun dan menghampirinya ke dapur.

Jika kalian mengerti, perasaan yang memenuhi dada Doyoung itu sangat sulit untuk dijabarkan. Selama 19 tahun ia hidup, cuma sama Haruto— Doyoung bisa merasa hidupnya berguna.

Ditambah ketika tadi Haruto memintanya untuk memilihkan baju yang akan ia kenakan, rasanya Doyoung sudah seperti istrinya Haruto saja.








e y e  c o n t a c t
05






Waktu istirahat mereka sudah selesai, kini mereka melanjutkan perjalanan menuju taman wisata sebagai ganti karena telah dibuat kecewa dengan batalnya menginap di Villa mewah orang tuanya Sunghoon.

Kali ini Jay yang menyetir dan Sunoo pun langsung meminta untuk duduk di kursi paling depan, tapi Sunghoon bilang ke dia buat duduk sama Jake aja di tengah.

Jay cerita kalau dia minta diajarin Haruto buat nyetir di jalanan bebatuan, berbagi ilmu dari sang ahli.

Jadi posisinya tuh begini :

HarutoㅣJay
JakeㅣDoyoungㅣSunoo
Sunghoon


Sengaja soalnya Jake mau ngobrol berdua sama Doyoung, sekalian biar adil si manis-manis digabung aja langsung bertiga di tengah. Sunghoon ngalah.

"Pada mau ke sungai atau penangkaran buaya?" tawar Jay yang memilihkan tempat tujuan mereka.

Jake dan Sunoo langsung beteriak senang. "Penangkaran buaya!!!!"

Sunghoon terpelanga karena ternyata Jake dan Sunoo bisa akur juga, padahal kemarin sempat hampir jambak-jambakan.

"Lah ga bahaya ta?" tanya Jay untuk memastikan.

Lagi pula berani sekali para uke uke cantik itu untuk menemui buaya langsung di penangkarannya.

"Kita mau lihat para buayah buayah secara langsung."

Dan jawaban mereka membuat Doyoung tertawa, tak habis pikir dengan jalan pikiran mereka berdua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eye Contact [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang