*First Concubine*
.
.
.
"Yang diberkati... Pangeran keempat Goguryeo... Go Hyun."
Sehun benar-benar puas karena ia telah membuat keputusan yang tepat untuk datang menemui Jongin. Sangat mudah bagi pria bermarga Kim itu untuk membaca tulisan yang terukir di benda berlambang kerajaan Goguryeo yang ditemukan di kuil Hwangyongsa.
Gaya adalah nama dari sebuah konfederasi yang berlokasi di selatan lembah Sungai Nakdong yang berkembang dari Konfederasi Byeonhan, dan semua orang mengetahui bahwa Kim Jongin serta keluarganya bukanlah murni berasal dari Silla. Konferensi Gaya yang kini telah menjadi bagian dari kerajaan Silla sejak tahun 562 itu adalah tanah kelahiran kakek buyut Jongin.
Kakek buyut Jongin, Kim Sohyeon adalah seorang jenderal Silla meskipun beliau adalah seorang keturunan Gaya. Kebijakan Raja Jinheung yang mengasimilasi keturunan Gaya menjadi warga Silla setelah kejatuhan wilayah tersebut merupakan kebijakan tepat dan berbuah manis sebab para bangsawan Gaya sangat unggul dibidang militer dan merupakan orang-orang yang setia.
Goguryeo, Baekje, dan Silla. Sejak dulu Gaya telah menjadi rebutan tiga kerajaan tersebut. Setelah Perang Delapan Kerajaan Pelabuhan pada tahun 209-212 secara damai memanfaatkan pengaruh Jepang dan Baekje untuk mempertahankan kemerdekaan. Tahun 391 hingga 412, Gaya berada di bawah tekanan dari Goguryeo hingga ditaklukkan oleh Silla pada 562.
Yeah, dengan sejarah yang panjang sebelum ditaklukkan oleh Silla itulah yang membuat keturunan orang-orang Gaya seperti Jongin mampu berbahasa tidak hanya bahasa tanah air mereka, tetapi juga menguasai bahasa Goguryeo, dan bahasa Buyo dari Baekje.
Pangeran keempat Goguryeo, Go Hyun...
Jantungnya terasa hampir keluar dari tenggorokan setelah mendengar perkataan Jongin. Entah sudah yang keberapa kalinya ia mendapat serangan kejutan sepanjang hari ini. Sehun sudah memutuskan setelah ini ia akan meminta sahabatnya, Kim Jongin untuk mengajarkan seluruh bahasa yang pria itu kuasai agar ia tidak perlu merasakan rasanya tertikam tepat di jantung berkali-kali seperti hari ini.
Sungguh. Sehun tidak menyangka bila tulisan yang terukir pada bagian belakang benda berlambang kerajaan Goguryeo yang ditemukan di dalam reruntuhan kuil Hwangyongsa memiliki arti seperti itu. Ini artinya lempengan besi berlapis emas ditangannya memiliki fungsi yang sama seperti lencana kayu.
Di Silla, lencana kayu adalah tanda pengenal yang diberikan kepada semua orang yang sudah dewasa dengan bentuk bilah kayu kecil persegi panjang yang terukir nama, tempat kelahiran, serta lambang kerajaan. Ya, kini Sehun mengetahui lempeng besi berlapis emas berbentuk lambang Goguryeo tersebut ternyata adalah tanda pengenal dan bukan hanya tanda pengenal biasa. Tetapi itu adalah tanda pengenal milik keluarga kerajaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Concubine (Chanbaek)
Fiksi Sejarah"Bagaimana bisa... Bagaimana bisa raja Silla itu menjadikanmu selirnya?!" . . .