bagian empat - bantuan (18)

497 48 0
                                    

Tengah malam, Doyoung terbangun karena rasa ingin buang air kecil yang tak tertahankan. Memang suhu di ruangan tempat mereka tidur sekarang cukup dingin, karena itulah Doyoung jadi mudah sekali pipis.

Sesaat sebelum ia beranjak dari posisinya, Doyoung menyadari bahwa lengan Haruto tengah melingkar pada pinggangnya. Seketika Doyoung terkejut dan berusaha membebaskan diri.

Diangkatnya satu persatu jemari Haruto dan memindahkan lengannya yang cukup berat itu kembali ke sisi tempat tidurnya. Dikarenakan Haruto masih tertidur, mudah bagi Doyoung untuk melakukannya.

Setelah itu ia langsung berlari kecil ke kamar mandi, Doyoung mungkin bisa saja ngompol kalau ia tidak segera buang air kecil sekarang juga.

Selesai dengan urusannya, Doyoung pun segera kembali ke tempat tidurnya. Belum sempat ia memejamkan mata, Doyoung dibuat terkejut oleh suara desahan laknat yang Doyoung sendiri tidak tahu berasal dari mana.

Jika diingat-ingat lagi tadi Sunghoon dan Jake tampak tidur dengan normal, tapi kalau Jay sama Sunoo..

Doyoung mengerutkan dahinya, ruangan yang gelap membuat Doyoung sedikit sulit untuk memastikan apakah tadi Jay masuk ke selimutnya Sunoo atau malah sebaliknya.

Lagi dan lagi, Doyoung kembali mendengar suara itu. Seketika tubuhnya merinding ketakutan, Doyoung takut apabila mereka mengetahui dirinya belum tidur— hubungan pertemanan mereka akan hancur seketika.

Namun, tiba-tiba saja Haruto kembali melingkarkan lengannya di pinggang Doyoung. Sembari berbisik pelan, Haruto menariknya agar Doyoung lebih dekat pada bagian tempat Haruto tidur.

"Sst.. jangan didengerin, mereka udah stress."

Doyoung tertawa pelan ketika melihat mata Haruto tampak masih terpejam karena rasa kantuk di sepanjang perjalanan, dirinya pun mengangguk pelan dan kian merapatkan tubuh mereka agar lebih menjauh dari Jay dan Sunoo.

"Masih kedengeran, Ru.."

Mendapati Doyoung yang belum juga tertidur, Haruto pun sengaja bangkit dari posisinya dan mengambil earphone beserta handphonenya dari dalam tas.

Terlihat samar-samar gerakan Jay dan Sunoo mulai berhenti sejenak, Haruto pun tak dapat menahan tawanya karena ia baru saja memergoki teman baiknya tengah memadu kasih.

Haruto kembali ke tempat tidurnya dan memberikan Doyoung earphone yang sejak tadi ia pakai di mobil.

"Lu suka lagu apa? Day6? Treasure? Enhypen?"

Doyoung menggelengkan kepalanya. "Aku jarang dengerin musik, coba putar aja lagu yang kamu suka."

Haruto berdehem pelan, dirinya sedikit merasa kecewa lantaran Doyoung cepat sekali melupakan lagu kesukaan Haruto yang dulu pernah ia ceritakan.

Setelah Haruto mencari lagu yang ia maksud, Doyoung pun langsung mendongakkan kepalanya lantaran terkejut akan kenangan yang tiba-tiba terlintas di benaknya.

Lagu itu adalah milik penyanyi solo terkenal, Bang Yedam.

Ceilah

"Kamu masih dengerin lagu ini?"

Haruto menganggukkan kepalanya.

"Tapi kenapa?"

Kali ini Haruto menoleh ke arah lain, ia tak mau bilang kalau sebenarnya Haruto masih mengingat hari-hari mereka pacaran dulu.

"Ru.."

Aahh!

"Anjir."  Haruto menundukkan kepalanya, lama-lama ia juga mulai terganggu dengan kegilaan kedua temannya.

Eye Contact [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang