Xiao Zhan sudah tiba di supermarket tempat iya bekerja.Iya segera berjalan menuju ruang ganti yang di sediakan untuk para karyawan.
"Tumben telat.Biasanya juga kamu yg nyampe duluan."
Xiao Zhan yang mendengar seseorang berbicara menghentikan aksinya yg sedang memasukan baju miliknya ke dalam loker setelah menggantinya dengan seragam kerjanya.Iya berbalik dan tersenyum manis.
"Aku ketiduran tadi."
"Ohhh....aku pikir kamu nggak akan datang."
"Nggak mungkinlah.Aku nggak mau gaji ku di potong hanya gara-gara nggak masuk sehari."
"Iya sih.Btw kamu tau nggak kenapa aku datangnya lebih cepat hari ini?"tanya pemuda yg tak kala manis itu sambil menaik turunkan alisnya.
"Aku tidak tau."jawab Xiao Zhan acuh
"Apa kau tidak ingin bermain tebak-tebakan dengan ku?Ayolah ini sangat muda."
"Aku tidak tertarik dan aku tidak mau menghabiskan waktuku dengan permainan konyol mu itu."
"Hey Xiao Zhan.Ada apa dengan mu? Tidak biasanya kamu seperti ini.Tersenyumlah hari ini kita akan gajian."
"Benarkah?"tanya Xiao Zhan dengan wajah berbinar.
"Emm....dan itulah alasanku datang lebih awal."
"Syukurlah.Kalau tidak aku tidak akan bisa membayar uang semester ku."
Pemuda yang tak kala manis itu tersenyum melihat raut wajah bahagia Xiao Zhan.Pemuda itu bernama Wang Zhoucheng.Tetapi lebih akrab dipanggil A'Cheng.Iya adalah sahabat Xiao Zhan.Mereka bekerja dan berkuliah di tempat yang sama.
"Ya sudah.Ayo mulai bekerja."ajak A'Cheng.
"Ayo."jawab Xiao Zhan dengan semangat.
Suasana supermarket malam ini sangat ramai sangat berbeda dengan hari-hari biasanya.Semua orang disibukkan oleh urusan masing-masing.Xiao Zhan yg bekerja di bagian kasir sangat kelelahan melayani semua pembeli.
Suasana yang sangat ramai berangsur sepi.Sekarang waktunya bagi para karyawan untuk beristirahat makan malam.
"Ini sangat melelahkan."keluh Zhoucheng.
"Bukankah tadi kau terlihat sangat bersemangat?"timpal Xiao Zhan.
"Tapi aku tidak tau akan selelah ini.Lagian ini beda ceritanya.Aku tadi bersemangat itu karna kita akan gajian bukan karna pembeli yg sebanyak tadi."
"Iya deh.Ayo makan aku sangat lapar."ucap Xiao Zhan sambil membuka kotak makannya.Iya membawa bekal dari rumah karna iya ingin menghemat uangnya.
"Zhan..."
"Hmm"
"Kenapa kamu ngga pindah aja sih dari rumah itu?"tanya A'cheng yg duduk di sebelah Xiao Zhan.
Zhan menghela nafasnya.
"Kalau diijinin aku sudah pasti melakukannya dari dulu.""Orang kaya semuanya sama saja.Sangat egois.Ini tindakan kriminal loh Zhan.Kamu harus laporin ini ke polisi."
Zhan tertawa mendengar ucapan sahabat rasa saudaranya itu.
"Aku tidak punya bukti A'cheng.Dan lagi walaupun aku punya bukti itu tidak akan menjamin kita bakalan menang.Keadilan bisa dibeli.Kekuasaan menjadi titik ukur semuanya."Zhouceng mendengus kesal.
"Menyebalkan.Coba aja kalau aku ditakdirkan untuk menjadi orang kaya.""Kamu setidaknya bersyukur karna masih ada kebahagiaan di dalam hidupmu.Sedangkan aku?Xiao Zhan tersenyum miris.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEBAHAGIAAN YANG DI IMPIKAN
Teen FictionStatusnya sebagai anak pungut yg membuatnya harus menderita dan tersiksa setiap hari oleh orang yg sudah iya anggap keluarga kandungnya.Dan satu-satunya orang yang sudah menjadi alasannya untuk bertahan meninggalkannya. Dapatkah Xiao Zhan rasaka...