01

1.1K 213 64
                                    

Bagaimana rasanya mengagumi seseorang tapi tak pernah bisa memberitahukan orang tersebut tentang perasaan yang dirasakan?

Bahkan untuk sekedar menyapa saja rasanya tak mungkin bisa terjadi.

Tapi, ada yang tengah berbahagia begitu senang ketika seseorang yang dikaguminya sejak lama tiba-tiba menyapanya lebih dulu dan bahkan duduk disampingnya.

"Jadi, aku harus mengerjakan apa?" Suara lembut itu terdengar, menyadarkan Chanyeol dari keterdiamannya yang masih mencerna suasana saat ini.

Bagaimana tidak melamun, dia sudah sejak lama mengagumi seorang Baekhyun. Tapi ia tak bisa bahkan hanya untuk sekedar menyapa Baekhyun.

Lebih tepatnya dia cukup tahu diri.

Baekhyun seorang yang terlalu sempurna untuknya, seorang yang begitu sulit untuk ia jangkau–bahkan hanya untuk sekedar berteman.

Padahal Baekhyun mau berteman dengan siapapun tanpa memandang status sosial. Karena wanita itu memang begitu baik hati dan rendah hati.

"Kau bisa mengerjakan bagian ini!" Tunjuk Chanyeol pada salah satu materi yang diberikan Dosen pagi ini untuk tugas kelompok mereka berdua.

Iya, entah ini takdir atau sebuah keberuntungan. Karena Chanyeol satu kelompok dengan Baekhyun, dan mereka sekarang tengah mengerjakan tugas di perpustakaan kampus.

"Baiklah!" Baekhyun membuka laptopnya, sementara Chanyeol memang sudah sedari tadi membuka laptop usangnya.

Baekhyun sesekali melirik ke arah Chanyeol, lalu melirik meja yang mereka tempati. Chanyeol memilih meja di sudut perpustakaan, memang nyaman disana karena tak banyak orang berlalu-lalang di depan mereka.

Wanita mungil itu bangkit, "titip dulu tas dan laptopku ya!" Ujarnya sebelum berlalu meninggalkan Chanyeol seorang diri.

Chanyeol yang takut tas dan laptop Baekhyun hilang, akhirnya memilih untuk memperhatikan dulu kedua benda itu sambil menunggu Baekhyun kembali.

Segelas minuman dingin diletakkan di depan Chanyeol saat Chanyeol tengah sibuk memperhatikan tas dan laptop milik Baekhyun.

Baekhyun cukup terkejut karena Chanyeol sedari tadi hanya memperhatikan tas dan laptopnya.

"Aku takut tas dan laptopmu hilang, jadi..."

Baekhyun tersenyum manis, "Terimakasih sudah menjaganya!"

Chanyeol mengangguk, ia juga mengucapkan terimakasih pada Baekhyun yang membawakannya minuman meski Chanyeol tak membukanya sama sekali sampai mereka selesai mengerjakan tugas.

Selama mengerjakan tugas mereka banyak mengobrol, dan Chanyeol baru tahu kalau Baekhyun itu sedikit cerewet ketika sudah mengobrol. Chanyeol juga sempat tertawa karena Baekhyun menceritakan sesuatu hal yang lucu.

Ia benar-benar tidak menyangka jika ia akan mengobrol panjang lebar layaknya seorang teman yang sudah berteman sangat lama dengan Baekhyun.

Mereka berdua membereskan barang-barang mereka setelah tugas mereka selesai.

"Aku akan mencetaknya besok setelah aku cek kembali!" Ujar Chanyeol yang di angguki Baekhyun.

"Ah aku lapar sekali!" Gumam Baekhyun kala melihat jam di tangannya yang sudah menunjukan pukul dua siang. "Ayo kita makan dulu sebelum pulang!" Ajak Baekhyun yang membuat keryitan serta kebingungan diwajah Chanyeol.

"Kenapa? Kau tidak lapar?" Tanya si mungil yang di tatap Chanyeol.

Chanyeol gelagapan, ia bukan tidak lapar. Hanya saja ia cukup terkejut karena di ajak makan siang oleh Baekhyun.

A VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang