Dylan terdiam mendengar jawaban Xiao Zhan.Selama ini Xiao Zhan tidak pernah berkata seperti itu walaupun iya tidak punya uang.Iya hanya akan menjawab akan aku usahakan.
"Apa yg kau katakan Zhan?Bisa kau ulangi sekali lagi?"tanya Dylan ingin mendapat kepastian.
"Maaf untuk kali ini aku nggak bisa bantu."jawab Xiao Zhan dengan raut wajah menyesal.
Dylan tidak terima dengan jawaban Xiao Zhan.
"Apa kau gila?Xiao Zhan aku sedang berusaha untuk masa depan kita dan bisa-bisanya kamu berkata seperti itu.Aku hanya meminta itu darimu Xiao Zhan selebihnya aku yg urus."bentak Dylan.
Zhan terjinggat mendengar bentakan Dylan.Selama dua tahun mereka menjalin hubungan baru kali ini Dylan membentaknya.Satu hal yg Zhan lupa bahwa baru kali inilah iya menolak permintaan Dylan.
"Aku benar-benar minta maaf.Aku nggak tau harus cari cari uang kemana lagi."sesal Zhan
"Kamu memang tidak berguna Xiao Zhan."
Setelah mengatakan demikian Dylan pergi meninggalkan Xiao Zhan.Xiao Zhan meneteskan air matanya melihat kepergian Dylan.Sungguh dia benar-benar menyesal sekarang.
Tiba-tiba ponsel Xiao Zhan berdering.Iya merogoh saku celananya dan nampaklah nama seseorang di layar ponselnya.
"Pulang sekarang anak sialan."teriak seseorang dari seberang sana.
"I..iya nyonya ."
Setelah mengatakan demikian,Xiao Zhan berlari ke halte terdekat kampus untuk menunggu bus.Biasanya iya akan berjalan kaki untuk menghemat.Tapi,karena hari ini iya buru-buru terpaksa iya pulang menaiki bus.
Sepasang mata dari dalam mobil yg terpakir di sana menatap kepergian Xiao Zhan dengan pandangan yg sulit diartikan.Iya sudah ada disana sejak tadi dan sepertinya iya telah mendengar semua percakapan Xiao Zhan.
Xiao Zhan mendorong pelan pintu mewah tersebut.Sekarang iya sudah tiba dirumahnya.Iya dikagetkan dengan lemparan buku yg cukup tebal ke arahnya.Untung saja Xiao Zhan berhasil menghindar.
"Kemari kau."ujar Yu Yixuan.
Xiao Zhan berjalan mendekat kearah Yu Yixuan yg sedang duduk angkuh disofa tunggal diruang tamu.Xiao Zhan berlutut disamping kaki Yu Yixuan layaknya seorang budak.Ah ralat iya memang budak disana.
Satu tamparan berhasil mendarat di pipi Xiao Zhan.Bekas jari terlihat disana setelah Yu Yixuan menarik tangannyan.Xiao Zhan mengusap pipinya perlahan.Air matanya turun begitu saja.
"Dari mana saja kau?"
Xiao Zhan terus menunduk tampa berniat menjawab.Yu Yixuan geram dibuatnya.Iya mengakat dagu Xiao Zhsn dan mencengkeramnya kuat sampai Xiao Zhan mendongak.
"Kau punya mulut untuk berbicara Xiao Zhan.Jadi sekarang jawab aku. Dari mana aja kamu?"bentaknya
"A..aku d..dari kampus nyo..nyonya."
Xiao Zhan berusaha menjawab karena sangat sulit baginya untuk berbicara dengan cengkraman tangan Yu Yixuan.Yu Yixuan menghempas wajah Xiao Zhan.
"Aku sangat membencimu Xiao Zhan.Sangat membencimu.Apa kau tau aku lebih baik memelihara seeokor anjing daripada menampung kamu disini. Awalnya aku tidak tau apa alasan suamiku untuk membawamu kesini, tetapi sekarang aku tau.Kamu dipungut dan dibawa kesini untuk dijadikan budak dan sebagai tempat pelampiasan dari setiap masalah ku.Dan aku bersyukur untuk itu."
Setelah mengatakan demikian,iya beranjak berdiri dan berjalan angkuh kekamarnya.
Xiao Zhan hanya bisa tersenyum dengan semua itu.Iya ingin mencoba hal baru untuk menghadapi semua masalahnya dengan tersenyum.Iya lelah untuk menangis.Walaupun kenyataanya senyum kini diringi oleh air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEBAHAGIAAN YANG DI IMPIKAN
Teen FictionStatusnya sebagai anak pungut yg membuatnya harus menderita dan tersiksa setiap hari oleh orang yg sudah iya anggap keluarga kandungnya.Dan satu-satunya orang yang sudah menjadi alasannya untuk bertahan meninggalkannya. Dapatkah Xiao Zhan rasaka...