02.

83 16 3
                                    

Seorang siswa laki-laki yang kemarin datang dan menceritakan mengenai ia melihat sesosok mayat yang diduganya itu adalah kepala sekolahnya

Kini siswa laki-laki itu sedang terbaring dikamarnya

Jasad tak bernyawa yang ia yakini adalah kepala sekolahnya itu benar-benar terbayang dikepalanya

Hingga ia tak dapat tidur sekarang

Padahal jam sudah menunjukan pukul
01.30 malam.

Namun Ia dikagetkan dengan nada dering ponselnya

Ia mengambil ponselnya

Ia lihat layar ponselnya yang menampilkan nomor seorang teman sekolahnya

"Tumben mingyu nelpon, mana malem-malem lagi"

Lirih siswa laki-laki itu

Ia menggeser icon hijau pada layar itu,
Lalu ia dekatkan layar ponsel itu pada telinganya

"Halo min, kenapa?"

Tanyanya

"Eummm... bisa ga lo kesekolah kita sebentar?"

Ucap mingyu diseberang sana

Siswa laki-laki itu mengerutkan keningnya

"Ngapain malem-malem kesekolah?, Uji nyali ya lu?"

Tanyanya kembali

"Ngga lah... udah ah lu buruan deh kesini, sepuluh menit lagi lu harus udah ada disini"

Perintah mingyu dari seberang sana

"Wait. Kok- suara lu berubah?"

Tanyanya

"Ah- oh- engga... ini gue lagi batuk pilek, makanya suara gue rada beda, udah deh buruan kesini, disini juga ada yang lain kok, banyak temen-temen kita"

Jawab mingyu gelagapan dari seberang sana

"Ohh... y-yaudah deh kalo gitu, gue otw"

Ucap siswa laki-laki itu, lalu ia menutup telepon dan bersiap-siap.

~~~

Kini siswa laki-laki itu telah sampai didepan gerbang sekolahnya

Ia berdecak kesal

"Mana sih! Si mingyu?, minimal jemput gue lah anjir, masa gue dibiarin sendirian di depan gerbang sekolah gini? Gila emang."

Ucapnya kesal

"Telpon aja kali ya?"

Ucapnya, lalu ia putuskan untuk menelpon sang teman

Namun telponnya tak kunjung di angkat

Ia cukup khawatir

Namun ia berusaha berpikir positif

"Apa gue masuk aja kali ya?..."

Lirihnya

Akhirnya tanpa pikir panjang ia nekat masuk kedalam sekolahnya dengan menaiki pagar agak tinggi itu

Sesampainya didalam ia tak melihat siapapun.

Gelap.

Menyeramkan.

Namun anehnya bukannya seharusnya ia kembali dan pulang, ia malah melangkah memasuki sekolah

Sampainya ia masuk disekolah, ia memutuskan berjalan melewati koridor

Sambil tak sesekali ia memanggil nama temannya

Dan tentu saja ia tak mendapat jawaban

Hanya suaranya yang menggema.

Tapi sekarang ia merasa aneh?

Ia merasa sepertinya ada yang mengikutinya dibelakangnya?

Matanya sedikit melihat ke samping

Ia belum berani menolehkan kepalanya

Sadar akan apa yang ia duga bukanlah sekedar perasaan, akhirnya ia mempercepat langkahnya

Namun sesuatu yang mengejarnya itu ikut mempercepat langkahnya

Membuatnya mulai ketakutan

Bahkan sekarang tangannya bergetar ketakutan

Ia mulai berlari

Tak lama ia berlari-



























-sayangnya langkah yang dibelakangnya lebih cepat.

























Greep










Sreett














Ia terpaku.

Matanya membelalak.

Ia melihat keperutnya.












Dimana tepat pisau daging itu melewati sepanjang perutnya dari belakang.














Tak lama ia tak sadarkan diri.




















Hingga ia kembali mendapatkan sedikit kesadarannya dari pingsannya tadi, dan membuka sedikit matanya.











Yang ia lihat kini adalah ia berada dikoridor ruangan bawah yang dimana yang ia yakini tempat dimana ia melihat jasad kepala sekolahnya itu.












Dan ia juga melihat beberapa teman-temannya yang telah tak bernyawa











Ia merasakan sakit luar biasa pada perutnya







Saking sakitnya ia tak dapat bergerak seinci pun

Bahkan sekarang ia terasa mengirit nafasnya











Namun beberapa detik setelah itu-










Ia menghembuskan nafas terakhirnya, dan kembali menutup matanya...
Setelah itu ia tak dapat melihat apapun






















TBC.

Janlup VoMmentnya juseyo~♡

ᴛʜᴇ ʜᴀᴠᴏᴄ [boys planet/ZB1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang