Sembilan

206 20 2
                                    

Ceklekk

Pintu kamar terbuka dari luar.Xiao Zhan menatap lekat ke arah pintu.Seseorang yg merupakan pelaku pembukaan pintu tersebut berjalan angkuh ke arah Xiao Zhan dengan nampan di tangannya.

Pemuda itu meletakan nampanya diatas meja nakas dan tiba-tiba pemuda itu mensrik  Xiao Zhan ke dalam pelukannya

Xiao Zhan terkejut,namun tak butuh waktu lama iya membalas pelukan pemuda itu.

"Aku sangat mengkhawatirkanmu Xiao Zhan."ujar pemuda itu sambil mengeratkan pelukannya.

"Apa kamu baik-baik saja?"tanyanya sambil melepaskan pelukannya.

"Mmm...aku baik-baik saja."jawab Xiao Zhan.

"Syukurlah.Apa kau tau,kau hampir membunuhku Xiao Zhan."

Xiao Zhan terkekeh.

"Aku tidak pernah melakukan apapun yg bisa membunuhmu tuan muda Yibo."

"Tidak pernah apanya?Tiga hari kau menghilang aku seperti orang gila Xiao Zhan.Aku seperti orang yg kehilangan harapan dan tujuan hidupku."

Xiao Zhan tertegun.Entah itu hanya candaan atau apa tetapi hati Xiao Zhan menghangat.Baru kali ini ada orang yg mengatakan hal tersebut.Xiao Zhan tersenyum.

"Apa aku sepenting itu untukmu?"

"Lebih dari apapun."jawab Yibo tanpa keraguan.

"Kenapa?"

"Karena kau sangat berarti untukku.Sudahlah lupakan itu.Kemana kau selama tiga hari ini.Ponsel mu juga tidak aktif."

"Aku..aku liburan."

"Liburan?"

"Emmmm."

Yibo membulatkan matanya.
"Kau tau aku hampir mati karena mu dan ternyata kau sedang liburan.Kau sangat jahat Xiao Zhan."

"Aku minta maaf Yibo ge.Tapi,waktu itu aku benar-benar tidak ingin diganggu."

"Tidak apa-apa.Tapi,lain kali beritahu aku jika kamu ingin melakukan sesuatu agar aku tidak khawatir.Oke?

Xiao Zhan tersenyum.Hatinya benar-benar terasa hangat.Baru kali ini ada yg khawatir dan sepeduli ini padanya.

"Mmm"jawab Xiao Zhan mengangguk.

"Good boy."ujar Yibo sambil mengusap puncak kepala Xiao Zhan.

"Sekarang kamu makan.Aku suapain."
"Aku bisa sendiri."cicit Xiao Zhan.

"Biar aku saja.Sekarang buka mulutnya.Aaa..."ujar Yibo sambil membuka mulutnya meniru orang makan.

Xiao Zhan tersenyum lalu membuka mulutnya.

Yibo melakukan hal itu sampai bubur dalam mangkok habis.Iya menyodorkan segelas air pada Xiao Zhan.

"Aku akan pulang sekarang.Terima kasih untuk semuanya Yibo ge."

"Kenapa nggak nginap disini aja?"

"Aku harus pulang.Aku masih punya banyak pekerjaan."

"Ya sudah..Aku antar ya?"tawar Yibo

"Enggak...enggak perlu.Aku bisa pulang sendiri."tolak Xiao Zhan

"Tapi kamu masih sakit Zhan."

"Aku udah nggak apa-apa kok."

Yibo mengantar Xiao Zhan sampai di depan pintu.Xiao Zhan tidak mau diantar dan Yibo tidak bisa memaksa.

Tapi,bukan Yibo namanya kalau tidak punya akal.Setelah Xiao Zhan pergi,Iya kembali masuk mengambil jaket dan kunci motornya.Kali ini iya membawa motor supaya Xiao Zhan tidak curiga.Kalau Xiao Zhan tidak mau diantar olehnya,setidaknya iya harus tau kalau Xiao Zhan baik-baik saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEBAHAGIAAN YANG DI IMPIKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang